"Lama banget sihh aku nunggu dari tadi sampe berakar disini"Kata Viki sebari cemberut ketika melihat Jisa berjalan kearahnya mendekat padanya.
"Maaf aku tanggung tadi ngerjain tugas Kimia aku Vik"balas Jisa tidak enak melihat kekasihnya ini cemberut
"Yaudah sini duduk samping aku"
"Emang kamu manggil aku mau ngapain sih? Biasanya kalo jam kosong kamu bolos ke kantin bi tati"tanya Jisa karena tidak biasanya Viki mengajak bertemu dilingkungan sekolah.
"Emang kangen ama pacar sendiri gak boleh?"balas Viki sebari merangkul Jisa agar semakin mendekat.
"Ya boleh aja cuma aneh aja biasanya kamu gak pernah ngajak ketemu aku kalo disekolah, paling juga diparkiran ketemunya"kata Jisa sambil memainkan bawah dasinya karna gugup berdekatan dengan Viki yang sedang mendusel ke area leher putih Jisa.
"Kalo aku bilang aku lagi horny kamu percaya gak?"
"Vik ini dilingkungan sekolah jangan aneh-aneh deh"sengit Jisa sebari menahan dada Viki agar sedikit menjauh.
"Sa apa kamu gak bosen apa kalo maennya gak dikamar aku, kamar kamu, hotel. Aku pengen ada sensasinya aja sa"balasnya dengan tangannya menggerilya di perut rata Jisa.
Memang walaupun Jisa baik tapi sebenarnya tidak sebaik yang ada dipikiran kalian yang mengiri Jisa adalah gadis baik-baik yang menjunjung tinggi harga diri.
Salahkanlah Viki karena telah menjadi racun dikehidupan gadis tersebut. Ahh apakah masih pantas disebut gadis?
Entahlah Jisa terlalu takut untuk menolak seorang Viki Tahera.
"Vik apa gak beresiko kalo kita main disini aku takut ketahuan"sambil berkaca-kaca Jisa membujuk Viki agar tidak menjalankan ide gilanya itu.
"Sstt... Gak akan Jisa"sambil langsung menyatukan bibir keduanya
Jisa hanya pasrah akan perlakuan Viki padanya.
"Sa buka sedikit pahamu"Kata Viki yang semakin tersulut gairah.
"Ehmm Vik pelan-pelan ini masih sedikit sakit bekas kemarin"Ringis Jisa sambil menahan tangan Viki.
"Kalo sama kamu aku gak bisa Jisa kamu terlalu memabukan, dan ini semakin besar saja, ini sempurna untukku Jisa"
"Itu juga berkat service kamu Vik"balas Jisa sebari membusungkan dada nya ke arah Viki. Jisa sangat suka ketika Viki menyentuh payudaranya, itu adalah titik sensitivenya.
"Kalo begitu kau harus berterimakasih padaku Jisa, jadi Suck it Jisa lakukan service mu! "
Jisa menunduk bermain bersama Junior Viki yang terus di naik turunkan dengan tangannya sesekali menjilat dan mengulum twins ballnya. Dengan tangan kanan Viki yang terus meremas payudara dan tangan kirinya yang membantu Jisa melakukan servicenya itu.
***
"Jisa angkat rok mu!!"
"Apa benar-benar kita akan melakukanya disini Vik? "
"Tenang Jisa disini aman jarang ada siswa lain kesini kecuali saat mata pelajaran TIKOM lagipula semua guru sedang rapat tidak akan ada yang berjaga"
"Ahhh Vik pelan-pelan engghh-"
"Uhh Jisa ini nikmat bukan ini akan memacu adrenalin kita"sebari terus membantu Jisa menaik turunkan pinggulnya sesekali sebari menciumi payudara Jisa yang bergerak teratur didepannya.
"Akhhh Vik i-ini enak"racau Jisa tidak tahan dengan junior Viki yang menyentuh titik G-spotnya.
"Yahh terus panggil namaku Jisa, ughhh kau memang terbaik Jisa"
"Vik ahh aku- aku mau keluar ahh~~"
"Tunggu aku Jisa..
Semakin cepat Viki mendorong pinggang Jisa agar semakin dekat dengan pelepasannya.
"Bersama sayang aagghhh~~~"desah mereka bersamaan.
Dan tanpa mereka sadari ada seseorang yang memperhatikan kegiatan mereka sedari tadi.
