#1. mengenangmu

27 5 0
                                    

Hai readers tercinta.. 😘
Seneng deh mail dan mei mei dah happy ending, dan terimakasih karena kalian antusias, dan mengapresiasi karya tak jelasku 😂

Aku masih terus ingin belajar dan berharap kalian mau dukung aku dengan vote dan komen kritik dan saran atau komenan receh sekalipun 😂

Ini adalah cerita baru yg aku tulis untuk mengisi kegabutan.. dan juga aku shiper atuk dan opah.. setelah shiper mail dan meimei 😁 semoga kalian suka dan enjoy sama tulisan ga jelas ini dan sekali lagi terimakasih banyak..

Happy reading,,💜

*******
Hari-hari sunyi telah ku jalani sepenuh hati, menerima segala suratan yg telah terukir dalam hidup ini, melihat serpihan kenangan yg tersisa pada sebuah alas kaki tradisional pahatan tangan ayahanda yg dulu engkau selamatkan walau hanya salah satu..

Seperti saat itu, aku kehilangan separuh hatiku yg kau bawa bersama mu.. walaupun akhirnya kita saat ini berada pada jarak yg begitu dekat, namun usia menumbuhkan rasa malu untuk mengungkapkannya.

Ketahuilah, rasa itu akan tetap sama seperti saat aku menyadarinya dulu, walaupun hatiku pernah hancur karena perpisahan itu tetapi takdir kembali mempertemukan kita walaupun dalam ruang dan waktu yg jauh berbeda, aku pun yakin kau merasakan hal yg sama seperti ku..

Hai cintaku, apakah kau ingat saat kita muda dulu? Ehmm, (wanita lanjut usia itu terkekeh malu sendiri mengenang masa lalu dalam syair puisi hatinya) ahh sudahlah, aku sudah terlalu tua untuk mengingat itu semua..

Tapi Dialah cinta pertamaku,,
Walaupun ada kehadiran orang baru dalam kehidupan kita berdua, akan tetap ada tempat khusus di dalam hati kami masing-masing.

Begitu banyak hal sulit yg kita lalui dalam perjalanan kisah ini, sampai pada akhirnya keadaan memaksa untuk merelakan segalanya, kehadiran org asing yg menjajah kita dahulu adalah salah satu penyebab luka yg tak akan pernah hilang dalam ingatan..

Lamunan itu kemudian tersadar karena si anak kembar itu memanggil nenek mereka yg sejak tadi terdiam dengan tatapan kosong sembari mengusap sebelah sendal terompah masa kecilnya..

"Opah? Kenapa opah melamun?" (Tanya salah satu anak kembar itu)

"Ahh, tidak sayang.. opah hanya mengingat masa kecil dulu saat kakek buyut kalian membuatkan ini untuk opah" (jawab Siti Zulaikha, mengusap lembut kepala sang cucu)

Yaah, nama wanita tua itu adalah Siti Zulaikha.. namun saat ini anak anak memanggil dia opah karena usianya telah mencapai 70 tahun.. tetapi ia masih sangat bugar untuk seusianya, masih mampu melakukan kegiatan bahkan bekerja di kebun karet milik teman masa kecilnya..

Kini Zulaikha hidup berempat bersama cucu cucunya yg terdiri 1 cucu perempuan yg kini telah beranjak dewasa, dan cucu kembarnya yg masih bersekolah di taman kanak-kanak..

Tidak ada yg tahu nama asli dari Zulaikha ini karena semua berkas yg menunjukkan identitasnya telah hilang saat terjadi peperangan di daerahnya dulu.. bahkan hari kelahirannya pun ia sudah tidak bisa mengingat nya karna sudah terlampau lama.. tetapi tidak lupa dengan nama indah pemberian ayahnya itu..

Saat ini ia hidup sederhana dan apa adanya, identitas yg tercatat di pemerintahan adalah identitas yg ia tetapkan sendiri untuk memperoleh tunjangan masa tuanya sebagai istri dari seorang peteran perwira pejuang zaman jajahan..

Pemerintah telah mendata seluruh keluarga pejuang yg tersisa untuk di beri tunjangan seumur hidup dan paling banyak setidaknya 2 generasi setelahnya, maka dari itu walaupun ia tidak bekerja tetapi masih akan mendapat tunjangan setiap bulannya..

Let You GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang