DUNGEON

🍁[23] - Kabar yang Hilang

Disclaimer Masashi Kishimoto

A story by X_Raid

DUNGEON

Hug Me To Your Dark World and Kiss Me To Dead

🍁

Who know's about you

🍁

Hari sudah beranjak sore saat Sakura dan Hinata pergi meninggalkan goa. Mereka kembali melanjutkan perjalanan yang sama sekali tidak diketahui tujuannya oleh Hinata.

"Sakura, kita mau kemana ?" Tanyanya.

Sakura yang sejak tadi menatap lurus kedepan pun menoleh, "Blue Moon Pack, untuk saat ini kita harus kesana dan menyampaikan keadaan Moon Pack kepada Alphanya. Dengan begitu, mereka akan membantu kita mengatasi masalah ini."

"Kenapa kita tidak kembali saja ?"

"Sejak kita pergi meninggalkan pack, sejak saat itu juga semua komunikasi antara aku dan pack terputus." Ucapnya, Hinata menatap Sakura dengan tatapan terkejut.

"B-bagaimana bisa ? Apa tidak ada cara lain untuk menghubungi mereka ?"

Sakura menghela nafas kemudian mendekat kearah Hinata dan merangkul pundak gadis itu akrab, "Aku tidak bisa menjelaskannya sekarang, anggap saja jika percikan penghubung terjadi, otomatis 'mereka' juga akan mengetahui lokasi kita." Jelasnya.

Hinata menunduk dengan mata berkaca-kaca, baginya ini semua terasa sangat asing dan mendadak. Pernikahannya berlangsung kemarin dan kemarin juga lah kehancuran ini terjadi. Lagi dan lagi Hinata merasa tidak berguna sama sekali.

Manik emerald Sakura bergulir kearah lain, ia menepuk pundak Hinata beberapa kali kemudian membawa gadis dalam rangkulannya untuk melanjutkan perjalanan.

Pikirannya kembali melayang, jauh dari tempat mereka berpijak sekarang, suaminya sedang bertarung. Sedangkan dirinya terus lari dan lari semakin menjauh. Jika boleh memilih, maka Hinata akan memilih tetap berada disamping Naruto walau nyawa taruhannya.

Disamping semua itu, dirinya juga merasa tidak mampu. Hinata masih tidak bisa mengendalikan kekuatan yang ada ditubuhnya, bahkan terakhir kali, ia malah menyebabkan bencana.

'Hehhh.. jangan menyebutku bencana, rasanya sangat menyakitkan.'

Manik Hinata melebar kaget, otomatis langkahnya terhenti. Ini, untuk yang pertama kalinya ada suara yang berbicara dari dalam sukmanya.

"Hinata, kenapa ?" Sakura menatap wajah pucat gadis itu, "kau baik-baik saja ?"

Hinata terkesiap, tidak ingin membuat Sakura khawatir dia pun menggeleng dan melanjutkan langkahnya.

"Kau benar-benar ada didalam diriku ?" Balas Hinata.

Dan tidak lama kemudian suara itu kembali menyahut, kali ini dengan suara yang lebih hangat dari sebelumnya. 'Umm, akhirnya.. aku bisa bicara denganmu lagi.'

"Maafkan aku, aku tidak berniat untuk menyalahkanmu-"

'Aku tidak apa-apa, kupikir kemunculanku juga mengagetkanmu. Seharusnya aku tetap bersembunyi disudut tergelapmu.'

Langkahnya terhenti, suara Sakura yang menyuruhnya untuk beristirahat sejenak terasa berdengung. Pikiran Hinata berkecamuk, sebenarnya apa yang terjadi pada dirinya dimasa lalu.