'𝑻𝒂𝒌 𝒎𝒂𝒔𝒂𝒍𝒂𝒉, 𝒂𝒌𝒖 𝒔𝒖𝒅𝒂𝒉 𝒔𝒊𝒂𝒑
𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒉𝒂𝒓𝒊 𝒊𝒏𝒊'_𝒋𝒊𝒔𝒐𝒐_
Pagi hari nya mereka berangkat sekolah, dengan jennie yg menyetir. Sedangkan jisoo Lisa dan rose hanya duduk santai.
"Enak ya punya supir" sunggung jennie.
"Iya dong, kan ngak capek" sahut Lisa kurang ajar.
"Pulang sekolah, Lo yang nyetir nyet" timpal jennie sengaja.
"Ngak ah males"
" Yaudah jalan kaki pulangnya"
"Kampret... Iya gue nyetir bagsat" ucap Lisa sedikit tak ikhlas.
Setelah sepuluh menit, mereka sudah sampai disekolah.
Keempat nya pagi ini sedang dalam wajah ceria terutama rose dan Lisa. Menyusuri koridor sekolah dengan santainya, saat hendak melewati lapangan mereka dihandang oleh dua orang namja menatap tajam keempatnya. Bersamaan dengan murid- murid ikut menonton.
"Puas kalian ha?" Bentaknya. Lisa yg tak terima langsung memaki namja itu.
"Anjing Lo, puas apaan babi ha?"
"Cih..ngak usah ngeles, Lo berempat itu emang pembunu"
Deggg
Ucapan Jungkook membuat mereka terkejut bukan main, apa apaan laki laki ini main menuduh keempatnya.
"Jaga mulut Lo bangsat, sekali lagi lo ngatain kita pembunuh mati Lo" jennie mendorong bahu taehyung dengan tangannya.
Taehyung dan jungkook terkekeh.
"Lo semua denger, cewek cewek psycopat ini juga mau bunuh gue. Ngak puas karna korbanya kemarin ngak mati"
Teriak taehyung menggema, semua orang menatap tajam blackpink."Shut up bastrad" Lisa menendang perut taehyung.
"Gue ngak ngerti Lo bi__
Plakk
Tamparan kuat taehyung layangkan tepat dipipi jisoo membuat sang empu tersungkur kelantai, bersama dengan datangnya orang tua keempat yeoja diiringi polisi yg turut datang.
"Lo yg buat jihyoo kecelakaan kan, gue ngak nyangka Lo sejahat itu jisoo. Jadi ini yg bakal Lo buktiin ke gue kalau Lo itu cewek psycopat ha? Kenapa jihyoo, kenapa Lo nyakitin pacar gue bitch" taehyung menarik kasar rambut jisoo.
Jisoo diam, tak merasakan apa apa bahkan saat dengan kuat taehyung menjambak rambutnya. Hanya ada rasa sakit yg amat mendalam di dalam hatinya, dia tak menyangka taehyung melukai dirinya baik hati maupun fisik. 'bitch' Sekarang kalimat itu terus berputar dikepalanya mengingat kan jisoo bahwa dia tak berarti apa-apa bagi siapa saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗕𝗥𝗢𝗞𝗘𝗡
Novela Juvenil"Rumah sederhana, tidak memiliki atap, tidak pula berbentuk bangunan. Hanya tempat dimana tubuh ringkih mampu menjadi wadah untuk satu sama lainnya" -Broken