🌊24

202 24 4
                                    

Gays maapin banget baru bisa up:(, jadi tuh gue itu hehe gajadi cerita. Kalian langsung baca aja okay

🌊24 Game

🌊🌊🌊

"Eh ?", Maurel berbalik badan untuk melihat siapa yang mencekal pergelangan tangannya.

Sontak mereka bertiga terkejut, "Ih bapak ngapain pegang pegang tangan saya", Maurel menarik tangannya secara kasar "Bapak modus ya" tuduhnya seraya memundurkan langkah takut.

Guru berbadan gampal itu mendelik "Enak saja, kalian ngapain disini hah ? Ini masih jam pelajaran" tanyanya garang "Oh saya tau...kalian bolos jugakan kayak pacar kalian tadi"

"HEEEHH!"

Pak Usman terkejut dan langsung kembali memasang wajah garang "Berani kalian bentak saya hah ?!" tanyanya sambil berkacak pinggang

Ketiga cewek itu cengengesan karena kelepasan tadi, "Bapak sih ah suudzon mulu idupnya" ucap Maurel diakhiri kekehan dengan tanpa dosanya menabok pelan lengan Pak Usman.

Guru itu kembali mendelik dibuatnya, "kita abis dari toilet pak ih"

Pak Usman memicingkan matanya tak percaya "yasudah, cepet balik ke kelas kalian" putusnya

Ketiga cewek itu malah kembali beralih fokus pada anak laki-laki yang berada di sisi lapangan yang sedang mengatur napas mereka, "cepet ke kelas kalian! Malah bengong disini" bentakan Pak Usman menyadarkan mereka bertiga dan langsung berlari ke kelasnya.

🌊🌊🌊


Enemy has been slain

"Ke tengah goblok!"

"Sini serang yang tengah Farhan, Anj gue mau mati!"

"Bacot anj! Ini gue di ikutin Nana mulu mana sakit banget" ucap Farhan yang masih fokus kepada game diHpnya

"Ih ih itu ada miya dibelakang lo Paraaahh" ucap Tasya yang makin membuat jantung Farhan bedegup kencang

Double kill!

"Nah mamposs mati juga sia!" Ditra yang sudah membunuh dua lawannya bersorak heboh

"INI BANTUIN AING ANJ!

Maurel tertawa melihat ekspresi Farhan yang kewalahan karna dikepung oleh 2 musuhnya, Riki tertawa mendengarnya "Tra bantuin dulu noh si Farhan, tar mati brabe kita. Mana yang satunya kagak becus lagi maennya" ucap Riki yang masih fokus melawan musuhnya

"Tar bentar"

"CEPETAN ANJ INI GUE MAU MATI!"

"SABAR ANJ! INI GUE JALAN KE SITU"

"NAH IYA TERUS SERANG SERANG!" ucap Farhan yang senang dirinya berhasil kabur untuk mengisi darah terlebih dahulu

"SETAAAN! GUENYA MALAH DITINGGAL SENDIRIAN GOBLOK" ucap Ditra yang terus menyerang kedua musuhnya

Mereka semua yang berada di belakang kelas tertawa melihatnya, apalagi saat Farhan kewalahan melawan kedua musuhnya yang terbilang jago dan malah menjadikn Ditra sebagai sasaran empuk musuhnya

"CEPETAN SINI NYET BANTUIN AING INI.....KI KI SINI BANGSAT!"

Riki yang sejak tadi hanya menbunuh buff tertawa melihat teman satu timnya kesusahan, "SINI MONYET!" teriak Ditra yang merubah posisinya menjadi jongkok

"Anak dugong! Ditolongin malah ngumpan gue anj"

"Nih nih kita kesitu, ayo Han"

"Otewe masnya"

"Bacot beut elah cepetan!"

Maurel masih saja mengontrol tawanya yang tidak bisa berhenti karna ketiga bocah yang sedang bermain game di jam kosong ini, Tasya malah ikutan heboh dan mengompori untuk saling menyalahkan teman satu tim itu. Sedangkan Aletta seperti biasa, ia memvidiokan keseruan anak-anak cowok yang bermain game, terutama Ditra, Farhan dan Riki.

Farhan dan Riki akhirnya membantu Ditra untuk melawan musuh yang berkumpul itu, "Serang serangggg"

First Blood

Double Kill!

Triple Kill!

"Nah gud woyy satu lagi ini!"

Riki sudah berdiri diatas meja karna saking gregetnya bermain game itu "Matiin woy matiin!"

"HAN SERANG HAN SERANG!"

Farhan semakin serius memainkannya sehingga tidak bisa mengontrol raut wajahnya yang makin membuat seisi kelas tertawa melihatnya "MATI SIA MATIII!"

Maniac!

Savage!

"Cepet ke atas woyy cepet!"

"Cepet anj Farhan gausah nyerang minion, kita serang turetnya" ucap Ditra memberi komando

"Seraaangggg!"

"Hancurkaaan!"

"Ratakaan woyy!"

Suara teriakan seisi kelas memenuhi ruangan disaat detik terakhir permainan berlangsung "HUUUU HAHAHAH KITA MENANG WOYY", anak-anak sekelas bersorak gembira atas kemenangan game yang dimenangkan ketiga teman sekelasnya itu

Banyak anak laki-laki yang memukul meja, Ditra dan Riki naik ke atas meja dan berdiri disana. Memperagakan gaya kemenangannya masing-masing, Maurel ikut menaiki meja seolah olah menjadi reporter yang mewawancarai sang juara "bagaimana perasaan kalian saat memenangkan kejuaraan dunia ini ?" tanya Maurel sambil menyodorkan botol parfum sebagai mik

Ditra berekspresi seolah olah terharu, menengadah ke atas dan mengelap ujung matanya, memeluk Maurel yang berada disebelahnya. Sontak anak sekelas langsung kembali ramai menyoraki, Ditra malah tertawa mendengarnya "yang paling utama dan pertama saya ucapkan terimakasih kepada rekan satu tim yang sangat luar biasa sekaligus membagongkan ini...." Tasya kembali tertawa mendengar ucapan Ditra

"saya gatau lagi harus mengucapkan apa karna...." Ditra kembali berdrama diatas sana dan berakhir memeluk Riki

Riki juga memeluk Ditra seolah olah memberi kekuatan "karna teman saya sudah tidak kuat bicara lagi, izinkan saya yang berbicara" ucap Riki yang masih memeluk Ditra

"Sebenarnya kita tidak akan berhasil jika tidak ada dukungan dari kalian semua, dan terimakasih atas kerjasama yang baik, teman satu tim ini sangat luar biasa sekali, dimohon untuk saudara Farhan untuk naik ke atas panggung"

Pandangan anak sekelas langsung tertuju pada Farhan yang tergeletak diatas lantai sejak permainan selesai, anak sekelas langsung tertawa melihatnya



"Bacot anj, aing masih tremor"







Swipe Up
🌊

Couple Bobrok [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang