part 26

832 61 0
                                    

chanyeol masih terus berusaha berbicara dengan sooya untuk diizinkan bertemu baekhyun,namun sooya terus bersihkeras untuk membuat chanyeol pergi.

usia kehamilan baekhyun sudah menginjak sembilan bulan, dan sooya meminta pada baekhyun untuk cuti.

cklek

pintu rumah baekhyun terbuka, sooya yang datang.

karena baekhyun memberikan kunci cadangan pada sooya agar dapat masuk tanpa baekhyun membuka.

kehamilan besarnya membuatnya sulit untuk berjalan, kakinya semakin membengkak.

“baek…”

“hm? kenapa soo?” tanya baekhyun

“kau tinggalah dirumahku, minimal sampai anakmu berumur dua tahun” kata sooya.

“ah tidak-tidak, bagaimana bisa seperti itu. aku akan disini saja” kata baekhyun mengelengkan kepala.

“baek…nanti kau akan kerepotan jika melakukan semua sendiri”

“tidak soo, aku akan berusaha. aku akan mengurus semua sendiri”

“hah…kalau begitu biarkan aku disini sampai kapanpun waktu itu”

“apa kau tidak sibuk?” tanya baekhyun.

“sibuk ataupun tidak aku akan menemanimu” putus sooya yakin.

“hm senyamanmu saja” kata baekhyun.

“itu apa soo?” tanya baekhyun saat tak sengaja melihat benda yang sooya pegang.

sooya pun langsung menyembunyikanya.

“bukan apa-apa”

“apa itu undangan pertunangan chanyeol dan jisoo?”

“bisakah aku melihatnya?”

“tidak baek!”

“aku hanya ingin melihatnya soo” mohon baekhyun.

“aku tak apa sungguh, kemarikan”

sooya pun memberikan undangan itu, baekhyun pun menatap dengan lekat, lalu tersenyum.

“chanyeol memang berhak akan kebahagiaanya” kata baekhyun tersenyum.

“aku bahagia jika dia juga bahagia”

“jangan berbohong, jangan menutupi apa yang kau rasakan baek. aku tau kau sakit”

“memangnya jika aku jujur apa semua bisa ku dapatkan? tidak kan?” kata baekhyun tersenyum kecut.

“baek…”

“tak apa soo, aku tak apa. aku masih akan bertahan demi anakku”

“kau bersabarlah, sebentar lagi ponakanku akan segera lahir” kata sooya

“hm, aku sebenarnya sudah tak sabar ingin melihatnya” kata baekhyun mengusap perut besarnya.

“aku tak sabar ingin tau dia laki-laki atau perempuan” kata sooya.

“entahlah, laki-laki atau perempuan yang penting dia sehat”

baekhyun memang sengaja tak mencari tahu apa jenis kelamin anaknya, ia ingin itu menjadi sebuah kejutan nantinya.

“semoga dia menjadi anak yang hebat seperti mommynya” kata sooya mengelus perut baekhyun.

“kalau bisa lebih hebat dariku”

“em baek…”

“hm?ada apa?”

“jika seandainya anakmu kelak bertanya siapa daddynya, bagaimana?” tanya sooya tak enak.

“aku tak mengkin menutupi siapa daddynya, tapi chanyeol saja tak tau jika aku sedang hamil anaknya. tapi… ah entahlah aku bingung soo”

“kalau begitu carilah ayah sambung untuknya”

“tidak! aku tidak mau”

“tapi dia butuh seorang ayah baek”

“aku yang akan menjadi ibu sekaligus ayah untuknya, tolong jangan lagi menawarkan hal seperti itu” kata baekhyun.

“maaf”

“apapun keadaanya nanti, aku akan berusaha memberikan yang terbaik”

“aku percaya pada takdir, dimana ada sakit pasti ada obat”

“Tuhan tak mungkin menepatkan kita pada titik gelap saja”

“Tuhan juga pasti memberikan kita titik terang”

“aku akan berusaha kuat”

“terserahmu saja baek, aku disini yang akan selalu siap jika kau membutuhkan apapun”

“aku tak mungkin terus bergantung padamu soo, kau masih memiliki hal-hal lain yang perlu kau urus”

“baek…”

“aku akan berusaha sendiri selagi aku bisa”

“baek! aku sudah menganggapmu seperti saudaraku sendiri, jangan mengatakan segala hal yang bagimu kau bisa melakukan sendiri. aku disini ada juga untuk membantumu”

“ya aku tau kau pasti bisa, tapi aku sebagai sahabatmu juga pasti merasa senang jika kau mempercayaiku”

“aku ingin menjadi sahabat yang berguna, tidak hanya datang saat kau senang saja” kata sooya lalu pergi dari sana.

baekhyun hanya terdiam, ia terus mengelus perutnya lembut.

“maafkan aku…”

heart carving CHANBAEK (GS) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang