Ia jatuh terduduk tepat disepatu mengkilap milik Justin dan Justin memandang sinis wanita tua gila yang menyerahkan anaknya untuk dijual demi minuman dan obat obatan, Justin menunduk ia membantu pemuda itu berdiri mata mereka bertemu.
"Kau tidak apa apa apa?"
Suaranya menyadarkam pemuda yang sesaat hanyut di iris biru langit Justin.
"Ya"
Suaranya terdengar lemas dan parau, terdengar pintu dibanting keras.
"Ayo pulang"
Pemuda itu menggeleng
"Rumah ku disini"
"Ini bukan rumah ini neraka, Harry"
"Ibuku, bagaimana kalau dia mabuk siapa yang..."
"Cukup jangan menjadi bodoh, ia hanya memanfaatkanmu"
"Bagaimana dengan anda?"
Jistin melepaskan cengkramannya di lengan Harry dan berpaling berjalan.
"Seret ia"
Sudaranya dingin memerintah anak buah nya, Harry berteriak meminta dilepaskan James menulikan telinganya masuk ke mobil yang berbeda dengan Harry.
"Ada apa, bik?"
"Anu sebaiknya tuan melihat ini"
Justin berjalan kekamarnya dan berdiri diambang pintu ia terdiam membeku dan mengepal tangannya, semua menoleh keambang pintu terdengar suara tinju didinding mereka bergidik ketakutan.
"Ia beruntung ia perempuan tua, kalau tidak sudah aku cabik cabik dia"
Harry terdiam meringkuk di bak mandi dan menggigil mendengar Justin takut Justin akan melukai ibunya.
Ia bergeser menjauh melihat Justin mendekat dan ia meringis saat menyentuh dadanya.
"Apa yang dia lakukan?"
"Ini bukan salah ibu, aku yang salah terlalu membuka pintu hingga...."
"Ia menendangmu, besok kerumah sakit aku mau tahu apa lagi yang terluka didalam"
"Tuan...."
"Panggil aku daddy"
"Daddy, tolong jangan sakiti ibu"
"Aku tidak janji"
Harry terisak ia tidak mau membayangkan ibunya terluka
"Kau itu bodoh, satu hal yang tidak kau tahu aku sudah menyelidiki semua saat melihat bermain dengan kucing liar"
"Jadi, daddy pernah melihatku?"
"Harry, dia bukan ibu kandungmu"
Harry tercekat airmata nya mengalir tapi ia membeku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Daddy, Justin (End)
General Fictiontampan, tinggi, kaya dan karismatik...apa lagi yang kau inginkan, ia sudah membayar mahal