Thrillero • 86 - The Drama

22 5 1
                                    

Bedah Buku
"86 - The Drama"
Karya mnafisalmukhdi1

Bedah Buku"86 - The Drama"Karya mnafisalmukhdi1

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

By: Aesyzen

Untuk cover, kelihatan misteri. Tapi belum kelihatan Thriller. Tak apa, nanti bisa disusul untuk cover, yang penting isinya.

Blurbnya, jujur kurang menarik karena hanya berisi penjelasan mengenai sequel cerita lainnya. Jadi rasanya saya harus baca cerita sebelumnya juga.

Di awal saya baca, diksinya apik sekali dan di setiap chapternya, suka banget cara Bang Nafis nyusun riddle.

Tapi pergantian waktunya terlalu cepat di sini. Alangkah baiknya menggunakan narasi.

Tokoh dan penokohan di sini juga bagus. Saya suka tokoh yang gemar berpikir alih-alih menye-menye.
EBI sudah bagus. Dialog tag juga rapi.

Oh iya, tadi ada elipsis. Tinggal dikasih spasi saja, bukan masalah besar.

Selebihnya udah rapi, dan saya tidak menemukan kalimat tidak efektif dalam cerita.

Resolusinya menurut saya kurang , contohnya chap 1. Tiba-tiba ada Lina, siapa Lina? Kenapa tiba-tiba jadi tersangka? di sini saya rada bingung. Kok tiba-tiba Lina dateng di TKP, padahal di narasi sebelumnya Mbak ini nggak ada muncul.

By: Aishipit

Jadi gini, ini ada crime-nya ya? Kental banget. Keren, sih, tapi karena dari awal banyak istilah perpolisian gitu Key selaku pembaca yang nggak mendalami harus bolak-balik KBBI dan wattpad. Mungkin di sini kekurangannya, bagi pembaca yang nggak ngerti istilah-istilahnya pasti kebingungan terus kehilangan minat baca.

Buat Key, waktu bacanya tetap amusing kok. Apalagi gaya bahasanya sederhana, diksi yang digunakan selain istilah-istilah juga mudah dimengerti. Narasi yang mengalir menjadi poin plus bagi cerita ini. Alurnya buat Key nggak terlalu cepat, tapi terlalu banyak time skip sampai kadang bingung sendiri.

Gitu aja sih, selebihnya udah keren. PUEBI juga udah sesuai.
Nilai :  7.9/10

By: AKuasar

Misterinya udah bagus tapi karena temponya yang terlalu cepat dan kurangnya detail, feelnya jadi kurang.

Menurut aku sih harusnya pake POV 1 aja. Kalo pake POV 1, jadi lebih menjiwai ke misterinya.

Karakter Inspektur Manwar juga menurutku agak aneh. Dia kan inspektur tapi kok bodo sih. Dia gak tahu kenapa Firdaus tahu namanya (padahal aku aja udah tau sebelum dijelasin), kenapa baru nemu surat itu? Aku yakin Firdaus udah nemu surat itu di hari mereka ketemu.

Jadi saran aku:

• Detailnya ditambah
• Temponya jangan terlalu cepat
• Pendalaman karakternya diperbagus

By: Catrella2

Di awal aku udah disuguhi kesan kek pas baca koran—keren kok, beda dengan yang biasa aku baca. Tata bahasanya rapi dan karena aku masih suka banyak salah kalo ditata bahasa, aku nggak bakal banyak komen.

Untuk penokohan, menurutku pribadi, terkesan agak membosankan. Mungkin bisa lebih diimajinasikan lagi, atau bikin tindakan tak terduga dari si karakter.

Ada sedikit koreksi soal lo di dalam dialog. Menurutku, daripada langsung blas, dikasih koma.

Contoh : "Tapi saya bertanya serius, lo."

Terus, buat partikel namun dan tetapi. Banyak perbedaan pendapat soal partikel ini, ada yang bilang partikel namun itu harus ada di awal, sedangkan tetapi di tengah setelah koma. Namun, ada juga yang bilang kata tetapi di awal kalimat, sedang namun di tengah.

Biasanya, aku nemu partikel namun di tengah itu di novel-novel terjemahan. Sebenernya nggak masalah juga sih, kerena ini fiksi, tetapi kalo nurut kepenulisan, buat partikel namun di tengah kalimat itu salah. Kecuali kalau ada titik.

Contoh :

Namun, aku pun tahu, dia memang sudah pergi.

Dia itu bukan manusia, tetapi juga manusia di satu sisi.

Harley merinding, dia tak menduga ucapannya berakhir menjadi malapetaka. Namun, apa gunanya sekarang dia berlaku demikian? Nasi telah menjadi bubur.

Sekian review dariku, semua ini berdasarkan pengetahuan pribadi, jika ada kesalahan dimohon koreksinya, semangat terus nulisnya, Nafis!

By: chaoticimpulse

Hey hey Kak Nafis !! Jo mau bawa krisarnya Jo tentang ceritanya Kakak
eh, maaf ya kalau terkesan pendek banget :(

Kalau banyak menilai aku malah takut salah huhu, but okay, lets do this!

Awal banget, aku setuju sama Aes btw, tentang book cover !! book cover perlu dibagusin lagi sepertinya, biar para pembaca juga bisa tertarik sama cerita kaka.

Overall, menurut aku its very nicee n good to read. Bahasa bakunya juga mantep banget, enak dibaca. pokoknya comfortable bgt !!

Oiya, tapi Kak Nafis kayaknya harus nyisipin beberapa narasi sih, karena sepanjang yg aku baca dialog gitu yang paling sering keluar.

Eh, aku perhatiin juga ada beberapa penggunaan titik-koma yang kurang, jadi kaya kebanyakan titik gtu.

Oiya, satu lagi, kosa katanya harus divariasikan lagi biar makin ajib !!
misalnya ini ( ini contohnya dah aku rubah ya, awalnya ini titik semua gitu , i hope you understand ;) )

"TKP?" tanya Ipda Marwan kebingungan, Ipda Marwan mendekat sambil melihat kamar yang rapi itu. Dia berdiri di samping Firdaus, Firdaus memandang . . . ( sampai titik )

Nah itu aja sih, wah jujur bingung mau krisar gimana lagi.
semangat nulisnya ya Kak uwuwuuw !! ♡

Salam Manis,
Tim Thrillero

•••

Recensio BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang