"Anjirr, kita dikejar-kejar," ujar seorang lelaki kepada teman-temannya.
"Kayak baru pertama kali aja," dengus seseorang di sampingnya.
"Sok-sokan panik." ucap datar salah satu diantara mereka.
"Bukan panik, hanya berjaga-jaga." jelas seorang yang tadi memulai pembicaraan di tengah-tengah jalan. Lebih tepatnya mereka tengah dikejar-kejaroleh musuh yang lagi gabut.
"Langsung kayak biasa!" Perintah itu langsung diangkut yang lainnya.
Merekapun mulai menancap gas dengan kecepatan penuh dengan mengendarai motor masing-masing.
Hingga akhirnya mereka yang sedang mengejar pun tak terlihat lagi.
••——🌻——••
"Eh Val! Sekali-kali ikut ke kantin hayyuk!" ujar seorang gadis bernama Yalinda Amaranth atau yang kerap disapa Linda sedang menasihati temannya.
Yang mendapat nasehat hanya menggelengkan kepalanya pelan.
"Nggak. Untuk hari ini pokoknya lo harus ikut kita ke kantin!" Tegas seorang temannya yang lain bernama Veddira Kimberly Mauve, kerap disapa Dira. Gadis blasteran yang cemprengnya mengalahkan 10 toa masjid di Indonesia.
Pasrah temannya yang dinasihati tersebut. Yang tak lain adalah Valyn Aneisha Seanna.
"Akhirnyaaaaaaa. Setelah sekian lama Valyn mau gue ajak ke kantinn" lega Dira.
Linda pun mengangguk, "udah berapa bulan ya, lo gak pernah ke kantin?"
Yang ditanya hanya mengangkat bahunya acuh.
"Terus selama istirahat lo ada dimana?" Tanya Dira kepo.
"Emang lo gak tau?" Tanya Linda yang mendapat gelengan dari Dira. "Kalo nggak tidur di kelas palingan menyendiri di taman belakang." lanjut Linda.
"Lah, kok gue nggak tau?" Tanya Dira.
"Lo tinggal di lobang semut kali. Yang lo tau emang apa?" Tanya Linda.
"Yang gue tau intinya Valyn suka bolos atau gak berangkat. Sekalinya berangkat langsung dipanggil ke ruang BK." jawab Dira dengan heboh.
"Bisa diem nggak?" Tanya Valyn yang sedari tadi diam.
Linda dan Dira pun baru menyadari jika di sepanjang koridor mereka menjadi pusat perhatian karena berisiknya Dira. Setelahnya mereka pun diam hingga sampai kantin.
Di kantin pun hanya beberapa orang yang mengenal Valyn. Gadis yang suka bolos dan jarang berinteraksi dengan orang lain. Wajahnya yang selalu datar membuat orang malas berbicara dengannya. Karena yang pasti bicaranya sangat cuek.
"Selama hampir 2 tahun lo disini, lo pernah pesen makanan di kantin?" Tanya Dira setelah mendapat tempat duduk.
Lagi-lagi hanya mengangkat bahunya tak peduli.
"Yaudah, mau coba pesenin kita?" Tanya Dira lagi.
"Y." Balasnya datar lalu melangkah menuju penjual makanan setelah tau apa yang teman-temannya pesan.
Tak lama kemudian Valyn sudah kembali dengan nampan makanannya.
"Oke thanks." ucap Linda setelah mendapat pesanannya.
Saat mereka sedang makan dengan tenang, beberapa lelaki menghampiri meja mereka.
"Oh my baby darling!" Ucap seseorang dengan merentangkan tangannya lalu memeluk Dira yang kini tersenyum.
"Uwuuu. Pacarnya akoh sini duduk!" Ajak Dira diangguki lelaki yang disebut 'pacarnya' itu. Keempat temannya pun ikut duduk bersama mereka.
"Pacaran aja teross," sindir Linda memutar bola matanya malas.
"Iri bilang bos." ujar Dira berbarengan dengan pacarnya yang bernama Nauval Zakha Enggara, atau biasa dipanggil Nauval atau Nov.
Valyn yang tak tau apapun hanya diam sambil menyeruput minumannya dan sesekali memainkan ponselnya. Tentang ke-lima lelaki ini sebenarnya ia sudah tau siapa, tapi tidak dengan namanya.
"Eh Val! Lo nggak tau kalo gue punya pacar kan?" Tanya Dira kepada Valyn.
"Tau." jawab Valyn singkat.
"Ya gimana nggak tau, kalo lo tiap hari aja curhat terus tentang pacar lo," jelas Linda mulai jengah dengan Dira.
"Bilang aja lo pengen pacaran juga," ucap seseorang di sebelah Linda. Lelaki bermulut pedas yang bernama Kalando Vakara, atau biasa dipanggil Vaka.
Linda yang gemas pun langsung menjitak kepala Vaka yang langsung membuat Vaka sedikit meringis sambil mengelus kepala yang dijitak Linda.
"Makanya jangan pada jomblo!" ucap Nauval sok bijak.
"BODO!" ucap serempak mereka kecuali Valyn yang sedari tadi diam hanya mendengarkan.
"Eh, lo murid baru?" Tanya lelaki di sebelahnya. Valyn menggeleng.
"Kok kita baru liat lo?" Tanya Vaka. Valyn hanya mengangkat bahunya acuh.
"Dia sering bolos, kalo berangkat pun paling cuma diem di kelas. Kalo istirahat suka merenung di taman belakang sama mba kunti." jelas Dira.
Valyn hanya menatap datar Dira sambil sesekali menatap ponselnya.
"Eh gabolehh gituuu" ujar Dira. "Lo udah kenal mereka?" Tanya Dira sambil menunjuk pacarnya dan kawan-kawan.
Yang ditanya hanya diam
"Lo siswi pelosok mana sih? Sampe gak kenal orang-orang satu sekolah?" Tanya Nauval. Valyn hanya mengangkat bahunya acuh.
"Oke, kalo gitu. Kenalin, gue Nauval."
"Gue Vakara. Yang terganteng diantara makhluk bumi."
"Gue Leo."
"Senandika alias Dika."
"Thaka Ranggala Permana."
Lalu semua menatap Valyn, menunggu perkenalannya.
"Valyn." ucapnya singkat.
"Dimaklumin yaa. Dia keturunan kulkas. Hehe," ujar Linda cengengesan.
"Biasalah." Lanjut Dira.
"Nama lengkap?" Tanya Leo.
"Valyn Aneisha Seanna." bukan Valyn, namun Linda yang menjawab.
"Kebanyakan diem dikira bisu lo," ujar Thaka bertepatan dengan bel masuk berbunyi. Ucapannya pun tak dibalas oleh Valyn. Gadis itu langsung pergi melangkah keluar kantin.
Dikira bisu? Dasar, manusia. Batin Valyn sembari melangkahkan kakinya menuju kelas.
••——🍂——••
Hai.
2 part dulu:)) nunggu 10 pembaca hadir:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Ice (On Going)
Teen FictionTentang Miss ice, segala lukanya, dan rahasianya. • Update 2 minggu sekali •