Haikyuu @FurudateHaruichi
Pairing : Sakusa x Osamu/Suna x Osamu (Yup, Osamu is bottom)
Warn : OOC AF, cerita nggak jelas, dan ... selama ini aku bilang ayo bikin fluffy di fanfic ini? Hahahahaha No! wkwkwk
Happy reading
Atsumu marah. Itu tidak mengherankan karena bahkan setelah Sakusa mengajak Osamu ke pantai, dia sudah menunjukkan penolakan. Sekarang, saat dia akhirnya mengajak Osamu menginap—dan rupanya dia baru tahu Osamu untuk pertama kalinya tidak memberi tahu kakaknya tentang itu—benar-benar tidak bisa menahannya lagi.
Sebenarnya sudah sepantasnya dia marah. Atsumu telah memperingatkannya beberapa kali, tetapi Sakusa tidak menyangka dia akan semurka itu. Dia bahkan belum memasuki gedung olah raga, Atsumu telah menunggunya dengan muka masam.
"Aku ingin bicara," katanya datar. Ketika dia melihat Sakusa yang bimbang, melanjutkan, "Aku sudah meminta izin pada Pelatih."
"Miya, dengar!"
"Kalau kau tidak mau mendengar permintaanku untuk pelan-pelan, sebaiknya berhenti saja mendekati Samu," tukasnya. Dia melipat tangan, dan mengganti tumpuan kakinya. "Aku bukannya tidak tahu terima kasih. Kau sudah menyelamatkan kami. Itu benar. Tetapi ini dan itu adalah dua hal yang berbeda."
Sakusa mengerutkan dahinya tersinggung. "Jangan berbicara seolah Osamu harus menerimaku karena dia berhutang padaku!"
"Bukan begitu," jelasnya. Sekarang lebih lembut. "Apa sih yang kau pikirkan dengan membawanya menginap?"
Sakusa memiliki jutaan jawaban untuk itu. Akan tetapi, mulutnya hanya diam. Dia tidak tahu jawaban mana yang akan menyelamatakannya dari situasi ini. Dia mengajak Osamu untuk menarik perhatiannya, untuk mendekatinya, untuk menikmati waktu berdua mereka yang menyenangkan, untuk mengobati kecemburuannya yang kekanakan pada ....
"Haru-kun?" tebak Atsumu. Sakusa menatap Atsumu tajam. Apa dia baru saja mengutarakan pikirannya? Tidak. Sakusa yakin dia tidak melakukannya. Tetapi, rupanya reaskinya atas nama itu membuat Atsumu paham. Lelaki itu menyugar rambutnya frustasi. "Dia hanya anak SMA. Aku memang bercanda tentang Samu menawan dan sebagainya. Tetapi aku kan hanya bercanda."
"Aku tahu tatapan orang yang menyukai orang lain. Aku bukan orang bodoh."
Atsumu memutar bola matanya. "Dia hanya anak SMA, dan begitulah SMA. Kau akan menyukai orang-orang di dekatmu, dan berpikir itu cinta. Sedangkan kau ini orang dewasa."
Sakusa tidak menjawab. Sebenarnya kalau dia berada di titik rasionalnya—katakanlah mundurkan waktu sebelum dia bertemu Osamu—dia pasti akan berpikir demikian. Itu hanyalah kekaguman sesaat. Cinta monyet. Perasaan yang tercampur antara terbiasa dengan kehadirannya, rasa nyaman, dan kekaguman. Akan tetapi, saat ini, ketika dia tahu dan semakin tahu tentang Osamu, Sakusa semakin tidak rela memberikannya pada orang lain. Tidak sampai dia benar-benar mengatakan Osamu tidak menyukainya.
"Kau tahu tidak? Ada beberapa wartawan yang mulai mencurigai kalian?"
"Apa?"
"Kalau kau lupa dengan pekerjaanmu, Omi-kun, kita ini atlet, dan public figure. Menurutmu apa alasan utama Suna membuat masalah di masa lalu?"
Sakusa mengangkat sebelah alisnya penasaran. "Lalu?"
Tanpa Sakusa duga, Atsumu menggertakkan giginya kesal. Tahu-tahu saja dia meraih kerah Sakusa. Gerakan itu begitu cepat hingga Sakusa tidak bisa menghindar. Atsumu menarik, dengan kesulitan dia mengukuti gerakan tangan Atsumu, hingga terbentur ke dinding.
KAMU SEDANG MEMBACA
Onigiri Miya (SakuOsa/SunaOsa) [END]
Fiksi PenggemarSakusa Kiyoomi penasaran ketika Atsumu berkata dia ditendang keluar dari dapur Osamu Miya. Untuk itu, dia memutuskan untuk datang dan membeli beberapa Onigiri. Namun, siapa yang menyangka kedekatannya dengan Osamu membuatnya terseret dalam masa lalu...