H-26: Pembersihan

7 3 0
                                    

Pukul 05

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul 05.30

Vino dan Arra telah mendapat instruksi dari bunda untuk membersihkan rumah. Mengingat, hari raya idul Fitri tinggal menghitung hari. Hem, sebut saja ini sedang mensucikan rumah.

Mereka mendapat tugas masing-masing. Vino mendapat tugas mengelap jendela dan menyapu halaman. Sedangkan Arra, bagian cuci mencuci. Mulai dari mencuci pakaian, sprei, hordeng, dan toples-toples makanan.

Diambilnya ember itu oleh Vino. Diisinya air, lalu diberi sedikit pewangi juga dua lap yang terletak di bahunya.

Vino mulai dari jendela yang paling depan. Menaiki kursi, lalu mulai membersihkan jendela.

"I want you to the bone

"I want you to-

"Take me home, I'm fallin'

"Love me long, I'm rollin'

"Losing control, body and soul

"Mind too for sure, I'm already yours

"Walk you down, I'm all in

"Hold you tight, you call and

"I'll take control your body and soul

"Mind too for sure, I'm already yours."

Vino mengelap jendela sambil bernyanyi. Arra yang sedang melepaskan hordeng jendela pun lantas menyahut, "Nyanyi Kak hahah."

Vino menoleh ke arah Arra. "Iya dong, suara Kakak kan bagus," ucapnya bangga.

"Awas saja jendelanya tidak bersih, sprei Kakak tidak akan Arra cuci!" ancam Arra setengah garang.

"Tenang aja, kalau Kakak yang bersihkan jendela, pasti bersih dan kinclong," pujinya diri sendiri. Arra pun pergi tanpa memperhatikan ucapan kakaknya itu.

°°°°°

Di sisi lain, tempat cucian sudah menumpuk. Dari cucian piring hingga ke cucian pakaian. Arra pun mendahulukan cucian piring, ia ambil sabun cuci piring lalu ia tuangkan ke dalam ember kecil tempat mencuci.

Ia raih satu persatu piring juga toples yang berada di dekatnya. Ia gosok sampai bersih agar tidak ada noda yang menempel.

Dua puluh menit selesai untuk mencuci piring. Arra pun beralih mencuci pakaian, sprei dan sebagainya.

"Masya Allah, ini pakaian kurang banyak," gumam Arra melihat tumpukan pakaian seperti segunung.

"Baiklah Arra semangat!" Menguatkan diri sendiri.

Ia ambil pewangi pakaian juga rinso. Dan mulailah ia melakukan ritual mencuci pakaian. Karena tidak ada mesin cuci alhasil ia menggunakan mesin buatan Tuhan yaitu tangan.

Diarra Ufaira✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang