Jangan lupa vote dan komennya ya~~~
Sooyoung memunculkan kembali kepalanya setelah berenang di kolam renang rumahnya selama 15 menit. Tubuhnya butuh air yang dingin untuk menormalkan tubuh yang panas.
" Sshhh... "
" Aku seharusnya berenang setelah lukanya menghilang. " keluh Sooyoung.
Sooyoung menyisir rambutnya kebelakang. Rambut basahnya memang memberikan hal yang berbeda untuk orang-orang yang melihatnya.
" Sayang, kamu seharusnya tidak berenang untuk hari ini. Lukamu belum sembuh. " Sooyoung melirik seorang pria yang datang dengan jas putih kebanggannya itu. Dia baru pulang dari praktik di rumah sakit milik orang tuanya. Ini sudah pukul 10 malam dan Sooyoung masih betah berenang di kolam renang rumahnya itu.
" Its okay. Aku tidak apa. " ucap Sooyoung. " Hanya sedikit perih. Tapi itu tidak parah. " sambungnya.
" Bagaimana itu tidak parah tapi meninggalkan bercak darah di kolam renangmu? "
Sooyoung melihat sekelilingnya, ada sedikit bercak darah di kolam renangnya. Tapi itu tidak begitu banyak seperti tadi sore dia pulang bekerja.
" Tidak apa. Itu tidak seburuk tadi sore. " ucap Sooyoung.
" Apa Daddy yang memberitahumu tentang kondisiku? " tanya Sooyoung.
Pria itu mengangguk. Dia membuka tas dokternya dan mengeluarkan beberapa peralatan dokter dan juga obat-obatan disana. " Kemarilah. Aku akan merawat lukamu. " ucapnya.
" Seungwan-ah, itu tidak perlu. " ucap Sooyoung. " Luka ku akan sembuh dalam beberapa jam kedepan. " sambungnya.
Sepertinya ucapan Sooyoung kali ini tidak mempan untuk Seungwan. Karena dia terus menatap Sooyoung untuk naik ke atas dan menuruti ucapannya.
" Fine.. "
Sooyoung kali ini menuruti ucapan Seungwan dan naik keatas. Menemui Seungwan yang sudah siap untuk mengobati dirinya. Dia mengambil handuk yang ia taruh di dekat Seungwan dan mengeringkan sedikit bagian tubuhnya.
" Kemarilah, aku akan mengobati lukamu. " ucap Seungwan. Sooyoung duduk di depan Seungwan, dia membuka pakaiannya yang basah dan membiarkan tubuh bagian belakang yang penuh luka itu menghadap Seungwan.
" Aku pikir bekas luka 15 tahun yang lalu sudah hilang " ucap Seungwan. Dia mulai mengambil obat untuk membersihkan luka Sooyoung yang robek terlebih dahulu, sebelum mengobatinya lebih lanjut.
" Itu tidak bisa hilang. Pedang Krystal bukan pedang biasa. Terlebih pedang miliknya menyentuh tepat di jantungku. " ucap Sooyoung.
" Lagian, bekas luka ini berharga untukku. Aku mempertaruhkan segalanya hanya untukmu. "
Seungwan langsung terdiam. Dia hendak mengobati luka Sooyoung seketika terhenti. Dia sangat ingat kejadian itu. Bagaimana Sooyoung menatapnya dengan pedang yang menembus hingga bagian belakang tubuhnya. Tepat di jantungnya. Dia masih sempat tersenyum padanya sebelum kehilangan kesadarannya di depannya.
" Aku berterima kasih untuk itu. " ucap Seungwan.
Sooyoung tersenyum dibalik rambut basahnya. Dia menyayangi Seungwan lebih dari apapun. Tapi, ada banyak hal yang ditutupi oleh Sooyoung yang tidak diketahui oleh Seungwan.
" Sudah selesai. Beruntung kamu adalah seorang vampire sayang. Lukamu sangat cepat sembuh. Hanya perlu sedikit diobati olehku dan dia hilang tanpa bekas disana. " ucap Seungwan. Sooyoung meregangkan tubuhnya dan mengenakan handuk yang dia bawa di tubuhnya.
" Seungwan... Aku ingin mengatakan sesuatu. " Seungwan menatap Sooyoung yang tengah berdiri di depannya. Dia baru saja merapihkan peralatan dokternya dan menatap Sooyoung yang menatap dirinya dengan tatapan kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
WenJoy One Shoot, Two Shoot and Multishoot. [WenJoy]
أدب الهواةCuman sekumpulan cerita WenJoy mulai dari One Shoot, Two Shoot sampe Multishoot. Upload kalau inget + ada ide.