Harry banyak menunduk ia mendengar banyak cibiran juga pujian diantara tamu undangan ia memilih duduk sendiri Justin yang meminta jika ia kelelahan, mereka baru resmi menjadi sepasang suami dan ia memang tidak mengenal satu tamu pun.
Seorang gadis cantik berjalan kearahnya dan duduk disampingnya.
"Kau baik baik saja?"
"Eh ya"
Mata Harry masih mengikuti kemana arah Justin berada.
"Jangan khawatir, tidak akan ada wanita yang berani macam macam dengannya kecuali kalau mau tinggal nama"
Gadis itu tertawa pelan dan dijaga
"Apa itu benar?"
"Ya itu benar, aku Kroes adik tirinya Justin"
"A-aku rasa aku tidak perlu mengenalkan diri, kita belum pernah bertemu sebelumnya"
"Tidak akan, kami tinggal beda rumah dan kami tidak pernah akur Harry kami beda ayah"
Kini Harry mengerti mengapa nama dan wajah mereka berbeda
"Jadi itu alasan kita tidak pernah bertemu, ia tidak banyak cerita tentang dirinya"
"Memang seperti itulah dirinya, kami memang tidak akur tapi ia akan membunuh siapapun berani menyakit keluarga dan orang yang ia cintai"
"Ya aku pernah melihat itu terjadi, saat baru pertama kali aku pindah kerumahnya"
"Apa pemicunya?"
Harry terdiam ia memandang kearah lain
"Ia melihat keadaanku, aku memohon agar ia tidak membunuh ibu....angkatku"
Kroes memegang tangannya tersenyum
"Tidak apa apa, maafkan aku sudah mengungkit lukamu"
"Tidak apa apa, entah kenapa aku percaya padamu"
"Sepertinya aku akan sering datang kerumahmu, kita bisa berteman akrab"
Kroes mengacungkan kelingkingnya
"Teman?"
Harry mengangguk dan mengaitkan kelingking mereka.
Justin tidak suka apa yang ia lihat Harry terlihat sangat akrab mereka bahkan tertawa bersama dan mengaitkan kelingking, Justin menghampiri Harry dan menariknya kedalam pelukannya memnuat Harry terkejut.
"Jauhi dia Kroes, aku tidak suka"
"Ish kakak kami hanya berteman bukan mau merampasnya darimu"
"Aku tidak perduli"
"Dia sangat manis dan kita sudah berteman, benarkan Harry?"
Harry hanya mengangguk takut takut ia tidak bisa bergerak dan nafasnya jadi sesak Justin memeluknya terlalu posesif.
"Kakak hentikan kau bisa membuatnya tidak bernafas"
Justin merenggangkan pelukannya membuat Harry merasa lega.
"Maafkan aku Harry, ayo kita pulang"
"Tamunya?"
"Ada Kroes, jangan khawatir"
Kroes kaget
"Eh enak saja kak jangan pergi"
Justin mengabaikan Kroes ia berjalan sambil merangkul Harry.
Justin memilih banyak diam hingga sampai dirumah, ia mendudukkan Harry ditempat duduk ia berjongkok memandang Harry.
"Apa yang ia katakan padamu?"
"Tidak banyak daddy, kami hanya bicara omong kosong"
Harry sedikit berbohong
"Aku tidak suka kau terlalu dekat dengannya ia terlalu banyak bicara"
"Maaf daddy"
Justin menciumnya dan berdiri membaringkan Harry keranjang membuat Harry takut ia berdebar debar ini pertama kalinya mereka melakukannnya, hingga akhirnya ia tertidur bahkan saat Justin menggendongnua dan mandi bersama dibathtub ia antara sadar dan tidak.
Justin memperbaiki posisi surai Harry ia tidak mau ada yang menghalangi matanya memandang Harry ia terlalu mencintainya katakan saja ia bucin atau apa saja ia tidak perduli.
"Harry maniiiiis....."
Justin berjalan matanya mendelik sepagi ini Kroes sudah merusak moodnya.
"Kau, apa yang kau lakukan disini?"
"Ish kakak, aku mau bertemu Harry bukan kau sekalian mau ikut sarapan"
"Ia masih tidur, pergi sana"
"Oh kakak berapa kali kau melakukannnya semalam sampai jam segini belum bangun"
"Itu urusanku, pergi sekarang juga aku tidak mau...."
"Daddy"
Justin melihat Harry sudah berdiri ditangga ia terlihat masih mengantuk, Harry menghampiri mereka dan langsung memeluka Harry membuat Kroes memekik gemas Justin langsung memeluk Harry.
"Daddy aku ingin Kroes ikut bergabung sarapan dengan kita"
Suara Harry serak dan justin mencium pucuk kepalanya ia menghembuskan nafasnya pasrah.
"Baiklah"
"Kyaa kakak jadi bucin"
"Diam"
Bentak Justin, Kroes terdiam ia menahan senyum apalagi saat melihat Justin menggendong Harry ala koala buru buru ia mengambil foto ia gemas.
Harry kembali tertidur dipangkuan Justin seraya Justin menikmati koran dan kopi paginya ia tidak kekantor karena ia mau menghabiskan waktu dengan Harry.
"Kak, dimana kau menemukan koala imut itu aku mau seperti itu"
"Dia bukan barang, Kroes"
Kroes mencebik kearah kakaknya dan Justin ngopi santai.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
My Daddy, Justin (End)
Ficção Geraltampan, tinggi, kaya dan karismatik...apa lagi yang kau inginkan, ia sudah membayar mahal