Ruangan ini di isi oleh beberapa orang dengan berbagai aktifitas. Ada yang sedang bermain game, merokok, melihat sosmed dan lain-lain.
Seperti keempat orang cowok yang sedang mabar game online ini, sesekali umpatan terdengar dari mulut mereka.
"Ton, masuk ton!" Ujar Doni, fokus pada permainan game.
"Jangan manggil gue, Ton. Jelek banget anjir!" Balas temannya itu.
"Panggil aku Tono paman!" Ejek Jerome.
Seseorang yang di ejek 'Tono' itupun menampar lengan Jerome tanpa perasaan. "Panggil gue, Har."
"Kenyataannya nama lo 'kan, Hartono wkwk!" Celetuk seseorang yang lain.
"Diem lo, Wan!" Balas Hartono, lalu melanjutkan ucapannya. "Wawan Sukarelawan!"
"Nama gue, Iwan Sukarawan!" Balas Iwan, biasa dipanggil Wawan.
"Cepetan anjing! Lu pada masuk buruan! Malah maju mundur cantik di depan pintu.." Ujar Doni agak emosi.
"Loh kalian 'kan main FF bro, mana ada pintu!" Ceplos Arjuna.
"Wadooh! Penistaan terhadap game lo!" Balas Hartono dengan suara ngebass.
Mahendra dan Yogi pun menggelengkan kepala, tidak habis pikir melihat Doni dan yang lain saat bermain game pasti akan terjadi seperti ini.
Danny tengah sibuk melakukan aktivitasnya, nyebat. Sambil menghisap rokok ia melihat ke arah Kevin yang duduk termenung.
Menyenggol Bima yang berada di sebelahnya, untuk bertanya kepada Kevin.
"Oi, lu kenapa?" Tanya Bima sambil menendang pelan kaki Kevin.
Yang ditanya pun menggeleng pelan, lalu kembali termenung dan sesekali menutup mukanya dengan kesal.
Danny menghembuskan nafasnya, bau asap rokok pun keluar begitu menyengat.
"Lo ken--"
"Jangan ngerokok didekat gue." Potong Kevin agak menjarak dari Danny.
Ketua geng motor tersebut tersenyum sebentar, setelah itu mematikan rokoknya dengan cara rokok yang ia hisap barusan di jatuhkan ke lantai lalu di injak.
"Udah," Ujar Danny.
"Lo lagi ada masalah?"
"Ada." Balas Kevin singkat.
"Sama siapa? Daniel lagi?" Tanya Danny dengan santai tanpa menggunakan 'Om' saat menyebutkan nama ayah Kevin.
"Bukan." Balas Kevin tanpa minat.
"Ya, terus? Ngomong yang jelas kek, jangan singkat-singkat kayak cewek lagi ngambek lo!" Kata Danny.
"Nah jelasinnya aja bro. Kita disini kan teman lu juga," Ujar Bima kepada Kevin.
"Nih, mau?" Danny menawarkan rokoknya kepada Kevin, tentu langsung ditolak oleh cowok itu.
"Gak."
"Sorry, gue lupa kalau lo gak suka nyebat." Ucap Danny, kembali memasukkan sebungkus rokok itu ke dalam sakunya.
"Sekarang jelasin masalah lo apa, siapa tau gue sama Bima atau yang lain bisa bantu." Sambungnya.
"Urusan cinta---"
"Oh, cinta mah gampang. Gue pakar ahlinya, buruan cerita sini!" Ujar Doni yang entah sejak kapan menyimak pembicaraan ketiga orang tersebut.
"Bukannya lo lagi mabar?" Tanya Bima.
KAMU SEDANG MEMBACA
GENG BRANDAL [END]
Fiksi Remaja[Sedang tahap revisi] Di pertemukannya kelima orang murid dalam keadaan tak terduga, yang pada akhirnya membuat mereka berhubungan dekat satu sama lain. Menceritakan tentang persahabatan antara Winter, Kevin, Arthur, Rian dan Joanne yang membentuk G...