Bab 10

1.7K 129 13
                                    

Cklek

Yuta berjalan perlahan memasuki ruangan dimana Taeyong berbaing disana. Leader merangkap sebagai ayah dari kandungannya itu berbaring pasrah, hanya melirik dari sudut matanya. Member lain dan juga keluarga Yuta sudah pulang. Setelah diusir oleh Yuta, lagipula ia memang sudah harus pulang. Ia hanya check up disini, bukan untuk dirawat. Namun, ia butuh berbicara berdua dengan Taeyong. dan sekarang, saat Taeyong masih di rumah sakit mungkin menjadi satu-satunya waktu bagi mereka untuk berbicara berdua secara pribadi.

"Taeyong ah." Yuta memanggil pelan. Ia memberanikan diri untuk duduk di sisi ranjang, dekat dengan paha Taeyong. ia meringis melihat seberapa banyak lebam yang ada di wajah dan juga tubuh bagian atas Taeyong. namja itu tidak memakai baju, memang diminta untuk melepasnya, agar mudah untuk diobati.

Taeyong menoleh, ia menatap Yuta lalu tersenyum tipis, "kenapa, Yuta? Kenapa belum pulang, hm? Bukankah check upnya sudah selesai? Bagaimana keadaan Yume? Semua baik-baik saja kan?"

Yuta menggeleng, matanya memanas. Sekali lagi ia ingin menangis hari ini. Melihat senyum lembut Taeyong, tatapan matanya, dan bagaiamana suara penuh perhatian Taeyong membuatnya lemah. Ia tak mengerti, mengetahui bahwa Taeyong mengakui bahwa ini anaknya, membuat semua perlakuan Taeyong terlihat berbeda dimatanya.

Yuta menggeser duduknya, hingga ia bisa meraih tangan Taeyong. ia mengarahkan tangan Taeyong ke perutnya, mengusapnya memutar disana, "Yume sudah memasuki bulan ketujuh minggu depan. Dia baik-baik saja, meski sedikit lemah. Tapi tidak ada yag perlu dikhawatirkan."

Suara isakan terdengar, bukan dari bibir Yuta, tapi dari Taeyong. leader NCT tersebut dengan cepat bangun dan memeluk perut Yuta, menangis disana. Ia bisa merasakan perutnya yang membuncit, kehangatan dari kehidupan di perut Yuta membuatnya semakin terisak.

"Mianhae, Yuta. Jeongmal mianhae." Ia mengucap maaf berkali-kali, setiap hela nafasnya tak pernah absen bergumam maaf untuk Yuta.

Yuta hanya diam, ia membiarkan air matanya turun tanpa mengatakan apapun. Tangannya mengusap perlahan rambut Taeyong, sesekali menepuk pelan punggungnya, mencoba menenangkan tubuh Taeyong yang bergetar akibat tangisannya.

"minta maaf untuk apa, Taeyong, hm?"

Tidak ada jawaban dari Taeyong, dan Yuta tidak bertanya lagi. Yuta mengusap wajahnya, mencoba menghilangkan jejak air matanya yang masih belum mau berhenti. Ia membiarkan ruangan didominasi oleh suara isakan Taeyong.

Yuta tak tahu, berapa lama leadernya tersebut menangis dipangkuannya. Karena saat akhirnya Taeyong mengangkat wajahnya, matanya sudah memerah dan bengkak, dengan hidungnya yang sembab.

Keduanya duduk berhadapan, dengan Yuta yang sibuk mengusap wajah Taeyong untuk menghapus sisa airmata disana. Hatinya ikut sakit melihat bagaimana Taeyong benar-benar merasa bersalah dan menatapnya penuh perhatian.

"Kau pasti sudah menderita sangat banyak hyung. Selama ini, sejak ada Yume kau sudah berjuang seorang diri. Tanpa ada siapapun yang bisa kau buat untuk sandaran. Sekarang, setelah semua hal yang telah kau lalui, kau bisa bersandar padaku. Aku akan selalu berada disisimu Yuta, aku akan menjadi ayah dari Yume."

Yuta terdiam. Ia melihat dengan jelas kilatan penuh penyesalan di binar mata Taeyong yang menatapnya. Dan entah kenapa ada sedikit keraguan, bukan pada Taeyong, tapi pada dirinya.

Yuta menarik nafasnya dalam-dalam, "sejak kapan kau tahu, Taeyong?"

"sejak aku tahu. Sejak kau masuk rumah sakit dan Johnny  memberitahuku serta member yang lain. aku tak tahu bagaimana, yang kutahu aku hanya tahu bahwa itu anakku. Mungkin ini yang dimaksud dengan intuisi seorang ayah?"

Let Me Know - Remake Taeyong - Yuta VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang