..
.
Hari-hari selanjutnya kembali seperti empat bulan yang lalu. Di mana ia biasa menghabiskan waktu istirahat pertama di perpustakaan untuk membaca. Sendirian.
Walau selama lebih dari setahun ia selalu berada dalam keadaan seperti ini, namun nyatanya sangat terasa kekosongan yang kentara ketika Joy tidak lagi duduk bersisian dengannya.
Dilihat dari sudut manapun juga, wonwoo tak bisa menapik kalau kehadiran Joy berdampak besar pada dirinya.
Dua hari berlalu dan wonwoo masih belum bisa bertatap muka lagi dengan gadis itu. Setiap kesempatan luang, pertanyaan tentang kenapa Joy tidak lagi menemuinya tanpa absen menyergap benaknya.
Kenapa Joy tidak pernah lagi mengiriminya pesan kecil atau sekedar mengucapkan selamat pagi padanya?
Kenapa, Joy seolah menghilang?
Tapi, hanya dari sekelilingnya saja. Karena gadis itu masih ada, masih tetap memberi senyum ceria pada semua orang. Kecuali padanya.
Senyum Joy masih sama. Sosok gadis itu semakin berkilau di manapun berada. Orang-orang akan mengerumuninya sehingga membuat ia tak bisa walau sekedar menyapa atau memberi satu senyum kecil. Tapi ia terus berusaha. Ia butuh penjelasan kenapa gadis itu tiba-tiba menjauhinya.
Meskipun melihat Joy baik-baik saja pun, sudah membuat ia menghela nafas lega. Joy dikelilingi orang yang menyayanginya. Ia selalu melihat dua sahabat Joy menemaninya. Dan di beberapa kesempatan, ia jadi tau seberapa besar kasih sayang dari kedua gadis itu untuk Joy. Terutama sahabat Joy yang memiliki rambut hitam kecoklatan dengan mata bulat yang senantiasa memberikan tatapan hangat untuk gadis itu.
Namun ia butuh dan ingin penjelasan dari Joy.
Ia pernah mencoba menghampiri Joy di tengah kerumunan siswa-siswi yang mengelilingi sosok tubuh kembang sekolah itu. Ia sudah menyiapkan hadiah bahkan sehari setelah Joy mengatakan kalau dirinya akan mengikuti olimpiade Matematika dua bulan yang lalu. Karena ia yakin Joy akan menang. Dan ternyata dugaannya benar. Gadis itu kini pulang dengan medali emas beserta semerbak wewangian yang semakin membuat harum sekolah.
Dan ia sudah siap dengan sekotak hadiah dengan harapan bisa menemukan kejelasan tentang semua yang terjadi.
Tapi ternyata itu cukup sulit. Banyak pula yang ingin memberi hadiah sepertinya. Kebanyakan adalah para siswa, sehingga sempat ia terjatuh karena tidak sengaja tersenggol oleh beberapa orang.
Ia tak tau sebelumnya kalau ternyata orang-orang yang menyenggolnya sengaja melakukan itu.
Tiba-tiba ia diseret paksa oleh empat siswa menuju kelas kosong tak terpakai. Ia mengenal mereka. Wajah-wajah yang menindasnya dua minggu lalu. Bersama june. Tapi gengamannya pada kotak kecil hadiah berwarna merah muda itu masihlah seerat sosok Joy yang melekat di ingatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amour
Short StoryJoy terlalu cantik, terlalu indah dan terlalu pemaksa. Dan wonwoo dengan malu-malu menerima itu semua. . . . Ia juga mencintai gadis itu. [[short story]]