26. pengecut gila

207 16 4
                                    

Setelah pertengkaran kemarin, aku dan Asta tidak saling bertegur sapa. Anggota lainnya sudah pergi ke pantai laut hitam dan aku, Magna dan Zora melewati batas dimensi dengan cahaya milikku.

Tetapi, dimensi yang kulihat berbeda. Langit benar-benar gelap gulita dan Bintang kehilangan cahaya nya. Ini seperti bukan alam semesta yang ditunjukkan oleh sistem.

Aku dan Nero perlahan membuka pintu ruangan dan angka serta huruf menyambut di dinding. Tulisan itu bergerak dengan cepat memuat data baru. Ini adalah inti dari ruangan sistem hologram milikku.

Kemudian, sebuah layar besar muncul. Itu adalah layar tentang daftar fanfiksi yang harus kami masuki.

Semua fanfiksi ini, isinya tidak ada yang berakhir bahagia.

Dan mungkin inilah, yang akan kami hadapi selama  beberapa bulan ke depan sebelum kompetisi ksatria sihir dimulai.

Time skip

" kami pulang... "

Setelah beberapa hari dan bulan berlalu, Magna, Zora, dan Tsukiko kembali ke markas Black bull. Penampilan mereka tak bisa dibilang baik-baik saja. Meski mereka sama-sama mengenakan setelan jas hitam dan kemeja putih di sertai dasi biru tua yang tampak rapi dan terlihat modern. Tetapi, tatapan kedua orang itu, lebih tepatnya Magna dan Zora nampak tertekan seolah menerima tekanan mental yang sangat berat.

"Magna-senpai selamat datang! Dan Tsuki, ehh? Zora senpai dimana? " tanya Asta dengan heboh.

" yo! Kau mencariku? " Zora muncul dari belakang Magna. Ia tampak berbeda dari Zora biasanya sehingga membuat seisi anggota yang berada dalam ruangan terkejut.

Pasalnya Zora tidak memakai topeng dan rambut merahnya ia biarkan memanjang hingga seleher dan rambut ikalnya begitu Indah. Manik biru terlihat kosong dan sakit tetapi senyum Zora biasanya tetap tersungging di bibirnya.

"Zora-san? Kau benar-benar Zora-san? " tanya Noelle dan Yuno.

Zora mengangguk. Wajah dari anggota lainnya masih tidak percaya. Dibalik topeng keren yang membuat ia mirip berandalan, ada wajah kalem dan lembut di balik topengnya.

"Tanya-tanyanya nanti saja, aku Magna dan bajingan gila disana masih lelah. Lain kali saja "

Kemudian, setelah mengatakan itu, Zora segera pergi meninggalkan ruangan. Sementara itu, Magna masih berada di ruangan dan Tsukiko yang menyelinap untuk pergi.

" hah? Apa maksud Zora-san? Bukannya Tsukiko itu pengecut? " gumam Noelle yang masih bisa di dengar semua orang di ruangan.

"Iya sih pengecut. Dia pengecut gila pada dasarnya " balas Magna dan meninggalkan ruangan menuju kamarnya.

"Eh? Apa maksudnya?Tsuki-"

Noelle melihat sekeliling dan Tsukiko sudah tidak ada di ruangan. Ia masih tak paham apa maksud Zora dan Magna soal pengecut gila dan bajingan gila. Tiba-tiba sebutan itu di berikan kepada orang yang punya nyali kecil di black bull seperti Tsukiko.

***

Tap...tap...

Saat ini aku tengah mengendap-endap menuju kamar ku. Aku sesekali melihat ke belakang kalau-kalau Noelle atau Yuno mengikuti ku. Lebih parahnya lagi, orang gila itu.

Yah, sekarang aku juga menjadi gila karna semua peristiwa itu. Ada kalanya dia benar, dan kata-katanya hari itu bagaikan sumpah serapah yang ia lempar kepada ku.

Maa, lagipula aku tidak berniat untuk overpower sendirian, maksudku aku lebih suka menggunakan apa yang orang sebut ' Nakama power ' alias kekuatan teman.

Ketika Aku Masuk Dunia Black Clover Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang