Jasmine

13.3K 1.1K 120
                                    

jangan lupa vote dan komennya untuk mendukung new story ini

karna kelen semua udah neror aku minta ini di lanjut, yaudah ku lanjut. baik kan aku 😌 gausah puji!!!








= MISTAKES =


Seo Haechan tak bisa berkonsentrasi sepanjang sore ini.

tangannya sibuk memilih buku yang tersusun rapi di rak besar selagi ponselnya terus bergetar dari dalam tas yang tengah Ia sandang.

melompat kecil untuk menggapai buku yang tak bisa dijangkau oleh tangannya, kemudian tersenyum senang saat berhasil meraih buku motivasi Man's Search for Meaning Karya Victor E. Fankl tersebut.

tak ingin lebih terganggu, Haechan langsung mengambil ponsel yang ada di dalam tas.

menghela nafas pelan saat menatap layar benda canggih itu menampilkan 'Mama' tertera disana.

"Yaa Ma" sapa Haechan pelan sesaat setelah mengangkat panggilan.

'Baby, dimana Kamu?? jangan bikin Mama khawatir'

"Ma, Haechan cuma mampir sebentar di perpustakaan" keluh Haechan setengah kesal.

'Tetap saja, ayooo pulang!!! Pak Kim sudah menunggu di depan Gerbang sekolah. sebelum Papa Kamu marah besar'

belum sempat Haechan menjawab, sambungan telepon sudah diputus sepihak oleh sang Ibu.

perintahnya adalah mutlak dan tak boleh diganggu gugat.

Haechan langsung menghela nafas beratnya, membawa beberapa buku yang Ia dapat dari Perpustakaan--- melangkah keluar untuk menemukan Pak Kim, supir pribadi milik keluarganya yang sudah menunggu di depan gerbang.

Langkah Haechan gontai, berjalan melalui taman bunga yang menjadi latar halaman depan--- rumah mewah bergaya Prancis milik keluarganya itu.

"Sore Ma, Pa" sapa Haechan saat melewati ruang tengah, dimana Ibu dan Ayahnya tengah sibuk berbincang disana.

"Seo Haechan" seruan Ayahnya terdengar dingin dan mengerikan.

Haechan terdiam di tempatnya, menghela nafas pelan. sudah menduga apa yang akan terjadi.

"Kau ingin membunuh Mama-mu?? HAH!!" bentak Seo Johnny dari tempat duduknya.

"Pa, Haechan hanya singgah sebentar di Perpus. sungguh, hanya sepuluh menit" protes Haechan coba untuk membela diri. nada bicaranya terdengar frustasi.

"Tak ada tempat aman di dunia ini selain rumah Sayang" selah Ibunya cepat. berjalan mendekat kearah Haechan. coba memberi pengertian pada anaknya.

"Please Ma, Haechan bisa jaga diri. dan lagipula----"

"Masuk ke kamarmu, sekarang!!!" bentakan keras Ayahnya membuat nyali Haechan ciut, sedikit bergidik ngeri karna sikap Pria itu yang terlalu mendominasi.

Haechan berjalan menaiki anak tangga menuju lantai atas, wajahnya benar-benar menggambarkan seseorang yang ingin protes dan marah.

tapi harus ditahan, berdebat dengan sang Ayah--- hanya akan membuat Haechan rugi.

palingan Pria itu akan memerintahkan pengawalnya untuk mengurung Haechan di kamar selama berhari-hari. sama seperti sebelumnya.

langkah Haechan berhenti tepat di depan pintu kamarnya, melirik sebentar pada pintu kayu yang berada di sebelah.

dipintu tertulis 'Kamar ini milik Jaemin' Haechan tersenyum hambar. lalu menekan knop pintu perlahan.

berjalan mendekat kearah balkon, menatap punggung sempit milik Pemuda seusianya yang tengah duduk di kursi rotan sambil menikmati pemandangan dari lantai atas rumah mereka.

Mistakes [ MarkHyuck ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang