-Mangsedih

1 1 0
                                    

HAPPY READING:)

______________________________________"Mau kemana bang?" tanya Markonah tetangga sebelah sambil nginang.

"Mau kesungai, nyuci baju Mar." jawab Karto berlalu membawa baju kotor yang menumpuk.

Karto adalah seorang laki-laki yang sudah berumur, istrinya sudah lama meninggal. Segala tetek bengek pekerjaan rumah, Karto lah yang mengerjakan. Anaknya diperantauan, ia tinggal bersama cucunya.
Karto memiliki kekurangan, yakni buta huruf, tak bisa membaca. Ketika pelajaran membaca, Karto bolos, ngubek belut, blebek-blebek disawah.

*****

Blebek! Blebek!

Baju kotor telah direndam kedalam wadah, ember lah kira-kira.
Mulailah Karto mengucek dan menyikat baju yang telah direndam.

*****

Sreekk! Srekk!

'Aneh sabunnya udah banyak, kok gak ada busanya ya?' batin Karto

Srek! Srekk!

'Mana busanya sih? Ini sabun keluaran terbaru meureun.' rutuk Karto.

Karto penasaran dengan sabun coleknya.
Melintaslah anak-anak yang sedang mencari belalang.

"Coba dek kemari, tolong lihat ini sabun merk apa? Kok buat nyuci gak ada busanya?" seraya memberikan bungkus yang dikira sabun colek.

"B-l-u-e-b-a-n-d. Blueband! Ini sih mentega wa." eja anak tersebut.

"Jangkrik tenan! Mentega kok digayung mandi, hadeuh gimana nasib bajuku. Hikssss."

*****

TAMAT!

Sekian terimagajii:)

 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dikira Sabun ColekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang