part 24

812 64 4
                                    

“sooya!”

sooya yang merasa terpanggil pun menoleh, chanyeol melambaikan tangan mengisyaratkan pada sooya untuk bergabung bersamanya.

“ya? ada apa chan?” tanya sooya

“duduklah, kita mengobrol bersama sudah lama tidak bertemu” kata chanyeol

sooya pun mendudukan diri.

“ngomong-ngomong makanan disini enak” puji chanyeol.

“terima kasih chan”

“ini milikmu sendiri? atau orang tua mu?” tanya chanyeol

“ini milik orang tua ku, sekarang aku yang meneruskan” jawab sooya

sedangkan chanyeol hanya mengangguk dan mulutnya membentuk huruf o

“bolekah aku bertanya?” kata jisoo

“ya silahkan”

“katanya disini ada pegawai yang cantik dia juga katanya sedang hamil, teman-temanku banyak yang memuji karena kecantikanya. tapi sepertinya sedari tadi aku tak melihat pegawai yang sedang hamil”

“ah i-itu d-dia sedang beristirahat” jawab sooya gugup.

“em chan…”

“hm? ada apa?” jawab chanyeol yang tengah memakan makananya.

“bagaimana kabar baekhyun?” tanya sooya mencoba bertanya, ia ingin mendengar jawaban chanyeol.

chanyeol yang tengah makan pun tiba-tiba tersedak.

“ah maafkan aku, minumlah”

“aku tak tau, aku sudah berusaha mencarinya namun aku merasa seseorang sudah membantunya untuk bersembunyi. aku sudah menugaskan anak buahku namun semua catatan tertutup rapih” kata chanyeol

sooya lah yang melakukan itu, sooya meminta bantuan appanya untuk menutupi semua data tentang baekhyun.

“jika kau bertemu dengan baekhyun apa yang akan kau lakukan?” tanya sooya.

“meminta penjelasan kenapa dia pergi begitu saja” jawab chanyeol.

“baekhyun tak akan melakukan hal itu jika tak ada penyebabnya chan, jangan menganggap bahwa baekhyun yang salah disini seolah baekhyun bersikap seperti anak kecil” kata sooya geram.

“kau marah?” tanya chanyeol

sooya yang menyadari pun tersadar lalu menghela nafas pelan dan memejamkan mata guna menetralkan emosinya.

“maaf kan aku, maksudku baekhyun tak akan bersikap seperti itu jika tak ada penyebabnya”

“bisa saja kau melakukan hal yang menyakitinya atau perkataanmu yang melukainya” kata sooya.

“aku tak merasa melakukan itu, dan masalah perkataan aku hanya mengatakan hal yang memang fakta”

“walaupun itu sebuah fakta tapi kau harusnya menjaga perkataanmu agar perasaanya tidak sakit, jangan memikirkan dirimu sendiri pikirkan juga orang lain chan”

“dia bersikap seperti anak kecil, mengusir kekasihku saat sedang diapartemen. memang apa haknya melakukan itu?”

sooya merasa geram namun ia sebisa mungkin menahan emosinya untuk tidak mencabik-cabik wajah laki-laki berengsek didepanya.

“lalu untuk apa kau mencari baekhyun lagi?” tanya sooya.

“sudah ku katakan aku ingin tau alasanya kenapa dia pergi seperti ini, aku tak mau uangnya, aku hanya ingin baekhyun menjelaskan alasanya. setiap sebulan sekali baekhyun mengirimkan uang keapartemenku dan itu bukan apa-apa bagiku”

“yak! kau mengatakan itu kau pikir baekhyun mendapatkan uang untuk menganti hutangnya kepadamu tidak dengan kerja keras!?”

“siapa yang mengatakan hutang? dia sendiri. lagian aku tak membutuhkan uang-uang itu”

“tak usah meminta alasan dari baekhyun jika kau hanya memberikan rasa sakit padanya!”

“rasa sakit apa? aku tak merasa melakukan kesalahan. harusnya dia berterima kasih karena kubebaskan dari appanya yang seperti iblis itu, aku juga ingin bertemu denganya untuk memberikan undangan pertunanganku dengan jisoo. bukan berniat jahat” kata chanyeol

sooya yang mendengarnya pun tiba-tiba tersulut emosi.

“yak berengsek! jangan lagi kau mencari-cari baekhyun! dan uang itu aku yang akan mengantinya!” kata sooya pergi dari sana meninggalkan jisoo dan chanyeol yang mengheran.

sedangkan baekhyun yang mendengarnya karena posisi tempat duduk chanyeol tak jauh dari tempat kasir dimana baekhyun bersembunyi.

baekhyun memukul dadanya sesak, ia terus meneteskan air matanya dengan deras. ia benar-benar merasa sesak.

heart carving CHANBAEK (GS) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang