//2-Drama seorang Karta

17 5 5
                                    

••——🌸——••

Plak..

Setelah tamparan, lelaki paruh baya itu berujar dengan nada dinginnya "Masih bisa pulang rupanya,"

Sementara Valyn hanya diam. Tanpa berucap satu kata pun. Mendengarkan omelan sang ayah.

"Setelah kabur dari rumah selama 3 hari, sekarang datang-datang tanpa​ merasa bersalah sedikitpun. Mau jadi apa kamu? Udah gak berguna, nyusahin lagi!" Bentak sang ayah.

"Buang ke kolong jembatan aja sih pah," kompor seorang gadis dari atas tangga. Nara Laurensia, kakaknya.

"Bisanya cuma bikin malu," ucap sang ayah lagi.

Plak..

Lagi-lagi Valyn merasakan tamparan keras dari sosok lelaki yang dipanggilnya ayah tersebut.

"Udah?" Tanya Valyn yang sedari tadi diam.

"Dasar anak gak tau diuntung!" Gertak ayah Valyn lalu pergi meninggalkan Valyn yang masih terdiam.

"Mampus!" Ejek Nara lalu ia pun ikut pergi meninggalkan Valyn menuju kamarnya.

Saat Valyn akan beranjak menuju kamarnya, suara seseorang lebih dulu menginterupsi. "Eh, babu udah pulang," siapa lagi kalau bukan ibunya.

"Cucian kotor udah numpuk tuh! Kerjain sana! Sekalian bersih-bersih rumah!" suruh ibunya kepada Valyn yang masih terdiam.

Valyn hanya diam. Namun menurutinya.

Sementara seseorang yang sedari tadi menatap Valyn dengan pandangan sendunya mulai beranjak pergi. Tak kuat melihat Valyn yang terus tersiksa, tapi ia juga tak bisa berbuat apa-apa.

••——🍁——••

Ting

Lion

G ke mrks?

Otw

Memasukkan ponselnya kedalam saku, lalu menghampiri motor hitamnya. Membelah jalanan menuju rumah ternyaman nya.

Tak butuh waktu lama untuk Valyn sampai di tempat tersebut.

Saat Valyn masuk ke bangunan itu, ia langsung disambut senyuman oleh orang-orang disana.

"Tiga hari kemana aja bu bos?" Tanya salah seorang disana.

"Mulung." Jawab Valyn singkat lalu menghampiri beberapa orang yang tengah berkumpul disana.

"Tambah cantik aja." Puji Lion sembari memperhatikan Valyn dari atas sampai bawah.

"Dari lahir." Ucap Valyn lalu menyerobot bungkus rokok yang berada di depan Sandy.

"Eh, udah. Lo gak boleh ngerokok lagi!" Tegur Sandy sambil menarik kembali bungkus rokok tersebut.

"Melaske awakmu. (Kasian tubuh lo)" nasihat Arka yang duduk di samping Valyn.

"Cuma satu kok." Sela Valyn lalu mengambil satu batang rokok, menyalakannya lalu mulai menghisapnya.

"Awas aja nambah," sarkas Lion.

"Aldan sama Bina mana?" Tanya Valyn saat tak melihat keberadaan dua orang itu.

"Pastinya pacaran." Sebal Arka memikirkan dua orang itu.

Miss Ice (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang