Penyesalan

84 4 0
                                    

Siang harinya, Shivin sudah ada di depan kantor Ragini. Dia ingin menunjukkan sesuatu pada Ragini. Tapi karena takut Sanskar sampai mengetahuinya, Shivin memutuskan untuk menunggu disana sampai Sanskar keluar dari kantor. Disisi lain terlihat Ragini yang sedang membantu Sanskar bekerja. Walaupun Sanskar menyuruh Ragini untuk tidak bekerja tapi Ragini tetap memaksa untuk bekerja dan membuat Sanskar setuju.

"Ragini ini sudah siang lebih baik kita makan siang sekarang. Kita makan siang di rumah karena Swara memintaku untuk makan siang di rumah," ajak Sanskar.

"Kakak saja yang pergi. Aku akan disini saja dan melanjutkan pekerjaanku," tolak Ragini.

"Ragini kau itu terlihat kurang sehat dan kau terlihat pucat. Kalau kau tidak mau makan lebih baik kau pulang saja dan kakak yang akan mengantarmu pulang," kata Sanskar khawatir.

"Kakak aku baik-baik saja dan lebih baik kakak pergi sekarang. Karena pasti Kak Swara sudah menunggumu," kata Ragini.

"Tapi Ragini........," kata Sanskar terpotong.

"Kakak aku benar- benar baik-baik saja," kata Ragini.

"Kau ini memang keras kepala. Sekarang kau duduklah dan kau istirahat saja. Jangan bekerja dan jika kau tidak mau terpaksa kakak akan mengantarmu pulang," kata Sanskar lalu menarik tangan Ragini dan mendudukannya di sofa.

"Baiklah Kak," kata Ragini terpaksa.

"Kakak akan mengusahakan segera kembali kesini dan membawakan makanan untukmu," kata Sanskar lalu pergi.

Sanskar keluar dari kantor dan menuju ke mobilnya. Sanskar masuk ke dalam mobilnya lalu pergi ke rumah. Shivin yang melihat itu segera keluar dari mobil dan masuk ke dalam kantor. Tak ada yang berani mencegah Shivin karena Shivin sudah biasa langsung pergi ke ruangan Ragini. Apalagi para karyawan takut Shivin akan mengancam mereka menggunakan pistol seperti pertama kali Shivin dan Laks mencoba untuk masuk ke ruangan Ragini dulu. Shivin langsung masuk ke ruangan Ragini tanpa mengetuk pintu. Shivin tersenyum ketika melihat Ragini yang sedang sendiri dan duduk disofa.

"Sayang," kata Shivin membuat Ragini menoleh ke arahnya.

"Kenapa kau datang kemari Shivin? Bukankah Kakakku sudah menyuruhmu untuk menemuiku," tegas Ragini dan berdiri lalu menghampiri Shivin.

"Sayang aku tidak akan kesini kalau tidak ada urusan yang penting. Kedatanganku kesini hanya untuk menunjukkan kelakuan Laks padamu," kata Shivin.

"Sebenarnya apa maksudmu Shivin?"tanya Ragini.

Shivin mengeluarkan ponsel dari sakunya lalu menunjukkan sebuah video yang ada diponselnya. Dimana di dalam video itu menunjukkan bahwa Laks sedang belanja bersama dengan Kavya. Saat seorang karyawan di Toko Baju itu menanyakan siapa Kavya pada Laks. Kavya langsung menjawab kalau dia istrinya dan juga dia menggandeng tangan Laks. Laks hanya diam saja tanpa mengatakan apapun ataupun menyangkal apa yang dikatakan Kavya. Ragini sangat terkejut ketika melihat video itu.

"Lihatkan Ragini bagaimana kelakuan Laks dibelakangmu. Sampai kapan kau akan mempertahankan pernikahanmu dengannya yang lebih mementingkan mantan pacarnya daripada istrinya. Aku tidak terima jika dia terus melakukan ini padamu Ragini maka dari itu aku merekam video itu lalu menunjukkan padamu," kata Shivin lalu memasukkan ponselnya ke sakunya.

Tiba-tiba kepala Ragini pusing dan dia pingsan. Shivin yang melihat itu segera menangkap Ragini. Shivin langsung menggendong Ragini dan membawanya keluar dari kantor karena dia sangat mengkhawatirkan keadaan Ragini. Shivin memasukkan Ragini ke mobilnya lalu dia masuk ke dalam mobil. Shivin mengambil botol yang berisi air lalu memercikkan air yang ada di dalam botol itu ke muka Ragini. Ragini mulai sadar dan dia melihat Shivin yang terlihat khawatir. Shivin merasa lega Ragini sudah sadar.

Tum Ho Mera Pyaar [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang