Prabu menggelar rapat bersama dengan pejabat istana.
Prabu datang ke Sidang Istana lalu duduk di atas singgasananya."Aku sengaja memanggil kalian semua kesini karena aku ingin tahu bagaimana perekonomian di istana?"
Salah satu pejabat istana menjawab.
"Mohon ampun Gusti Prabu, semuanya baik baik saja. Perekonomian istana sama seperti biasanya, tidak ada hambatan sedikitpun. Rakyat yang tidak mampu juga sudah mendapatkan setengah dari harta istana!"
"Baguslah kalau begitu!"
Tidak lama, tiba-tiba ada satu orang prajurit pajajaran masuk ke dalam sidang istana.
Ia dalam keadaan terluka parah."Mohon ampun Gusti Prabu!"ucap prajurit. Ia bersimpuh di depan Prabu sembari menundukan kepalanya.
"Apa yang terjadi?"
"Mohon ampun Gusti Prabu, hamba mendapat surat dari orang misterius. Orang misterius itu menyerang hamba secara tiba tiba tanpa ada alasan!"
"Jagat Dewa Batara, berikan pesannya kepadaku!"
Prajurit tadi bangkit lalu menyerahkan surat di tangannya ke tangan Prabu lalu kembali bersimpuh.
Prabu membuka tali surat tersebut lalu membacanya.
Setelah membaca surat itu, Prabu mulai tersulut amarah."Panggil seluruh keluarga istana sekarang juga!"ucap Prabu dengan nada tinggi.
"Baik Gusti Prabu!"
Salah satu prajurit menjalankan perintah Prabu dengan memanggil semua keluarga istana ke sidang istana.
Hanya dalam beberapa waktu saja, Seluruh keluarga istana mulai datang ke Sidang Istana untuk memenuhi panggilan Prabu. lalu setelah itu mereka, duduk di tempat mereka masing masing.
"Maaf Kakanda Prabu, apa yang sebenarnya terjadi?"tanya Subang Larang.
"Ya ayahanda, apa yang terjadi?"tanya Gagak Ngampar.
"Aku baru saja mendapat pesan dari orang misterius melalui prajurit istana!"
"Siapa orang yang mengirimkan pesan misterius itu, ayahanda?"
"Orang itu tidak lain adalah utusan Iran!"jawab Prabu singkat.
"Apa yang ia tuliskan di dalam surat itu ayahanda?"
"Sultan Ardashir yaitu, Raja Iran memutuskan untuk memberontak kepada Pajajaran lagi. Ia menuliskan di dalam surat ini kalau ia tidak ingin berada di dalam kekuasaan, ayahanda. Ia juga ingin membalaskan dendamnya di masa lalu saat kita mengalahkannya waktu itu. Dia juga menulis di dalam surat ini, peperangan kedua antara Pajajaran dan Iran akan terjadi esok hari!"
"Astaghfirullahaladzim, lalu apakah kita harus menerimanya, ayahanda?"
Salah satu punggawa istana menanggapi surat dari Raja Iran itu.
"Mohon ampun Gusti Prabu, menurut hamba kita harus menerima tantangan dari Sultan Ardashir. Beliau sudah berani menyatakan pemberontakan kepada Pajajaran maka dari itu, kita harus memberi pelajaran kepada Sultan Ardashir!"
"Kau benar, kita harus memberi tahu kepada Sultan Ardashir kalau keputusannya untuk memberontak kepada pajajaran kembali adalah keputusan yang salah!"
Prabu bangkit dari singgasananya sambil menatap surat dari Sultan Ardashir.
Ia menggenggam surat itu dengan amarah."Pertempuran kedua antara Pajajaran dan Iran akan terjadi esok hari maka dari itu, aku akan memilih siapa saja yang akan ikut dalam pertempuran besar ini!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembalinya Raden Kian Santang ( Season 3 ) | Chapter 2
Historical FictionSequel dari Kembalinya Raden Kian Santang Season 2... Kembalinya Raden Kian Santang Season 3 Chapter 2 adalah Sequel dari Kembalinya Raden Kian Santang Season 2 Chapter 1. Hadir dengan jalan cerita baru yang lebih menarik dan penuh dengan petualanga...