part 21

793 63 3
                                    

dua hari berlalu, baekhyun meminta izin berlibur pada sooya dengan beralasan ia masih sakit.

baekhyun saat ini tengah meminum susu hamilnya, mendudukan diri dengan pikiran campur aduk.

tok tok tok

suara ketukan terdengar, baekhyun pun segera berdiri dengan sedikit malas.

"hai baek"

"sooya, kau disini?"

"ya aku disini, lihatlah aku berdiri didepanmu"

"ah y-ya"

"apa kau akan membiarkanku berdiri disini sampai besok?" tanya sooya.

"ah maaf, masuklah"

sooya pun menerobos masuk kedalam, meletakan barang belanjaanya disofa sederhana baekhyun.

"kau belum sembuh?" tanya sooya mendudukan diri.

"ah sudah mendingan, besok aku akan bekerja"

"jika belum jangan dipaksakan baek"

"tidak, aku harus bekerja untuk keberlansungan hidupku dan an-" baekhyun tersadar akan mengatakan hal itupun langsung terdiam membisu.

"an? an apa?"

"tidak, bukan apa-apa"

"kau belum mandi?" tanya sooya.

"setelah ini aku akan mandi"

"mandilah, ayo masak bersama aku membawa bahan masakan" kata sooya.

"hm, kalau begitu aku mandi dulu"

sooya mengangguk lalu berjalan kearah dapur untuk meletakan belanjaanya dan menyiapkan.

saat akan mengambil minum, pandangan sooya berhenti pada segelas susu yang tinggal setengah.

"oh hanya susu"

sooya pun meminum air putih yang tersedia dimeja makan, lalu kembali kedapur untuk mulai memotong bahan-bahan yang akan ia gunakan untuk memasak.

namun lagi-lagi ia terheran karena melihat sekotak susu hamil.

"susu hamil? kenapa baekhyun menyimpan susu hamil?"

sooya mengernyit curiga, sooya pun melankahkan kakinya menuju kekamar baekhyun guna bertanya.

saat sudah sampai dikamar baekhyun lagi-lagi pandangan sooya berhenti pada benda-benda kecil dan panjang yang tergeletak pada nakas.

"tespack? positif? apa maksudnya? baekhyun hamil? anak siapa?" sooya terus bertanya pada dirinya sendiri, ia terheran.

"chanyeol?" tebak sooya.

ceklek

bunyi pintu kamar mandi terdengar, sooya menoleh. terlihat baekhyun yang terlihat segar karena habis membersihkan badan.

pandangan sooya langsung terjatuh pada perut baekhyun, entah fikiran sooya langsung mengatakan 'tubuh baekhyun terlihat berisi'.

"kau disini?" tanya baekhyun yang mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil.

"hm, aku disini"

"baek..."

"hm? ada apa so?" jawab baekhyun yang masih menghadap cermin dan mengeringkan rambut.

"itu anak chanyeol kan?"

baekhyun yang sedang mengeringkan rambut pun tiba-tiba berhenti, ia terdiam membeku menatap sooya dari pantulan kaca.

"itu anak chanyeol kan?sudah berapa lama? kenapa kau tak memberi tahuku?" tanya sooya.

"a-apa maksudmu?" tanya baekhyun pura-pura tak paham.

"jangan berpura-pura, kau sedang hamil kan?"

"so-sooya..." pandangan baekhyun jatuh ke0ada benda yang sooya bawa.

"kenapa kau diam saja? kau tak mau meminta pertanggung jawabanya? kenapa kau menyembunyikan ini?"

"ti-tidak, biar aku sendiri yang merawatnya"

"kau sendiri? chanyeol harus bertanggung jawab! aku yang akan mengatakan padanya"

"tidak! tolong jangan lakukan itu. aku tak mau menganggu hubunganya dengan kekasihnya" kata baekhyun menghentikan.

"mau chanyeol memiliki kekasih mau chanyeol tak memiliki kekasih dia harus bertanggung jawab atas perbuatanya baek!"

"apa kau juga tega membiarkan anakmu tumbuh tanpa seorang ayah?"

baekhyun terdiam,ia bingung.

"chanyeol harus bertanggung jawab baek!"

"soo...kumohon jangan..."

"kenapa? dia harus ber-"

"tidak sooya" potong baekhyun.

"aku tak mau lagi menganggu kehidupan chanyeol, aku yang akan mengurus anaku sendiri"

"aku yang akan memberinya kasih sayang yang penuh,aku yang akan menjadi ibu juga ayah baginya"

"tapi baek ka-"

"kumohon..."

"kumohon biarkan ini menjadi urusanku"

"hanya untuk ini, kumohon" kata baekhyun menangkupkan kedua telapak tanganya memohon.

"ck baiklah terserahmu, aku juga akan membantumu jika kau memerlukan apapun" kata sooya pasrah.

"terima kasih soo, terima kasih banyak"

heart carving CHANBAEK (GS) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang