☆Flashback☆
Jungkook dengan gagahnya menggiring bola basket yang ada di tangannya melewati beberapa lawan yang siap menghadang di depannya. Banyak gadis yang bersorak dengan di pinggir lapangan dengan girangnya. Bahkan ada sekelompok gadis yang dengan antusias bersorak dengan lantang sambil berdiri dan memegang beberapa spanduk kecil dengan nama Jungkook disana. Peluh di keningnya membuat pemuda itu berkali lipat lebih tampan dan memesona daripada biasanya. Kemeja yang sengaja di buka kancingnya dan menampakkan kaus putih dalaman itu membuat fansnya di pinggir lapangan semakin menggila. Tidak ada yang bisa lepas dari pesona Jeon Jungkook.
Jungkook berhasil melewati beberapa orang di hadapannya. Ia berlari kencang dan dalam sekali lompatan, ia berhasil menjebol ring lawan. Sorak-sorai langsung pecah di lapangan. Lengkingan yang di dominasi suara perempuan itu langsung mengisi lapangan, layaknya sedang merayakan euphoria kemenangan piala dunia. Jungkook dengan wajah tenang langsung merangkul dan ber-high five ria dengan teman setimnya. Pujian langsung berseliwerin di telinganya, memuji permainannya yang apik. Dan jangan lupakan pesona itu.
Jungkook berjalan menuju salah satu bangku, lalu mengambil sebotol air minum dan menenggaknya hingga habis. Ia mengitari pandangannya ke seluruh penjuru lapangan. Matanya terlihat segar melihat deretan gadis cantik dan populer yang dengan senang hati menyorakinya dan melemparkan lusinan pujian untuknya. Mata Jungkook terhenti pada sesosok gadis gendut dengan pakaian olahraga yang tampak tenang di salah satu sudut lapangan. Mata mereka bertemu, tak lepas selama beberapa saat. Gadis itu mengalihkan pandangannya, berusaha menyembunyikan raut kebahagian di wajahnya yang tanpa sadar diikuti senyum lebar dan semu merah di pipi chubbynya.
Sudut bibir Jungkook ikut terangkat, lalu beberapa saat kemudian ia segera menetralisir senyumnya. Ia segera mempertanyakan sunggingan senyum yang entah kenapa muncul tanpa undangan.
Jungkook segera menatap gadis yang duduk di bawah pohon itu. Aneh sekali. Rasanya udara siang itu memenuhi paru-parunya sampai hampir meledak rasanya. Sensasi aneh yang baru ia rasakan pertama kali. Sangat beda dengan yang ia rasakan saat sedang merayu dan mendekati gadis-gadis genit yang sering terang-terangan menyatakan perasaan padanya."Siapa yang kau pandangi seperti itu? Apa kau punya target baru?" Lee Dongmin ikut duduk di samping Jungkook setelah bermain beberapa menit. Ia mengikuti pandangan Jungkook. Jungkook segera menundukkan pandangannya, mencoba mengalihkan perhatian Dongmin dari gadis gendut itu.
"Tidak. Aku baru dua minggu bersama Lee Jihan. Bagaimana bisa aku mencari target lain."
Dongmin tertawa pelan. Ia mengelap keringat di dahinya, lalu melihat deretan gadis yang dengan ganjennya menunjuk-nunjuk Jungkook dan berbisik-bisik antusias.
"Bisakah kau mencarikan seseorang untukku?" tanya Dongmin sambil menunjuk gadis-gadis itu dengan dagunya, "Kau pasti bisa mencarikan seseorang yang cantik untukku. Ayolah, kau kan tampan dan populer."
Jungkook tertawa pelan sambil sesekali mencuri pandang kearah gadis itu.
"Dengan tampangmu yang seperti itu, jangankan satu gadis, sepuluh gadispun pasti akan berlutut di hadapanmu," gurau Jungkook sambil menyikut lengan Dongmin.
"Hei, ayolah. Aku haus. Ayo ke kantin," ajak salah seorang murid laki-laki. Dongmin, Jungkook dan beberapa murid lain yang ikut bermain basket beranjak dari lapangan. Dongmin merangkul Jungkook sambil berjalan beriringan dan berbincang ringan. Jungkook menoleh sebentar, mencoba menemukan sosok gadis yang terlihat sedang berbincang dengan beberapa temannya. Gadis itu masih sempat melirik Jungkook sebentar, lalu tersenyum simpul. Jungkook ikut tersenyum, lalu dengan sembarangan ikut menyahut pembicaraan Dongmin dan yang lainnya. Gadis itu ... menarik perhatiannya.
*
Jungkook melangkahkan kakinya ke perpustakaan dengan ditemani sebuah buku tulis dan sebuah pena di tangannya. Ia berjalan pelan menyusuri deretan rak dan meja belajar lengkap dengan kursi yang tampak tak ramah di mata. Ia terus menelisik dengan teliti satu persatu siswa yang ada di sana. Ini pertama kalinya ia memasuki perpustakaan selama ia bersekolah di SMA ini. Ia tak suka belajar. Ia lebih suka menghabiskan masa luangnya dengan bermain di lapangan bersama teman-temannya atau sekedar membuat keributan dengan menggoda teman sekelasnya atau gadis-gadis cantik yang ada di sekolahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangan Baper! Kita Cuma MANTAN |Jeon Jungkook| [SELESAI]
FanficDalam hidup, pertemuan dan perpisahan adalah misteri yang kerap di simpan rapat oleh takdir. Perpisahan bisa saja menjadi hal yang menyakitkan, namun kadang kala pertemuan setelah perpisahan adalah hal yang lebih menyakitkan berkali-kali lipat. Hal...