Makasih parah ya buat kalian yang mau baca cerita amatiran inii :'
Kalau kalian ada yang gak ngerti di tempat cerita ya, bisa comment, nanti aku jelasin, soal nya ceritanya rada gak jelas.
Attantion! Banyak cerita yang tidak mengarah pada jalan cetita karena diriku masih amatir sangat.
Cekidot.
_____Author Pov____
Sesampainya Shiina di rumah, ia langsung berlari ke kamar Geva dengan hati gembira. "GEVAAA!!"
Untunglah kamar Geva sudah terbuka sedari tadi, jika tidak mungkin Shiina sudah mendobrak dengan badannya. kasian jika pintunya kesakitan.
Shiina menjatuhkan diri di kasur Geva, sedangkan Geva sedang duduk sembari memetik gitar kesayangannya.
Geva memang gemar bermain musik, namun dia tidak bisa bernyanyi. Jika dipaksakan bernyanyi, maka seketika orang yang mendenegarnya pasti akan takut suaranya membuat kaca jendela pecah. sedangkan Shiina lebih menggemari jalan-jalan atau sesuatu seperti berpetualang. Tidak heran Shiina terkenal si tomboi cantik nan mempesona di kalangan lelaki.
"Lo isinya gangguin gue mulu sih, kalau mau curhat, gak usah teriak kayak di kejar polisi, seakan lo maling yang lagi minta bantuan gue," ucap Geva tetap melanjutkan kegiatan memetik gitar.
Shiina memutar bola mata dan mencari posisi nyaman di kasur Geva. Ketika ia menemukan posisi nyamannya, barulah ia menceritakan kejadian tadi.
"Jadi, tadi gue kehujanan, terus si Revo nyuruh gue ikut mobil dia, gue dipinjemin jaket dan sampai di rumah. Cerita selesaiii." Curhat Shiina singkat lalu berlari ke kamarnya.
Melihat kakak nya yang berlari ke kamarnya seperti kesetanan membuatnya merasa heran. saat melirik ke arah kasur barulah dia tau mengapa kakaknya berlari seperti itu.
Kasurnya menjadi basah karena ulah kakaknya. Dia baru menyadari kalau baju kakaknya habis basah terkena hujan di sekolah tadi. Dengan sabar dia mengganti seprai kasurnya dengan yang baru.
Kesannya di keluarga ini, gue kakak penyabar yang menghadapi adik kecil perusuh. batin Geva sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
Sudah dua minggu terlewati semenjak kejadian Revo mengantar pulang Shiina disaat hujan. Dua minggu itulah pertemanan Shiina dengan Revo lebih terjalin dekat walaupun terkadang Revo masih terlihat dingin kepadanya.
Perkembangan baiknya, dengan segala macam cara Shiina membujuk Revo, akhirnya Revo sudah berhenti merokok. Like seriously, stop smoking! Walau terkadang menghisap rokok jika sedang stres. Karena menurut Revo, rokok membuat fikirannya jernih dan tenang.
Tak hanya itu, Shiina Valentina dan Revo Shiiregar dinobatkan menjadi perempuan dan lelaki tercantik dan terganteng se-SMA, dan sering menjadi perkataan dua orang yang berbandibg terbalik. Double Shii. Shiina dan Shiiregar.
Sedikit demi sedikit Shiina mempunyai suatu rasa kepada Revo walau terkadang ia menepis jauh. takut jika Revo tidak mempunyai perasaan yang sama. Jarena menurut Shiina, dia adalah gadis tidak menyenangkan dan termasuk wajahnya jelek dibandingkan dengan orang kecentilan yang mendekati Revo.
Saat ini, Salsa sedang berduaan duduk di taman sekolah bersama Raka. Bukan, mereka bukan pacaran, hanya membahas sesuatu yang rahasia.
"Jujur sama gue, lo suka kan sama Shiina?"
Raka mematung mendengan ucapan Salsa yang spontan. Ketika Raka ingn mengelak, seakan tau apa yang akan diucapkan Raka, Salsa langsung melanjutkan ucapannya dan menarih telunjuknya di bibir Raka namun tidak menyentuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transfrom a cold soul
RomanceMemadamkan api itu sulit. Apalagi jika sudah mulai membesar. Same as you, merubah kamu itu sulit. _______________________________ LAGI DALAM MASA DI EDITING AGAR LEBIH NYAMAN KETIKA DIBACA. Sumpah ini alay se alay alay nya. Ga boong.