Mata kucing Jennie berbinar cerah dengan mulut setengah terbuka kakinya melangkah pelan merasa takjub akan keindahan alam yang ia lihat dari atas bukit yang memiliki ketinggian tidak main-main
Sangat,dan sangat takjub menikmati senja dari atas ketinggian seperti ini reaksi alamnya lebih terasa indah,di bawahan sana kawasan perdesaan,padang rerumputan hijau lebih mudah di jangkau oleh mata,hutan alam yang lebat berjajar kokoh menambah kesan asri bagi Desa Damyang
Apalagi langit sore ini begitu cerah tanpa adanya gangguan awan tebal yang biasanya berderet asal-asal memenuhi angkasa,kemungkinan Alam sendiri sedang merasa bahagia
Sejenak Jennie menutup matanya meresapi hembusan angin sore yang mulai bertiup dengan perlahan,ia suka tempat ini
"Gimana? Apa kamu suka pemandangannya?" suara berat khas Taehyung mengudara pemuda itu mensejajarkan dirinya disamping Jennie
"Tentu. Aku sangat suka,dan aku juga baru tau kalau ternyata ada tempat pemandangan indah seperti ini"
"Benarkah? Wah itu artinya aku adalah orang pertama yang mengajak mu kemari" mengetahui fakta tersebut ada rasa bahagia tersendiri didalam relung hati Kim Taehyung
Jennie melirik lalu tersenyum
"Ayo kita duduk di sana,aku lelah berdiri" Ajak Taehyung menunjuk batu yang berukuran besar lantas keduannya menuju kesana dan mendudukan diri tepat menghadap matahari yang mulai bersembunyi
"Taehyung boleh aku bertanya?"
"Tanyakan saja dengan senang hati aku akan menjawab" balas Taehyung lembut senyumannya tidak pernah luntur sedikitpun
"Emm ... Sebelumnya kamu pernah kemari? Kenapa tau sekali tempat ini,aku saja yang asli penduduk disini tidak tau menau" tanya Jennie penasaran gadis itu menatap dalam Taehyung menanti sebuah jawaban
Menghela nafas atensinya menatap lurus kedepan kemudian berujar " Sepuluh tahun yang lalu Kakek dan Nenek mengajak ku berjalan-jalan kemari bersama Jungkook,waktu itu aku masih kecil tapi aku masih sangat ingat tempat ini,makanya hari ini aku mengajak mu kemari menikmati senja bersama" jelasnya
A-apa? Katanya bersama? Aku tidak salah dengar kan batin Jennie
Sebagi respon penjelas Taehyung Jennie lantas berujar"Wuah... Sepuluh tahun? Itu sudah cukup lama sekali,dan luar biasanya kamu masih mengingatnya dengan baik Tae"
"Kau benar, apalagi tempat ini tidak berubah sama sekali,masih seperti yang dulu"
Jennie memangut-mangut tanda paham ucapan Taehyung
"Aku juga masih ingat waktu umur ku masih berusia 7 tahun,aku senang sekali bersepeda sampai suatu ketika peristiwa sial menimpaku hari itu,aku menaiki sepeda kehilangan kendali sampai-sampai rak tanaman bunga kesayangan Ibu hancur lebur tertabrak oleh ku,dan kau tau"Taehyung menjeda menahan tawa,lalu Taehyung kembali bersuara"Ibu ku murka,semenjak itu aku tidak tau Ibu ku membuang sepeda kesayangan ku di mana?" Taehyung lantas tertawa kembali mengenang memori singkat nasib malang yang menimpa dirinya dan di ikuti Jennie setelahnya
"Ppppffffttttthahaha... Jinjja? berarti nasib malang yang menimpa kita sama,hanya saja aku lebih mengenaskan"kata Jennie terkekeh-kekeh sendiri
"Mengenaskan?"
"Iya sangat mengenaskan. Sore itu aku bersama Lisa pulang dari bermain sepeda di lapangan bola di ujung Desa,kami berlomba-lomba untuk cepat tiba di rumah saat sudah mulai sampai entah bagaimana ban sepeda ku menginjak batu nasib sialnya aku masuk ke parit lebih parahnya aku terbaring tepat di tai sapi peliharaan Paman Song,Dan Lisa bukannya malah menolong dia menertawakan ku sampai terbahak-bahak" jelas Jennie tentang masa kecilnya sontak Taehyung tertawa besar
KAMU SEDANG MEMBACA
The Village Flower Girl🌻| TAENNIE |
FanfictionDesa Damyang menjadi saksi pertemuan kisah Cinta Taehyung dan Jennie. Jennie si gadis desa dengan gaya hidup kesederhanaanya yang mampu memikat hati seorang Kim Taehyung