Hari H pertunangan chanyeol jisoo.
para tamu berdatangan mengucapkan selamat kepada chanyeol dan jisoo, banyak yang memuji kecocokan keduanya.
“hai chan, selamat atas pertunanganmu”
“terima kasih kai, dan kau kapan menyusul?” tanya chanyeol.
“entahlah, aku sudah berpisah dengan jennie asal kau tau”
“kenapa? bukankah kalian saling mencintai?”
“saling mencintai? sepertinya hanya aku”
“maksudmu?”
“jennie berselingkuh”
“wah aku tak percaya itu”.
“ya begitulah, cinta memang tak bisa dipandang hanya dari depan. kita tak tau fakta sebenarnya”
“ya, kau benar. semoga kau segera mendapatkan penganti yang lebih baik lagi” kata chanyeol menepuk pundak kai pelan.
“ayo nikmati hidanganya, terima kasih sudah datang jauh-jauh dari canada hanya untuk menghadiri undanganku”
“bukan masalah, aku juga ingin berlibur disini. sudah lama sekali aku tidak kembali kekorea”
“ah ya kalau begitu berliburlah sepuasmu”
“hm terima kasih, kalau begitu aku permisi” kata kai pamit.
Sedangkan disisi lain dirumah sakit baekhyun tengah berjuang untuk melahirkan anaknya.
sooya terus setia menemani dan menyemangati baekhyun sebisanya, bahkan sooya terus menangis merasa sakit melihat sahabatnya berjuang sendirian tanpa ditemani sosok ayah kandung anak yang dilahirkanya.
“hiks hiks chanyeol kaparat hiks aku akan membunuhmu hiks hiks” kata sooya terisak.
“sooya…aku lelah” kata baekhyun lirih.
“tidak-tidak kau harus kuat baek”
“nyonya tolong tetap jaga kesadaran anda, ayo dorong lagi” kata dokter mengintruksi.
“aaaakkkkkhhh hahh…hah…sak-itt hahh…”
“ayo terus nyonya”
“saya lelah…” kata baekhyun lalu tiba-tiba kehilangan kesadaranya.
“oh tidak! pasien kehilangan kesadaran. segera siapkan semua kelengkapan untuk oprasi!” kata fokter mengintruksi.
perawat-perawat itupun dengan segera menyiapkan segala kelengkapan oprasi seperti apa perintah dokter.
sooya terus menangis kebingungan.
“baek hiks hiks baek bangun hiks tolong jangan buat aku khawatir hiks”
“tolong anda tunggulah diluar”
“hiks tolong sahabat saya dok hiks tolong”
“kami akan berusaha sebaik mungkin”
sooya pun keluar ruangan itu dengan berat hati, ia sangat khawatir pada baekhyun.
lampu oprasi sudah menyala menandakan bahwa oprasi tengah dilakukan.
sooya terus memanjatkan doa pada Tuhan terus memohon semoga sang sahabat diberi kelancaran untuk melahirkan sang buah hati.
didalam ruangan dokter dan para petugas lain terus bergerak cepat dalam menangani baekhyun, banyak darah yang keluar dengan derasnya.
“detak jantung pasien melemah!” kata salah satu perawat.
semua petugas pun melakukan berbagai penyelamatan dengan teliti.
bergerak cepat walaupun harus tetap dengan keadaan tenang.
OEEKKK OOOEEEKKK
sooya yang mendengar suara tangis bayi pun berdiri dari duduknya, air mata luruh begitu derasanya. ia terus memohon dan berterima kasih pada Tuhan.
“hiks hiks terima kasih Tuhan hiks dan tolong tetap beri keselamatan pada baekhyun hiks hiks”
sekin lama oprasi berlangsung akhirnya terselesaikan, lampu oprasi sudah tak lagi menyala menandakan oprasi telah selesai.
“bagaimana dok?” tanya sooya saat dokter keluar dari ruangan.
“semua berjalan lancar, walaupun tadi jantung nyonya byun sempat melemah”
“t-tapi sekarang sudah baik kan?“
“hm syukurlah, Tuhan memberikan semua kelancaran”
“ah syukurlah”
“kalau begitu saya permisi”
“terima kasih dokter”
selesai dibersihkan baekhyun dipindahkan dikamar ruang inap,namun kesadaranya masih belum ditujukan.
saat ini sooya tengah mengendong putra baekhyun.
“wahh kau sangat mirip dengan chanyeol, harusnya kau mirip dengan mommy mu saja. kenapa harus chanyeol?” kata sooya
“tapi kau tenang saja, kau lebih tampan dari pada daddy mu itu. daddy mu jelek” kata sooya terkikik.
ooeekkk oekkkk
“ah maaf-maaf, tenanglah jangan menangis maafkan aku”
sooya terus menimang bayi baekhyun yang tiba-tiba menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
heart carving CHANBAEK (GS) [END]
Fanficaku akan mengukir kisah dari kehidupan abu-abu hingga berganti warna seperti pelangi -baekhyun Cinta abadi? semua akan datang jika pembawanya adalah orang yang tepat -chanyeol