Beberapa kali ponsel saya berbunyi. Bergegas saya periksa, rupanya pesan masuk dari siswa-siswaku yang mengirimkan tugas prakarya. Mereka bertanya apakah tugas yang dikirim sudah benar atau tidak? Mulailah aku periksa satu persatu tugas mereka.
Tugas yang saya berikan kepada mereka yaitu mencari beberapa gambar satwa harapan lalu disusun menggunakan aplikasi poto editor. Saya bebaskan menggunakan aplikasi apa saja yang mereka sukai. Saya minta mereka membaca terlebih dahulu di buku masing-masing, apa saja satwa harapan yang dimaksud.
Dari beberapa yang mengirimkan, semua siswa masih salah dalam mengidentifikasikan satwa harapan. Rupanya mereka kurang teliti dalam membaca lembar kerja yang saya minta. Apa yang dimaksud dengan satwa harapan mereka belum mengerti. Beberapa siswa ada yang mengirim sampai dua sampai tiga kali namun masih salah juga. Saya tegaskan untuk membaca kembali agar tidak keliru. Akhirnya mulailah mereka mengirimkan gambar satwa harapan dengan benar.
Dari pengalaman tersebut, dapat dilihat bahwa mereka masih keliru karena tidak membaca buku yang saya minta. Mereka masih berpatokan pada hasil gooling saja tanpa memeriksa kembali di buku. Setelah saya tegaskan untuk membaca lagi barulah mereka mengerti.
Dalam menghadapi situasi seperti itu, guru harus memiliki kesabaran agar siswa dapat menyelesaikan tugas dengan benar. Mereka akan lebih paham dan mengerti. Sabar dalam menjawab pertanyaan yang berulang-ulang juga sangat dibutuhkan mereka. Bisa jadi mereka belum paham dengan jawaban yang disampaikan sehingga perlu untuk bertanya kembali.
Jadi sabar dalam menjawab pertanyaan dari siswa sangat penting pada pembelajaran online. Penjelasan dan jawaban jarak jauh bisa jadi menjadi kendala bagi mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Belajar di Tengah Corona
Non-FictionPelaksanaan belajar di masa pandemi covid-19