Ini pertama kalinya, Kian Santang tidak ikut dalam pertempuran besar.
Biasanya, dia selalu ikut untuk membela Pajajaran di medan pertempuran namun kali ini, tidak.Sebelum pergi ke medan pertempuran besok pagi, Prabu beserta anak anaknya yang ikut bersamanya di medan pertempuran nanti, terlebih dahulu beristirahat.
- Kamar Gagak Ngampar
Walangsungsang, Surawisesa dan Dewana beristirahat di satu kamar yang sama yaitu di kamar Gagak Ngampar, karena mereka ingin meningkatkan chemistry dengan Dewana.
Ketiga anak Prabu ingin meningkatkan chemistry dengan Dewana karena ini baru pertama kalinya Dewana bercengkrama dengan anak anak Prabu yang lain.
Dewana hanya dekat dengan Kian Santang tapi tidak dengan anak anak Prabu yang lain.Gagak Ngampar mengajak ketiga adiknya mengobrol bersama.
"Rai Dewana!"panggil Gagak Ngampar.
"Ya, Raka?"jawab Dewana dengan nada rendah.
"Kau tidak perlu ragu dan takut untuk memanggil kami bertiga dengan sebutan Raka. Kita adalah saudara, aku tahu kau tidak terlalu dekat dengan kami bertiga maka dari itulah, kami ingin kau mengobrol bersama dengan kami agar kau bisa semakin dekat dengan kami!"
"Baik Raka, aku mengerti!"
Gagak Ngampar mengajak ketiga adiknya untuk mempersiapkan strategi perang.
Ketiga adiknya duduk di sofa dan memperhatikan dengan seksama saat Gagak Ngampar menjelaskan strategi perang besok."Aku adalah yang tertua disini, maka dari itu aku lebih berpengalaman dalam suatu pertempuran terlebih lagi bertempur melawan Raja Iran karena sebelumnya, aku pernah melawan Raja Iran. Strategi kali ini berbeda karena Rai Kian Santang tidak ikut dalam pertempuran. Raja Iran mengandalkan semua prajuritnya, seperti yang kalian ketahui Kerajaan Iran mempunyai banyak prajurit tangguh dan itu semua menjadi kunci kemenangan dan kekuatan dari Raja Iran. Jikalau kita bisa mengalahkan semua prajurtinya maka aku yakin, Raja Iran tidak akan berdaya. Tapi, kita tidak boleh menganggap remeh Raja Iran karena aku yakin, dia sudah mempersiapkan strategi khusus dalam pertempuran kali ini!"
"Lalu, apa yang harus kita lakukan Raka?"tanya Surawisesa.
"Aku akan membagi tugas kepada kalian, Aku dan Rai Walangsungsang akan melindungi Ayahanda dari belakang maupun depan untuk mewaspadai jikalau ada prajurit Iran yang menyerang dari belakang. Sedangkan Rai Dewana, akan berdiri paling depan bersama Syekh Nurjati dan Rai Surawisesa berada di tengah tengah pasukan!"
"Maaf Raka, sepertinya aku belum siap untuk berdiri paling depan saat pertempuran nanti!"ungkap Dewana.
"Kau harus siap Rai Dewana, karena setiap pertempuran Rai Kian Santang selalu berdiri paling depan dan kali ini, kau menggantikan posisinya di depan barisan prajurit Pajajaran maka dari itu, kau harus siap berdiri paling depan nantinya!"
Tiba-tiba, ada suara kegaduhan dari luar Istana.
"Kenapa ada suara kegaduhan dari luar istana?"
"Lebih baik sekarang, kita melihat apa yang terjadi Raka!"
"Kau benar, Mari!"
Gagak Ngampar, Walangsungsang, Surawisesa dan Dewana memutuskan untuk pergi keluar kamar dan melihat apa yang terjadi.
Ternyata, Prabu dan keempat istrinya juga mendengar suara kegaduhan dari luar Istana.
Mereka bersama sama melihat apa yang terjadi di luar istana.
Pintu depan Istana dibuka saat Prabu dan Keluarganya datang menghampiri prajurit penjaga.
Setelah pintu gerbang istana dibuka, terlihat Rakyat Pajajaran sedang bergerombol berdiri di depan pintu gerbang istana.
Mereka membuat kegaduhan dengan berteriak memanggil nama Prabu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembalinya Raden Kian Santang ( Season 3 ) | Chapter 2
Historical FictionSequel dari Kembalinya Raden Kian Santang Season 2... Kembalinya Raden Kian Santang Season 3 Chapter 2 adalah Sequel dari Kembalinya Raden Kian Santang Season 2 Chapter 1. Hadir dengan jalan cerita baru yang lebih menarik dan penuh dengan petualanga...