Spesial Lebaran

237 25 3
                                    

Selamat Idul Fitri bagi yang merayakan! Chapter ini khusus author bikin untuk merayakan Idul Fitri. Semoga kalian suka! ~







" Nesiaa, Nesiaaa, bangun ih! " Jogja mengguncang guncang tubuh Nesia.

Setelah perjuangan Jogja untuk membangunkan Nesia yang cukup lama, anak ini akhirnya terbangun juga.

" Iihhh, kenapa sih Jogja? Ganggu tidur aja.. " Nedia menggerutu dan mengucek matanya.

" Lah kamu lah, udah janji mau bantu kita bikin kue untuk lebaran. Ini udah jam berapa coba? Abis sholat subuh tidurmu udah kayak simulasi orang mati aja! " Jogja ikutan menggerutu.

" Hah? Jam berapa emang sekarang? " Nesia bertanya kebingungan sambil melihat kearah jam. Mata Nesia lalu terbelalak saat melihat jam sudah menunjukkan pukul 12 siang.

Artinya dia sudah telat 2 Jam. Yah, mereka semua berjanji akan mulai bikin kuenya jam 12 sih, tapi, 2 jam itu mereka akan mencari bahan-bahan yang diperlukan dulu. Dan Nesia kebagian untuk ikut beli bahan-bahannya.

" Uuu, gimana sih kak? Lihat tuh NTT, dia aja semangat banget! " NTB langsung mencibir saat ia datang menemui Nesia dan Jogja ke kamar bersama NTT.

Nesia hanya tersenyum tersipu malu, bukan karena dipuji tentunya. Bagaimana tidak? NTT yang sebenarnya tidak merayakanpun dengan semangatnya ingin membantu mereka.

" Yaudah, bantu bikin kuenya aja dah kamu, sono mandi dulu! " Jogja menyuruh ( baca=mengusir ) Nesia untuk mandi.

Nesia dengan hati tidak ikhlas akhirnya terpaksa untuk mengikuti apa yang Jogja suruh. Nesia mengambil handuknya dan segera mandi.



Di bawah tentunya sangat ramai ( karena jumlah mereka kan emang banyak 🗿), Nesia langsung berjalan ke ruang tengah.

Mereka membagi tim menjadi tim yang membuat kue dan tim yang membuat makanan untuk lebaran esok hari. Nesia duduk di dekat Lampung, Lampung langsung menyerahkan (baca = melemparkan) bahan-bahan untuk membuat kue.

" Nih, takarin sesuai ama resep ini, nanti bagi-bagi supaya kita bentuk :D " Suruh Lampung kepada Nesia.

" Oh.. Okey :) " Nesia berusaha menerimanya dengan sabar, gini emang, hari terakhir bulan Ramadhan emang banyak banget cobaannya.

Nesia mulai menakar bahan-bahan tersebut, lalu menyerahkannya kembali kepada Lampung, Lampung mulai membuat adonan. Eh setelah adonannya selesai, Lampung tidak membaginya ke Nesia tetapi ia membagikannya kepada yang lain.

" Hehhh, kok aku nggak dibagii? Aku kan pengen bikin juga! >:( " Nesia protes.

" Hhhhh nggak, bantu Thai Sumbar dkk aja sono di dapur masak makanan untuk lebaran, ini biar kami aja :) " Lampung dengan tanpa dosanya mengusir Nesia dari sana.

" Anj- sabar Nesia sabar, ingat nggak boleh berkata kasar :) " Nesia sebisa mungkin menahan lisannya yang tajam itu untuk menyerang Lampung.

Setelah ada bumbu-bumbu tambahan ( debat lisan ) antara Nesia dan Lampung, akhirnya Nesia setuju untuk membantu memasak saja.

" Yaudah, nggak apa deh, Thai ama Sumbar lebih baik untuk kesabaran batinku ini, nggak kayak kamu yang bikin orang pengen ngata kasarin :D "

" Oke! Silahkan, mohon dimengerti bahwa sepupu-sepupumu ini bukanlah tipe orang yang suka memudahkan urusan antara dirinya dengan yang lainnya ^v^ "

Nesia langsung pergi ke dapur, tidak ingin lama-lama lagi berada bersama sepupu-sepupu laqnath nya itu. Tampak Thai yang sepertinya sedang memasak sup khas dari daerahnya, Sumsel sedang memotong-motong ayam untuk dibuat opor.

「 TR(US)T 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang