"Papa!" Baekhyun tersenyum menatap pada putrinya. Putrinya cantik, Baekhyun suka melihat senyum menawan milik Seungwan, hal terakhir yang Baekhyun harapkan adalah melihatnya bersedih.
"Ada apa, hmm?
"Wan-ah, mau jalan-jalan dengan Chanyeol." Baekhyun mengangguk, mengusak surai anak itu. Seperti biasa anak itu duduk dipangkuannya, mengenakan gaun berwarna biru muda. Baekhyun mengusap paha anak itu, saat Wan-ah tak berhenti bergerak.
"Bilang saja pada Chanyeol-mu itu, kenapa bilang pada Papa?" Baekhyun mencubit hidung anak perempuannya dengan gemas.
"Kan, minta izin hehe." Bibir pinknya tersenyum lebar, matanya berbinar seperti anak kecil.
"Yaudah, Papa izinin, jangan lupa oleh-olehnya." Baekhyun hanya bercanda untuk hal yang terakhir itu.
"Eum, Papa ikut?" Seungwan bertanya pada Papanya, dan Baekhyun menggeleng rasanya tak enak jika harus mengganggu dua anak adam itu. Dari sudut matanya dia bisa melihat Chanyeol berdiri di depan pintu, Baekhyun menghela napas.
"Eum, Papa tidak mau mengganggumu. Kalian berdua saja ya?" Mendengar itu Seungwan menggeleng rusuh. Dia ingin Papa ikut, dia ingin bersama Papanya. Baekhyun mengusap rambutnya dengan lembut, itu artinya dia akan menolak. Mata Seungwan berkaca-kaca, akan terasa menyenangkan jika bersama Papanya.
"Lain kali, oke?" Seungwan terdiam, dan menatap Chanyeol cemberut seakan meminta bantuan.
"Ikut saja, Pa," ajak Chanyeol. Lelaki itu tak banyak bersuara, hanya menyimak pembicaraan adam dan hawa itu.
"Kau pikir, kau siapa, berani menyuruh saya seperti itu? Chanyeol terdiam, menghela napas dan menunduk dalam. Salah lagi, padahal dia hanya ingin membantu istrinya. Ah, betapa menyebalkannya memiliki istri yang manja, dan mertua yang jutek.
"Maaf, aku hanya mengajak."
"Wan-ah, Papamu sibuk kita berdua saja ya?" bujuk Chanyeol pada istrinya, perempuan muda itu semakin cemberut. Mengapa suaminya mendukung papa, bukan dirinya. Dengan kaki menghentak perempuan mungil itu meninggalkan papa dan suaminya.
Chanyeol berdehem, "Eum, biar aku yang atasi, Papa jangan khawatir," katanya dengan bangga. Baekhyun menyeringai kecil, dan mengangguk akna isyarat itu.
Kau pikir, kau siapa?
Baekhyun berdiri dari tempat duduknya, dan berjalan menuju kamar anaknya. Tahu dengan apa yang akan terjadi dan benar saja. Chanyeol berdiri di depan kamarnya, berusaha membujuk Seungwan.
"Biar saya," katanya dengan tenang. Pintu kamar itu terkunci, Baekhyun mengetuk tiga kali, lalu terdengar suara pintu terbuka. Chanyeol menatap dengan kesal, saat dia akan ikut masuk Baekhyun melarangnya dengan isyarat.
"Baiklah, aku menunggu di ruang televisi," kata Chanyeol sambil mengangkat kedua tangannya, pertanda menyerah.
...
"Wan-ah, jangan menangis eum?" Baekhyun mengelus rambut gadisnya itu. Sedari dulu Wan-ah memang tak bisa lepas darinya, hanya dia yang Seungwan punya.
"Wan-ah mau Papa ikut," rengeknya. Hidung mungilnya memerah, apalagi matanya. Tubuhnya bergetar dalam pelukan Baekhyun, artinya dia menangis.
"Wan-ah harus mulai belajar mandiri, ya, tak selamanya Papa bisa sama Wan-ah." Anak itu terdiam, tangannya mengepal dalam, mencengkram kemeja Baekhyun dengan erat.
"Princess Papa kan sudah punya Prince, yang harus di prioritas itu Prince bukan Papa." Baekhyun mengusap pipi basah Seungwan, liat pipinya saja sampai merah menahan tangis.
"Tapi, Papa King, Princess mau sama King," kata Seungwan dengan lirih. Baekhyun tak berkata banyak, menghela napas sejenak lalu memeluk Seungwan dengan sayang.
"Ssst! Jangan begitu, berhenti berkata begitu, eum." Baekhyun tersenyum sendu, ini salahnya, seandainya dia dulu tidak berpisah dengan istrinya mungkin Seungwan tak akan seperti ini.
"Besok, jalan-jalan dengan Papa dengan Chanyeol, bertiga." Mata Seungwan memang berkaca-kaca tapi seutas senyum manis langsung tersemat disana.
"Thank you so much, Papa. You are my King!" kata Seungwan dengan gembira, dengan cepat mengecup pipi Baekhyun.
"No, Now, Chanyeol is your King, not me," Elak Baekhyun, dia berusaha menghindarkan wajahnya dari kecupan-kecupan Seungwan.
"No, for me, you always my King. Love you, Papa." Saat itu Seungwan sudah berhenti mengecupinya, tersipu malu dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut. Hingga kesadaran mengambil alihnya, anak itu masih tak membuka selimut. Meninggalkan Baekhyun dengan segala pikirannya yang mulai berkecamuk. Terus di hantui rasa bersalah pada Seungwan, dalam hati dia meminta maaf atas segala hal buruk yang dia lakukan.
"Selamat tidur," bisik Baekhyun.
...
"Seungwan sudah tidur, kau juga, tidurlah."
Chanyeol menatap lelaki yang memiliki usia tak jauh berbeda dengannya itu, wajahnya lebih muram dari biasanya.
"Ah, dan besok kita liburan," kata Baekhyun memijat pangkal hidungnya. Kepalanya berdenyut, Baekhyun duduk dan menyadarkan tubuhnya pada kursi.
Kita?
Jika kita yang Baekhyun maksud adalah mereka betiga, maka kita yang Chanyeol pikirkan adalah mereka berdua.
"Kita?" bisik Chanyeol lirih tanpa sadar. Matanya menatap dalam pada Baekhyun, mendengar itu Baekhyun juga ikut menatapnya.
"Sudah saya bilang, berhenti menatap saya seperti itu!" Baekhyun mendengus kesal, dia tidak ada di fase sedang ingin di goda ataupun menggoda. Kepalanya benar-benar sakit memikirkan masa lalunya yang menyebalkan.
"T-tapi kau bilang kita?" tanya Chanyeol dengan gugup, tak seperti biasanya.
"Bodoh! Maksudku dengan Seungwan juga!" Semburnya pada Chanyeol. Lelaki ini benar-benar tak peka, pantas aja usia kepala tiga belum memiliki istri.
Chanyeol mengehela napas, itu artinya dia akan mengurus Seungwan. Ah, Chanyeol malah, bolehkah dia tidak ikut saja? Seungwan itu memang lucu, tapi Chanyeol tidak suka orang yang terlalu manja seperti Seungwan. Merepotkan.
"Lalu kapan kita akan liburan berdua?"
Baekhyun terdiam, menatap mata Chanyeol dengan tenang. Tetapi tangannya mengepal, napasnya tak beraturan. Jantungnya bertalu cepat, matanya memerah.
Dia marah, bukan tersipu malu!
To Be Continue
Punteun, Papa mertuanya galak dulu. Jan langsung bucin ye kan.
50 pembaca, 15 vote, 5 komen baru aku lanjut hehe.
Eum, jantung gue degdegan, Baekhyun mau wamil, gue agak khawatir sebenernya. Support dia terus ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Papa Mertua | CHANBAEK ✔️
Fanfiction[CHANBAEK][BxB] Park Chanyeol lelaki miskin yang kebetulan tampan, dan diincar oleh kaum hawa yang cantik tiada tara. Ya, setidaknya itulah yang orang pikirkan. Nyatanya Chanyeol hanya lelaki biasa yang mendamba akan cinta, dia menikahi putri dari...