inf𖦹

546 53 8
                                    

Sindrom Stockholm adalah psikopatologi yang terjadi pada tawanan atau korban penyanderaan/penculikan.

Bukannya takut atau panik, penderita stockholm justru lama-lama malah suka sama penyanderanya.
Korban malah jadi setia dan mau menuruti keinginan pelaku tanpa paksaan.

Secara umum, Sindrom Stockholm terjadi dalam empat tahap:

•Korban ditangkap dan disiksa sama penculik. Korban juga nggak bisa menemukan cara untuk melarikan diri. Mungkin dia juga terancam bakal dibunuh. Jadi, satu-satunya cara bertahan hidup ya harus patuh sama si penculik.
Kalau penculikan berjalan lama, si penculik juga bakalan stres. Kalau sudah begini, patuh aja nggak cukup dong. Korban harus tau apa aja yang bisa bikin si penculik marah. Demi bertahan hidup, korban harus mengenal penculik lebih jauh.

•Dalam keadaan tersiksa dan penuh tekanan, sedikit kebaikan dari penculik berarti luar biasa bagi si korban. Sekedar memberi makan yang lebih enak atau memberi baju ganti, bagi korban adalah tanda bahwa si penculik mulai ramah sama dia.
Semakin lama, penculik dan korban akan semakin akrab. Berada dalam tekanan berminggu-minggu membuat korban yakin, bahwa penculik adalah temannya. Dan korban juga yakin bahwa bersama penculik, mereka bisa keluar dari keadaan ini. Hanya si penculik lah, bukan orang lain, yang bisa membebaskan dia.

•Kalau sudah masuk tahap ini, korban bersedia melindungi si penculik dari serangan polisi.
Pada beberapa kasus, korban tetap melindungi si pelaku di pengadilan, bahkan setelah korban sudah bebas dari penculikan.

Catatan Author's

Ini belum masuk prolog nya , ini masih info saja
Mau lanjut ? Tunggu ya~~

Sindrom Stockholm [RENHYUCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang