Episode 3

203 46 10
                                    

Warning typo bertebaran 👀👀


















Kepulan asap putih menghiasi ruangan serba hitam dan tertutup, di sebuah gedung tua yang berada jauh dari pusat keramaian kota Seoul, pertemuan antara dua kelompok yang sedang bertransaksi bisnis gelap.

Di luar gedung, sudah berjaga banyak bodyguard tangguh bersenjata api dari kedua kelompok. Beberapa mobil box berwarna putih terparkir apik di pelataran depan gedung, berisi barang transaksi yang bernilai milyaran won.

Seseorang mengintip sedikit dari celah tirai bambu, menatap puas ke arah mobil box di bawah sana.

"Jadi, bagaimana??" Tanya pria lainnya, Min Yoongi sang Mafia sedang duduk bersila di sebuah sofa mewah. Menghisap asap nikotin dari sebatang rokok elektrik di tangan kirinya.

Menatap elegan ke arah lawan bicaranya, pria berpostur tubuh tinggi dengan kulit yang mulai keriput, berusia 50 tahun namun terlihat gagah di usia senjanya. Pria asing itu membalikkan badannya, menatap ke arah Sang Mafia

"Aku suka dengan barang kalian." Ia memainkan jemarinya di udara, memberi isyarat pada anggotanya untuk menyodorkan sebuah tas koper berukuran besar berisi uang tunai dalam bentuk mata uang dollar.

Min Yoongi membuka koper dan tersenyum puas ke arah uang dollar tersebut.

"Tuan Lee memang pelanggan setia kami, tidak diragukan lagi. Aku menambahkan dua kotak lagi di dalam mobil box itu sebagai bonusnya" Min Yoongi berdiri dari duduknya dan mengulurkan tangannya.

"Terima kasih atas kerjasamanya, tuan Min" balas si pria asing membalas uluran tangan Min Yoongi.

Meanwhile

Di depan gedung.

"Hyung, lama sekali??" Ujar Jeon Jungkook dengan bibir mengerucut, merasa bosan menunggu di dalam mobil Alphard mewah milik kelompok klan Min

"Urusan barang haram dan uang tunai pasti bakal lama, jadi kita tunggu saja" balas Kyungsoo yang duduk di sebelah Jungkook di jok belakang.

"Kyungsoo Hyung, pernah mencoba barang haram itu??" Tanya Jungkook basa basi.

"Hei hei Jungkook-ah, mafia jenis apa yang tidak pernah mencoba barang haram??"

"Jadi, Hyung pernah memakai narkoba??" Jungkook jadi kaget, padahal ia hanya basa basi saja bertanya.

"Tentu saja tidak....hahahahaa. Hyung hanya bercanda saja tadi" Kyungsoo tertawa puas mengerjai pria kelinci berwajah polos itu.

Jungkook jadi bete mendengar penuturan kakak sepupunya.

"kelompok mafia tentu mengetahui bahaya penggunaan berlebihan narkoba, jadi mana mungkin kami menggunakannya. Itu sama saja kami bunuh diri setelah susah payah memproduksi dan menjualnya demi tumpukan dollar." Ucap Kyungsoo menjelaskan

"Tapi Hyung, bukankah kita disebut sebagai seorang pendosa, menjual bebas barang haram itu dan merusak jutaan orang di luar sana." Jungkook dengan hati nuraninya.

"Pendosa?? Ada kata itukah dalam kelompok mafia?? Jangan naif, Jungkookie. Sudahlah, hyung mau tiduran dulu, daripada bengong tidak jelas" Kyungsoo menyandarkan tubuhnya ke kursi dan mulai memejamkan kedua matanya.

Mata Jungkook berbinar saat melihat Min Yoongi didampingi Jung Hoseok dan Kim Namjoon sudah keluar dari gedung tua tersebut.

"Hyungg....cepetan, aku uda lapar" teriak Jungkook mengeluarkan kepalanya lewat jendela mobil. Tersenyum manis ke arah kakak angkatnya

"Anak itu, selalu saja kelaparan. Dimana mana selalu memikirkan makanan" lirih Jung Hoseok pelan

"Setelah ini, mari kita makan di restoran mewah sebagai bentuk apresiasi atas penjualan barang haram itu" ucap Min Yoongi dengan senyum lebarnya

LAW {Love And War} --(The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang