Part 4

58 3 1
                                    

Sebelum baca vote dan komen ya guys 🙏

Lea terburu² saat Dea bilang kalo hari ini Angga akan balik k Singapur. Lea merasa hatinya sesak mendengar ia akan berpisah lagi dari Angga. Ia bisa saja bilang kalo hubungan nya dengan Angga sudah berakhir tapi tidak dengan hatinya.

Lea turun dari ojek dan buru² masuk ke bandara. Sambil berlari dan melihat arloji nya 'masih ada 15 menit lagi. Tuhan tolong kasih Lea kesempatan' Lea berhenti saat hp nya berbunyi.

Tapi bukan karna ingin menerima nya tapi karna Lea baru saja melihat Angga berpelukan bersama cewek lain. Lea mengerti itu pasti tunangan nya. Hatinya memanas ada rasa perih yang menjalar di hatinya. Kakinya bagaikan jeli lemah. Matanya memanas saat Angga mencium kening cewek itu.
Senyum pahit terlukis diwajah cantik Lea dan saat itu juga tubuhnya berbalik.

'bodoh bgt si le. Ngapain Lo Dateng kesini. Cari penyakit Lo' Lea bermenolog di hati nya.

Tiba² sebuah tangan menahan dari belakang. 'tidak jangan kumohon, jangan lemah le'
Lea menoleh dan mendapati Angga sedang berdiri tegap di belakang nya. Angga memutar tubuh Lea pelan tuk menghadap kearahnya.

Air mata yg sejak tadi membendung di pelupuk matanya jatuh tanpa rasa malu.
Hatinya sakit tapi dia sangat merindukan cowok di depannya saat ini.
Matanya masih sama-sama menatap satu sama lain. Tak ada kata yg terucap hanya hembusan nafas yg sama² saling menyaut. Angga menghapus air mata itu dengan lembut, menarik Lea kedalam pelukannya. Saat itu juga tangisan Lea pecah. Tak ada lagi sikap gengsi. Pertahanan nya yg beberapa detik yg lalu ia bangun runtuh bersamaan dengan derasnya air mata.

"Bodoh. Ngapain kesini... Sudah punya nyali buat jujur sama perasaan mu. Hmmm" Angga membelai lembut rambut Lea.

Lea tersadar kalo tadi Angga gak sendiri. Buru² ia melepaskan rengkuhan Angga di tubuhnya membuat Angga jadi bingung saat Lea melihat ke sekelilingnya.

"Tunangan kamu mana?"

"Kami ngomong apa. Aku baru tiba. Dan aku sendirian" Angga masih betah menghapus sisa sisa air mata diwajah Lea. Lea menahan dan menggenggam nya.

"Tunangan kamu gak nganter kamu?"
Lea mulai panik menunggu jawaban Angga selanjutnya.

"Kenapa sih nanyain Fiona Mulu. Kamu kesini karna aku apa karna Fiona"

"Bukan gitu... Kalo dia liat..."

"Shhhttttt... Dia gak bisa nganter, karna sibuk ma kuliahnya"

Lea bernafas lega. Lea jadi sadar akan sikap panik dia. Kenapa dia jadi merasa menjadi orang ketiga antara Fiona dan Angga.

Angga terus saja memandang Lea saat keduanya duduk di kursi tunggu.
Lea jadi gak nyaman.

"Sekarang berapa taun"

"Hmm" Angga masih gak fokus dengan pertanyaan Lea.

"Disana berapa taun, ga... Maaf bgt kalo aku..." Lea memilin jarinya tanda kalo ia lagi tidak baik² saja. Angga menghentikan pergerakan itu. Ia sudah hafal betul dengan sikap gadisnya yg seperti ini
(Eyuuu gadisnya?🤦)

"Le, ada yg mau aku bicarain tapi kita gak punya waktu banyak. yang pasti saat aku kembali, aku...."
Ucapan Angga terpotong saat Lea menggeleng cepat.

"Jangan, jangan janjikan apapun. Aku gak mau berharap. Biarkan semuanya mengalir bgtu aja. Aku gak tau kamu masih mencintai aku apa ngga' tapi yang pasti...." Lea masih ragu mengatakanya

"Yang pasti apa le"

"Aku masih mencintai kamu, dan hatiku masih sama"

"Meskipun gua udah punya tunangan?" Angga memperjelas kata tunangan. Dan Lea mengangguk tanpa ragu.

Saat itu juga Angga menarik leher Lea mendekat dan menyentuh lembut bibir merah itu yg sudah sejak kapan ia ingin merasakan nya. Angga sangat merindukan kan momen kiss mereka.

Lea terkejut dan tidak menolak. Lea memejamkan matanya saat Angga masih betah dengan ciuman lembut di bibirnya. Ciuman yg sudah sangat ia rindukan. Angga menghisap sedikit bibir bawah itu saat dirasa ini bukan lah tempat yg bagus buat ciuman.

"Aku gak akan menjanjikan apapun padamu. Tapi aku akan kembali dengan Angga yang gak pengecut dan dengan Angga yang lebih tegas. Lea aku gak nyuruh kamu tuk nungguin aku, aku juga gak berharap banyak. Karna kita gak tau apa saja yg bakal terjadi saat aku kembali. Perasaan ini..." Angga menyentuh dadanya tanpa mengalihkan tatapan dari Lea " aku jamin gak bakal berubah"

Lea melayang saat Angga mengatakan itu tanpa ragu. Gadis itu gak butuh alasan apapun. Dia hanya butuh perasaan Angga saat ini yg tanpa ia duga masih sama. Mereka masih sama mencinta dan menyayangi.

"Aku berangkat, jaga diri kamu baik²"
Angga mencium kening Lea sebelum ia benar² menghilang dari pandangan Lea.

***********

Bersambung

Mellow bgt anjirt😭
Maaf kalo feel nya gak nyampe ke kalian.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BertahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang