EP 13

5.6K 611 51
                                    

Happy reading!
~~

"Rape her!"

Shani seketika menatap panik pada Orn, dan Orn senang melihat hal itu. Shani mencoba memberontak, namun sekarang ia sudah kehabisan tenaganya. Shani bisa membiarkan Orn menghajar tubuhnya tapi tidak dengan 'menyentuh' tubuhnya. Shani menatap panik ke sekelilingnya dan salah satu pria tadi mulai berjalan mendekatinya. Pria itu tersenyum nakal sembari membuka pakaian atasnya.

"DON'T EVER DARE TO COME NEAR ME!" teriak Shani sembari memundurkan kursinya.

Pria tadi terus berjalan mendekati Shani, sedangkan kursi Shani sudah membentur tembok. Pria tadi tertawa melihat Shani ketakutan dan panik, ia mulai melepaskan kancing celananya.

"Where did the very brave Shani disappear?" ucap Orn tertawa melihat wajah ketakutan Shani.
(Kemana hilangnya Shani yang pemberani?)

Shani menggertakan giginya menahan marah dan terus-menerus melihat pada sisi kirinya, Shani terus menatap lemari disisi kirinya dengan rasa panik yang sudah menguasai dirinya. Sekarang pria tadi tepat berada dihadapan Shani.

"Suck it!"

Shani menatap marah pada pria itu, ia melihat kebawah dan menatap jijik. Tanpa pikir panjang Shani meludahi wajah pria tadi, lalu Shani tertawa meremehkan pada pria dihadapannya.

"Lick it!" ucap Shani menirukan gaya bicara pria dihadapannya.

Pria tadi mencengkram pipi Shani sangat keras. Shani terus-menerus memberontak karna pria tadi sudah mulai mengarahkan alat kelamin miliknya pada mulut Shani. Semua cara yang ia bisa sudah ia lakukan, sekarang Shani hanya bisa menunggu keajaiban.

"OKE CUT!"

Pria tadi menghentikan pergerakannya. Semua orang menoleh kearah sumber suara, seseorang muncul dari dalam lemari yang berdebu. Shani menghembuskan nafas leganya.

"Who are you and what are you doing here?!" tanya Orn sangat marah.
(Siapa kamu dan apa yang kamu lakukan disini?!)

"Live Instagram!" ucap Jinan tersenyum polos pada Orn.

"WHAT?! SINCE WHEN?!"

"Since you guys came, but don't worry it's over" ucap Jinan memperlihatkan ponselnya.
(Sejak kalian datang, tapi jangan khawatir sudah berakhir)

Orn terlihat panik dan seketika membuka ponselnya, banyak sekali panggilan dan pesan masuk kedalam ponselnya. Tangannya gemetar hebat begitu melihat banyak sekali artikel yang memuat berita tentang dirinya.

'A famous artist and also the only child of the king of Thailand has done the kidnapping, imprisonment, torture, rape of CEO SG Entertainment!'

Saat Orn sibuk melihat berbagai artikel mengenai dirinya, Jinan mengambil kesempatan untuk menghampiri Shani sekaligus membebaskan Shani.

"Lo kenapa lama banget anjir!" ucap Shani kesal.

"Lo gatau betapa paniknya gw di dalem sana pas liat lo mau diperkosa sama dia! Pintu lemarinya tiba-tiba ke kunci Shani!" ucap Jinan menjelaskan.

"Ya lo udah tau lemari tua, masih aja di kunciin!" kesal Shani melepaskan tali yang tersisa dibadannya.

"Everything's done Orn, you lose.. See you in prison!" ucap Shani sedikit berteriak membuat Orn mengalihkan pandangannya pada Shani.

Orn menatap Shani sangat marah, ia memerintahkan kedua anak buahnya untuk menghabisi Shani dan Jinan. Jika dirinya hancur, maka Shani harus hancur bersamanya pikir Orn. Orn baru saja menyadari Shani bukanlah lawan yang mudah, dan selama ini ia terlalu meremehkan Shani.

LB BOOK II: ENDLESS PAIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang