Spam komen ya guys!
"Pagi Shakaaaaaaaaaaa," sapa Natha dengan senyum yang mengembang di wajahnya, lalu duduk di depan Shaka yang tengah menikmati sarapannya.
Shaka menoleh, menatap cewek di depannya malas sebelum melanjutkan makannya yang tertunda.
Natha melirik makanan di depannya dengan pandangan berbinar. Ah, cewek itu sangat menyukai apapun yang berhubungan dengan makanan. Terlebih makanan yang dimasak oleh Shaka.
Teringat sesuatu, Natha menghentikan kunyahannya sejenak, lalu melirik Shaka seraya berkata, "Oh iya Shak, gue bakal berangkat sama Arga hari ini."
Cowok di depannya menoleh, tampak ekspresi tak sukanya saat mendengar nama 'Arga' disebut. Entah apa yang terjadi di antara keduanya sehingga Shaka sangat tidak menyukai cowok yang menjadi pacar Natha tersebut.
Sekedar informasi, Shaka dan Natha sudah tinggal bersama kurang lebih tiga tahun di sebuah apartemen yang lumayan besar. Catat, hanya berdua.
Keduanya terpaksa berpisah dengan kedua orang tua Shaka karena harus melanjutkan kuliah di Bandung. Sedang kedua orang tua Shaka berada di ibu kota.
Jangan tanyakan di mana kedua orang tua Natha, karena mereka sudah meninggal akibat kecelakaan mobil beberapa tahun yang lalu. Alasan itulah yang membuat Natha berada di sini sekarang. Yah, gadis itu dititipkan kepada kedua orang tua Shaka. Dan, lebih tepatnya sekarang, Shaka lah yang menjaganya karena ia memilih kuliah di tempat yang sama dengan cowok itu.
Suara bel yang berbunyi berhasil mengalihkan aktivitas keduanya. Natha berdiri dari duduknya, lalu mengambil tasnya yang ia sampirkan pada kursi. Cewek itu menatap Shaka beberapa saat, "Gue berangkat yaaaaa," pamit Natha sambil menyandangkan tasnya.
"Ya. Kalo ada apa-apa langsung telpon aja. Kalo ada yang ketinggalan bilang biar gue bisa langsung nyusul. Hati-hati," ucap Shaka pada Natha yang hendak berjalan keluar.
Natha membalas dengan anggukan, sebelum kemudian hilang ditelan pintu. Menyisakan Shaka yang melanjutkan sarapannya dengan hati yang dongkol, karena lagi-lagi Natha harus berangkat dengan pacarnya itu.
Cowok itu mengambil gelas berisi air di meja, lalu meminumnya hingga tandas. Ia sibuk membersihkan meja makan, sementara kepalanya sibuk berpikir.
Bagaimana caranya memisahkan Natha dengan cowok bernama Arga itu?
•••
Mata kuliah pertama telah selesai. Ada jeda yang cukup lama sebelum mata kuliah kedua dimulai. Karena merasa lapar dan perlu mengisi perut, Natha, Miya, serta Jia memutuskan untuk pergi ke kantin.
"Natha gak berangkat sama Shaka ya hari ini?" Miya bertanya seraya membuka air mineral di tangannya.
Cewek yang ditanya menggeleng. "Gue dijemput Arga," jawabnya, lalu lanjut memakan bakso miliknya sampai mulutnya penuh.
"Masih aja lo sama Arga," celetuk Jia. Selain Shaka, Jia merupakan orang yang juga tidak menyukai hubungan Natha dan Arga. Keduanya seakan bersekongkol membenci Arga tanpa alasan yang jelas.
"Iya dong, emang kenapa, deh? Gak suka banget keliatannya," balas Natha. Jia tak menjawab, dan Natha tak ambil pusing. Cewek itu lanjut menyantap makanannya sembari me-scroll akun sosial medianya.
"Emang udah berapa lama sih lo sama Arga? Gue sampe lupa," tanya Miya penasaran.
Natha tampak berpikir sesaat sebelum menjawab, "Hampir satu tahun."
Miya mengangguk, "Awet ya."
"Iyalah! Orang Natha bucin banget sama tuh cowok. Diputusin mana mau dia," sahut Jia kesal. Raut wajahnya tampak tak bersahabat. Selalu saja seperti itu jika mereka sedang membahas cowok bernama Arga itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistake✔️
Fiksi RemajaBagi Arshaka, hanya ada dua perempuan yang menjadi prioritas di hidupnya. Pertama adalah ibunya, dan kedua adalah Zeanatha Aileen. Bagi sebagian orang di kampus, Natha adalah cewek paling beruntung. Memangnya siapa yang bisa membuat Shaka luluh se...