"Kapan terakhir kalinya aku mensyukuri kehidupan yang telah kudapatkan?"
Seraya menatap langit biru senja, seorang gadis berambut coklat meratapi langit dengan ekspresi sedih. Kehidupan yang diberikan oleh tuannya entah kenapa sekarang telah membuatnya menderita.
Satu kali lagi nyawa yang telah sirna dari hadapannya.Kali ini adalah giliran kedua orang tua dari tuannya. Dan sekarang gadis kecil itu tidak lagi memiliki tempat untuk pulang.
Berawal dari sebuah ritual pemanggilan, sekarang dia hidup layaknya seorang gadis biasa, dia pun hidup layaknya seorang gadis manusia biasa. Mempertanyakan arti kehidupan yang telah tuannya lalui, hingga akhirnya mati meninggalkannya.
"Anya Melfissa, mulai sekarang aku akan memanggilmu Anya!"
Saat itu pertama kalinya dia mendapatkan sebuah nama yang terdengar imut, dia sungguh senang telah mendapatkan sebuah nama dari tuannya. Anya pun melalui banyak hal bersama Tuannya. Mulai bermain game portable, serta belajar mengenal banyak hal di dunia yang pertama kalinya dirinya pijak.
"Hari-hari yang menyenangkan ya... tuan..."
Hari-hari itu terasa menyenangkan meskipun terasa singkat baginya. Kehidupan yang telah tuannya berikan padanya justru membuatnya lebih bahagia daripada dirinya yang dulu masihlah sebuah keris biasa.
Dia sempat tertawa mendengar alasan tuannya yang telah memanggil dirinya untuk hidup di dunia ini, hanyalah sebuah alasan simpel yaitu tuannya yang ingin setidaknya memiliki seorang teman.
Tuannya sangatlah lugu, dan tidak memiliki teman satu pun. Hingga akhirnya melakukan ritual pembangkitan Keris yang dia miliki, dan saat itu pula lahirnya Anya Melfissa ke dunia ini.
Satu tetes air mata membasahi kedua belah pipinya. Tak terasa kenangan-kenangan itu telah berlalu 100 tahun yang lalu... Kenangan yang tidak akan pernah dia lupakan hingga saat ini. Langit senja tua saat itu mendadak hujan, membasahi seluruh tubuhnya yang kecil, ke dalam dinginnya malam sunyi dan sepi.
"Kamu selalu bilang, bahwa kamu ingin menikmati kehidupanmu meski dalam kesepian, dan menemaniku sampai ajal menjemputmu... "
Seraya menatap kuburan tuannya. Ditengah hujan itu dirinya masih ingat janji-janji yang telah tuannya berikan padanya, dia selalu berharap bisa berteman baik dengan Anya meskipun sudah menjadi kakek-kakek tua.
"Aku padahal tidak tahu... Apa arti kehidupan yang telah kamu berikan padaku... "
Sekali lagi hujan menutupi perihnya hatinya Anya yang telah kehilangan banyak orang yang dia kenal, hidup seorang makhluk abadi sungguh membuatnya tersiksa. Waktu demi waktu telah berlalu. Tiap musim telah berlalu tanpa dia sadari, tak terasa sudah banyak orang yang dirinya kenal kini telah tiada.
"Seandainya... Aku tidak hidup abadi... Apakah aku bisa bertemu lagi denganmu... Tuan...?"
Kehidupan yang Anya jalani telah membuatnya kehilangan arah. Tak ada lagi tujuan yang bisa membuatnya betah untuk tetap hidup.
Dia sempat melakukan banyak percobaan bunuh diri, namun tak ada satupun yang berhasil... seluruh luka pada tubuhnya sembuh seketika, namun tidak ada satu pun yang bisa menyembuhkan luka di hatinya.
Rasa kesepian itu selalu menghantuinya, hingga saat ini. Dirinya selalu berharap bisa mati, dan lalu bertemu kembali dengan tuan serta keluarganya.
Kehidupan seseorang yang abadi, berteriak ke atas langit mencari arah kematian. Tak ada satu pun yang tahu luka hati yang dirinya miliki, penuh akan kesepian dalam hidup ini... mencari arti atas kehidupan yang telah tuannya berikan pada dirinya, dengan satu jawaban kosong yang tak akan pernah dirinya dapatkan.
"Tuan... Aku sungguh menyesal memiliki kehidupan yang abadi ini... Kumohon biarkan aku mati dengan tenang bersamamu..."
Sekali lagi hujan itu menutupi rasa pedihnya kehidupan seorang gadis immortal, yang memohon kematian datang padanya...
***
Dari kejauhan seorang grim reaper hanya bisa menatapnya dengan ekspresi kasihan, inikah kehidupan seorang immortal? Selalu ditinggal oleh banyak orang yang telah dirinya kenal? Dan sesosok makhluk yang telah mengambil rohnya adalah seorang grim reaper yang saat ini merasa kasihan pada Anya.
"Maafkan aku... Namun inilah arus kehidupan... Yang tidak bisa dihentikan oleh siapa pun itu..."
Grim Reaper itu lalu memasuki sebuah portal dimana mengantarnya ke dunia bawah, dengan sepi senyap dirinya berjalan, meratapi perihnya kehidupan...
Seorang Immortal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anya Melfissa fanfiction lore | The Immortal Tears
Short StoryAnya Melfissa seorang gadis yang berasal dari ritual pemanggilan keris kuno dimana dirinya kini hidup layaknya seorang manusia. Dirinya adalah seorang gadis yang memiliki kehidupan abadi, dan hal ini telah membuatnya merasa kesepian kehilangan banya...