23. Bukan Pelaku Utamanya

239 52 8
                                    

"Ada kalanya, seorang teman melakukan pengkhianatan hanya untuk kepentingan diri sendiri. oleh karena itu, janganlah mudah percaya dengan orang lain."

[Our Destiny : 16 - 05 - 2021]

*****

"Periksa seluruh sudut kamar, jangan sampai ada yang tertinggal sedikit pun." perintah Hans dengan tegas.

"Baik, Tuan." para Prajurit Istana itu pun, berpencar ke setiap sudut ruangan.

Arra yang sadari tadi berdiri diatas bantalan duduknya, tampak kebingungan melihat banyaknya Prajurit Istana yang menggeledah seluruh barangnya.

"Apa yang kalian lakukan! berani sekali kalian semua menghancurkan barang - barang milik Selir Go!!" teriak salah satu pelayan wanita milik Arra.

"Maaf karena lancang Selir Go, ini adalah Perintah Raja untuk menggeledah kamar anda. Dan Yang Mulia Raja juga memberikan perintah, agar membawa anda ke Istananya. Bisakah anda ikut dengan hamba?" lanjut Hans sembari memberikan hormatnya.

"Kau...ka..u bilang, Raja menyuruhku untuk ke Istananya?"

"Benar, Selir Go."

Raut wajah Arra seketika menjadi khawatir, tatapan matanya beralih ke arah pelayan wanita miliknya.
Dengan sorotan mata yang seperti menanyakan keberadaan Dayang Zye.

Sedangkan pelayan wanita yang mengerti maksud dari tatapan Arra, hanya menggeleng kecil. bertanda kalau ia tak tahu keberadaan Dayang Zye, dan dia juga menampilkan raut wajah khawatirnya.

"Sudah tidak ada waktu lagi Selir Go, Yang Mulia Raja sedang menunggu anda." Hans.

"Aku ......... tiba - tiba sedikit pusing, bisakah aku mengunjunginya nanti?"

Sraaaang!

Hans mengeluarkan pedang miliknya untuk berada disisi leher Arra, dan itu cukup membuat pelayan wanita milik Arra sangat terkejut.

"Pe .. Pengawal Hans, jangan membunuh Selir Go." ucapnya.

"Ini adalah perintah Raja, jika anda menolak atau menyepelekan perintahnya. Itu berarti sebuah pengkhianatan, dan dosa dari seorang pengkhianat hanya bisa dibayar dengan nyawa. Apakah sekarang anda mengerti Selir Go?" sinis Hans.

"Aku mengerti, tunjukan jalannya padaku." lanjut Arra yang terdengar pasrah.

Lalu setelahnya Hans kembali menaruh pedangnya kedalam sarung. Dan melangkah lebih dulu didepan Selir Go.

"Ikuti hamba, anda akan segera sampai ke Istana Yang Mulia."

───────────────────────

"Arghhhhhh-" teriak Dayang Zye ketika salah satu pengawal menempelkan besi panas di bagian pahanya.

Sara yang menyaksikan interogasi tersebut, tampak memejamkan matanya.
Rasa iba dalam hatinya kembali meninggi, dia benar - benar ingin menyelamatkan Dayang milik Selir Go. Tapi sejak Taehyung kembali dari Istana Ayahanda, pria itu sama sekali tak membiarkan Sara untuk melangkah dari kursinya.

Tubuhnya tetap berada disisi Sang Raja, bersama tirai yang menutupi wajah mereka.

"Yang Mulia, hamba Hans membawa perintah anda."

"Masuklah." balas Taehyung dari dalam, membuat pintu ruangan rahasianya terbuka.
Menampilkan sosok Selir Go yang tanpa ditemani satu pun pelayan, kakinya melangkah perlahan untuk memasuki ruangan itu, sorot matanya beralih ke salah satu gadis yang ia kenali.
Dan sedang duduk dengan pakaian yang dipenuhi banyak darah disana.

Our Destiny [TAMAT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang