#3

9 1 0
                                    

Akhirnya sekian lama author bisa up ceritanya lagi 😭
Happy reading ❤
.
.
.
.
.
.
.

Nindy dan Mika sampai di lapangan basket.
Di pinggir lapangan sudah ada Dea yang menunggu mereka.

Mata Nindy langsung tertuju pada satu cowok yang sukses membuatnya terpana, siapa lagi kalo bukan Raka Diningrat si ketua basket yang dingin dan cuek. Pesonanya memang tidak tertandingi itulah mengapa dia menjadi idola para cewek-cewek disekolahnya.

"Astaga Nin, inget kedip" teriak Dea sambil menepuk pundak Nindy.

"Eh buset ini anak udah kayak mabuk cinta aja" ledek Mika sambil terkekeh.

"Apaan sih lo pada" jawab Nindy sambil memasang wajah cemberut.

"Ya abis lo ampe gak kedip ngeliat kak Raka" jawab Dea.

"Makanya kalo cinta itu diungkapin jangan dipendem aja" celetuk Mika.

"Gak semudah itu Mik, lo tau sendiri saingan gue banyak mana cantik-cantik pula. Apalah daya gue yang cuma kentang ini gak bakalan cocok disandingin sama pangeran" kata Nindy dengan nada sedih.

"Apaan sih lo Nin, kenapa jadi insecure gitu. Gini ya emang banyak yang lebih cantik dari lo tapi lo harus inget yang cantik belum tentu baik dan yang jelek belum tentu buruk" jawab Mika untuk menyemangati sahabatnya itu.

"Betul tuh gue setuju sama Mika jangan liat orang dari covernya aja" timpa Dea.

Tiba-tiba ada bola basket menggelinding ke arah Nindy.

"Eh lo lempar bolanya ke sini" teriak Raka.

Mendengar teriakan Raka membuat pipi Nindy menjadi merah.

"Budek lo gue bilang lempar kesini" teriak Raka dengan nada yang kesal.

Tanpa Nindy sadari dia melempar bola basket itu dengan keras ke arah Raka. Raka yang belum siap langsung disambut oleh bola itu dan langsung mengenai kepalanya. Alhasil Raka meringis kesakitan.

"Gila ini cewek tenaganya gede juga" kata Raka sambil meringis.

"Nin, lo terlalu kenceng ngelemparnya njir" kata Mika

"Astaga gimana dongg" kata Nindy sambil melihat ke arah Raka.

"Eh lo bantuin gue ke UKS cepetan" teriak Raka.

"Gimana nih?" tanya Nindy.

"Udah sana gih bantuin bawa ke UKS keburu ngamuk dia" jawab Dea.

Dengan rasa bersalah Nindy membantu memapah Raka menuju UKS. Setelah sampai di UKS Nindy langsung mengambil kotak P3K.

Nindy langsung membuka kotak P3K dan mengambil betadine dan kapas untuk mengobati luka yang ada di dahi Raka. Dengan hati-hati Nindy mengobati dahi Raka yang terluka.

"Aww! Bisa pelan-pelan gak sih?Perih tau"kata Raka sambil kesakitan.

"Maaf kak aku udah pelan-pelan kok" jawab Nindy dengan nada gemetar.
Setelah selesai, Nindy buru-buru keluar dari UKS tapi ditangannya ditahan oleh Raka.

"Siapa nama lo?" tanya Raka.

Nindy diam dan terkejut tidak
menyangka cowok secuek dan sedingin Raka ingin mengetahui namanya.

"Lo emang budek ya" kata Raka.

"Ehm nama aku Nindy kak dari kelas 11 ipa 2" jawab Nindy sambil malu-malu.

"Oh oke" kata Raka cuek.
Setelah itu Nindy langsung pergi dari UKS untuk menuju kelasnya.

"Bilang makasi kek apa kek ini cuma oh oke doang" gumam Nindy dalam hati.

NindyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang