Happy Reading
Minggu pagi yang cerah Jisoo dan Chaeyoung memutuskan untuk bermain ke rumah Jennie dan Lisa.
Jisoo juga ingin meminta bantuan Jennie tentang tugas sekolah nya, karena Jisoo dan Jennie tidak satu kelas mungkin saja tugas yang sedang Jisoo kerjakan sudah di kerjakan terlebih dahulu di kelas Jennie.Jisoo dan Jennie duduk di lantai kamar Jennie dengan buku dan kertas berserakan. Kebetulan Jennie ada tugas membuat kerajinan dari barang bekas.
Jennie dengan telaten mengguntingi kardus-kardus bekas untuk di buat kerajinan.
"Jen," panggil Jisoo.
"Hmm" Jennie masih fokus menggunting.
"Liat aku dong" Jisoo kesel, karena di cuekin sedari tadi.
"Apa sih?"
"Yang nomer 4 bener gini?"
Jisoo menunjukkakn hasil jawaban tugas nya pada jennie untuk di koreksi."Iya"
"Beneran?"
"Iya Jisoo"
Jisoo pun mengerjakan, nomer berikutnya. Sebenarnya Jennie menawarkan untuk mencontek semua jawabannya saja agar cepat. Tapi Jisoo menolak dengan alasan ia ingin mengerti, karena materi ini tidak sempat Jisoo pahami karena tidak masuk sekolah. Jisoo siswi teladan dan suka bersosialisasi.
Jennie seperti siswi normal biasa yang beruntung di beri otak cerdas tapi ia bukan tipe anak yang humble pada semua orang. Semua teman Jennie mengatakan bahwa wajah Jennie itu jutek banget padahal biasa aja menurut Jennie. Kadang cowok-cowok suka takut deketin Jennie, cuma Mino sableng yang berani deketin Jennie.
Jisoo sudah menyelesaikan tugas sekolah nya, ia mengamati sekaligus menganggu Jennie membuat kerajinan dengan mengotak atik peralatan-peralatan Jennie.
Jisoo bosan, akhirnya ai memutuskan untuk ke bawah mangambil minum.
Di bawah ada adik nya dan Lisa yang sedang bermain. Jisoo tidak sengaja mendengar obrolan Chaeyoung dan Lisa.
"Sejak kapan kau jadi suka memakai jepit rambut?" tanya Chaeyoung, yang sedikit aneh melihat rambut Lisa di hiasi dengan jepit rambut bermotif kelinci itu.
"Beberapa hari yang lalu"
"Why?"
"Belakangan ini kakak suka pakai jepit rambut, jadi aku ingin pakai juga, jadi aku membeli dua jepit rambut, satu untuk ku satu lagi ku berikan kakak"
"Kak Jennie menerimanya?"
"Iya, dengan paksaan dari ayah, tapi sepertinya kakak tidak mau memakainya" ujar nya sedih, sudah hampir 1 minggu tapi kakak nya tidak terlihat memakai jepit rambut pemberiannya.
"Mungkin dia tidak suka motif kelinci" Chaeyoung mencoba untuk menghibur Lisa.
"Masa sih?"
"Ya mungkin saja, sudah tidak perlu di pikirkan lagi, yang penting kak Jennie masih menyimpan nya"
Lisa mengangguk
Setelah mendengar obrolan Chaeyoung dan Lisa, Jisoo menghela nafas lalu kembali ke kamar Jennie.
Jisoo duduk tepat di depan Jennie, menatap wajah Jennie lekat-lekat.
"Jen" panggil Jisoo. Jennie mengangkat wajah nya menatap Jisoo.
"Kamu masih bersikap kasar sama Lisa?"
Jennie terkejut, kenapa Jisoo tiba-tiba menanyakan itu, apa Lisa mengatakan sesuatu pada Jisoo sehingga ia menanyakan hal itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Sister (Jenlisa)
Fiksi Penggemar"Ibu, Jennie ingin adik perempuan yang cantik!!!" "Ibu jangan tinggalin Jennie!!" "Aku tidak punya adik seperti mu!" "Gara-gara kau lahir ibu ku pergi meninggalkan ku selamanya!!! Aku membencimu Lalisa!!" 🖤