-meski sedikit sulit di gambarkan. Tapi,harus aku akui perasaan indah ini-
_
Kedua kakinya mendadak berhenti. Jantungnya terasa merosot jatuh, ketika tanpa sengaja berpapasan dengan sang atasan yang juga baru saja tiba di depan pintu restoran.
Canggung, jelas itu yang terjadi. Mereka tidak mungkin dengan cepat melupakan apa yang terjadi di apartement Yoongi. Sampai pria itu pulang dan memergoki mereka tengah..,ah Sohyun tidak mau mengingat malunya. Gadis itu hanya tau saat pria kulit pucat itu masuk. Dirinya langsung mendorong Seokjin untuk melepas pangutan dan menjauh. Tanpa sengaja membuat pria itu hampir membentur tembok sekat di belakangnya.
"Pagi Hyun..''
Nampaknya, pagi ini pria itu biasa saja. Dengan senyum manis dia justru menyapanya. Seolah kejadian kemarin tak pernah terjadi.
Tidak,Seokjin tidak melupakan ciuman itu. Dia hanya tidak ingin mengingat momen perusaknya saja. Dan pagi ini. Untuk pertama kalinya. Dia merasa memiliki moodboster baru saat melihat sosok gadis di depannya.
"Sudah sarapan?" Tanyanya kemudian setelah sapaan yang di lontarkan telah berbalas.
"Sudah," jawab Sohyun kikuk. Sekali lagi. Dia hanya belum terbiasa dengan kelembutan Seokjin. Yang tiba-tiba memunculkan rindu saat mereka lebih biasa dalam sebuah pertengkaran debat.
Sekarang, mereka persis seperti dua manusia yang baru ketemu kenal beberapa hari. Kaku.
Mengangguki jawaban Sohyun, Seokjin langsung mengajak gadis itu untuk segera masuk. Setelah tangannya membukakan pintu. Mengukir Senyum saat dia masuk melewatinya.
"Terimkasih," ucap Sohyun.
''Sama-sama."
-_-
"Apa aku harus mulai memasang tarif?" Sarkas Yoongi terang-terangan menyindir Seokjin. Pria itu datang ke restoran sebelum jam makan siang bersama salah satu kawan lainnya. Chanyeol.
Mendengar kalimat blak-blakan itu. Pria dengan mata dan telinga lebar itu terpingkal. Apalagi saat melihat bagaimana wajah semu Seokjin, seolah diingatkan lagi momen manis di depan pintu itu.
"Semua di luar kendali dan rencana,"
"Apa kau yakin, kalau malam itu kalian hanya tidur bersama ?'' Tanya Yoongi mengingat sprei kasur kamarnya rapi. Dia bisa menebak. Kalau kawannya itu tidak tidur di sana. Apalagi Sofa. Jika tidak mabuk, dia akan mengeluh bahu lebarnya pegal.
"Yak jaga bicaramu!" Tegur Seokjin
"Apa? Aku benar kan, kalau malam itu kau tidur juga di kamar tamu." Jawab Yoongi sesuai nalar rabaan logikanya.
"Harus juga kah, kau bicarakan terang-ter-,"
"Yak kenapa kalian ribut sendiri?!" Pekik Chanyeol-pria bertelinga lebar itu. Jengah mendengar kebisingan yang di buat dua manusia di depannya.
"Hmm,sebentar lagi jam makan siang. Mau ku masakan sesuatu?" Tawar Seokjin usai melirik arlojinya.
Kedua mata lebar Chanyeol membesar dengan senyum mengembang. Sementara Yoongi langsung menyahut dengan menu yang ingin dia makan.
Alhasil mereka pun memutuskan makan siang bersama di ruang kerja Seokjin.
Pria Kim itu segera keluar. Memasang lagi appron-nya. Berjingkat kaget, saat tanpa sengaja hampir menubruk seseorang yang melintas di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not one's cup of tea -End- Seokjin💜Sohyun
Fanfictionitu kalimat frasa bisa kau gunakan untuk hal yang tak kau sukai. Misal seperti aku tak suka ada wanita lain diantara hubungan kita-Sohyun- Start : 21 oktober 2020 End : 10 agustus 2021