25. Clue Not Glue

1.4K 190 75
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Awalnya, langkah kaki Raina terasa ringan. Tapi begitu ia berhenti di depan pintu ruang rawat Junhwa, kakinya terasa berat, dadanya seperti tertekan, dan nafasnya tercekat. Haruskah dia datang ke tempat ini setelah apa yang terjadi?

Niat Raina memang baik, tapi apakah orang-orang akan menerimanya dengan baik? Atau malah sebaliknya.

Raina menatap bunga yang baru saja dia beli di toko sebelum ke tempat ini. Mungkin Raina titipkan saja pada suster yang bertugas.

"Ngapain?" Tanya Jaemin saat Raina membalikkan badan.

"Eng, itu. Anu."

Sebelah alis Jaemin naik, "apa?"

"G-gue cuman mau jenguk Junhwa, tapi kayaknya gak usah. Gue titip ini aja sama lo," ucap Raina sambil menyodorkan bunga tersebut pada Jaemin. Namun bukannya mengambil bunga itu, Jaemin hanya terdiam.

"Masuk," titahnya. Raina terheran, tapi Jaemin melewatinya dan membuka pintu lebar-lebar. Memperlihatkan Junhwa yang sedang sibuk memainkan ponsel.

Pandangan Junhwa teralih saat menatap kehadiran Jaemin. Menatap pria itu dengan penuh kasih sayang dan senyum yang lebar. Sedangkan ia menarik senyumnya kembali saat Raina nampak berdiri di belakang Jaemin.

"Gimana, udah enakan?" Tanya Jaemin sambil mengelus kepala Junhwa.

Raina masih berdiri, menatap interaksi romantis antara Junhwa dan Jaemin. Jemarinya meremas ujung bucket bunga yang ia bawa untuk Junhwa.

"Simpen aja di meja," ucap Junhwa. Raina terdiam, bingung. "Buat gue kan?" Tanya Junhwa.

Gadis itu mengangguk, kemudian melakukan seperti apa yang diperintahkan Junhwa. Setelah itu Raina kembali terdiam.

"Thanks, btw."

Raina tersenyum. Setidaknya niat baiknya mendapat respon sedikit baik dari Junhwa.

"Sorry," ucap Raina.

Junhwa menatap Raina, sedikit tajam. Tapi setelah itu Junhwa tersenyum, "no problem."

Junhwa masih teringat akan karma setelah kejadian beberapa hari yang lalu. Junhwa pernah ada di posisi Raina. Disalahkan diatas kesalahan orang lain.

"Duduk disini aja," titah Junhwa sambil menepuk pelan ranjang yang kosong.

"Eh, gak enak sama lo. Lo kan masih belum pulih."

"Gak usah sungkan. Na, boleh ambilin minum buat Raina?" Pinta Junhwa.

Jaemin mencubit pelan hidung Junhwa, "as your wish."

Setelah Jaemin keluar untuk membeli minum untuk Raina. Wajah ramah Junhwa memudar. Itu semua hanya topeng. Terlepas dari karma yang dia dapat, Junhwa masih menyimpan dendam pada Raina. Karena gadis itu, ia kehilangan janinnya.

[✓] Acquisitive Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang