BAB 14

387 41 56
                                    


HAPPY READING💞

*****

Sesampainya di rumah, sakila langsung masuk dan menaiki tangga menuju kamarnya. Rumahnya terlihat sepi karena kedua orang tuanya sedang berada di luar kota, karena  pekerjaan, sedangkan kakak nya masih berada dikantor.

Ingat bukan bahwa kakak nya itu sudah lulus sarjana di Universitas ternama di Australia dan sekarang kakaknya melanjutkan perusahaan kedua milik ayahnya yang sudah beralih ke tangan kakaknya itu.

Sesampainya dikamar dia menyimpan tas nya diatas meja belajar dan langsung merebahkan tubuhnya tanpa melepas sepatu nya.

"Mandi dulu deh,gak enak banget kalo mau tidur keringetan gini."

Sakila beranjak dari tempat tidurnya dan mengambil baju yang akan ia kenakan di closet dan memasuki kamar mandinya.

Setelah mandi dan berganti baju kini tubuhnya kembali segar. Sakila mengambil alat shalat nya dan memakai nya untuk melaksanakan kewajiban nya sebagai umat muslim.

Setelah melaksanakan shalat ashar nya, sakila kembali merebahkan tubuhnya diatas kasur Queen size nya sambil memainkan handphone nya.

Merasa perutnya lapar diapun duduk dan termenung.

"Beli batagor mang Ujang depan komplek gapapa kan ya? ini kan masih sore juga."ucap sakila bermonolog, melirik jam yang berada di kamarnya.

Setelah menimang-nimang,akhirnya dia mengambil sling bag nya beserta dompet dan handphone miliknya lalu keluar dari dalam kamar. Saat hampir sampai di bawah,ia melihat bi asri pembantu di rumahnya yang sedang menyapu lantai.

"Bi,Kila kedepan mau beli batagor dulu."ucap sakila.

"Iya non,hati hati."balas bi asri dan melanjutkan kegiatan menyapu nya.

***

"Mang, batagor nya satu ya kaya biasa."ucap sakila saat sudah sampai disana.

"Ehh neng sakila, siyap neng amang buatin sekarang juga."sahut mang Ujang.

Sakila menarik satu kursi dan mendaratkan bokongnya disana, dia melihat lihat sekitar, tak sengaja matanya menatap seorang wanita paruh baya yang akan menyembarang, kedua matanya melotot saat melihat sebuah mobil yang melaju dari arah berlawanan.

Sakila berlari dan menarik tubuh wanita paruh baya itu hingga membuat kepala sakila terbentur sedikit keras diatas aspal.

Sedangkan wanita yang tadi sakila selamatkan masih terlihat syok dengan apa yang barusan terjadi, beberapa detik kemudian wanita itu tersadar dan melihat gadis tadi yang menolong nya.

"Nak,kamu gapapa?"tanya wanita itu saat sudah berhadapan dengan sakila.

Sakila mendongak dan menatap wajah wanita itu kemudian menggeleng."aku gapapa ko Tan,cuma kepalanya sedikit pusing."

"Aduhh! Tante minta maaf, ya? karena Tante kamu jadi terluka."sesal wanita itu terlihat dari sorot mata nya.

Sakila tersenyum."gapapa ko Tan, aku seneng bisa bantuin Tante."balas sakila membuat wanita itu terenyuh dan menatap hangat mata gadis itu.

𝙲𝙾𝚆𝙾𝙺 𝙳𝙸𝙽𝙶𝙸𝙽- [ʀᴇᴠɪsɪ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang