"Kau sesekali butuh traveling bukan hanya melulu berhadapan dengan buku."~Bunda Farthur.
-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-
Pagi pagi sekali Farthur sudah menunggu Zara diruang tamu. Bukan menunggu Zara bersiap, melainkan menunggu Zara bangun tidur.
Zara masih asik bermimpi, terbalut selimut tebalnya.
"Zara belum bangun ya?" tanya Hana."Belum bunda." Hana hanya berdecak. Sudah satu jam lebih Farthur menunggu, namun Zara belum juga bangun.
"Kamu bangunin aja deh Thur. Bunda mau masak," ucapnya.
"Nggak papa bunda?"
"Nggak papa, bunda percaya sama kamu." Farthur beranjak dari duduknya menuju kamar Zara.
Farthur membuka pintu tanpa mengetuk terlebih dahulu. Senyum Farthur terbit melihat Zara yang masih memeluk bantal gulingnya. Sesabar itu, sudah menunggu sangat lama namun tak ada rasa marah sedikitpun.
"Zara," panggilnya seraya menepuk pipi Zara pelan.
"Hmm," sahutnya tanpa membuka mata.
"Bangun sayang, masa belum bangun jam segini." Zara mengenali suara lembut ini. Perlahan ia membuka matanya, sempat terkejut namun ia berusaha menutupinya.
"Arthur ngapain?" tanya Zara seraya menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.
Farthur mencubit hidung Zara membuat sang empu mengaduh."Pikiran kamu tuh ya! Mandi sana! Kan hari ini mau ketemu bunda," ucapnya mengingatkan.
"Ya udah sana keluar." Farthur keluar menunggu Zara bersiap.
Tak butuh waktu lama Zara sudah siap dengan celana jeans dan hoodie berwarna dusty pink."Mau sekarang?" tanya Zara yang diangguki Farthur.
Seusai berpamitan mereka segera menuju rumah Farthur."Nungguin udah lama ya?" tanya Zara sedikit berteriak.
"Satu jam lebih."
"Hehee maaf ya Arthur," ucapnya.
"Nanti habis dari rumah kamu anterin aku ke tempat Queen Star's ya," pinta Zara.
"Mau ngapain?"
"Ke panti." lima belas menit berselang mereka sampai didepan rumah mewah bercat hijau muda dengan halaman yang sangat luas.
"Arthur," panggilnya seraya menahan lengan Farthur ketika hendak melangkahkan kakinya.
"Nggak papa." Farthur menggenggam tangan Zara dan mengucapkan salam.
"Waalaikumsallam," sahut Husna dari dalam dengan membawa pisau ditangannya membuat Zara terkejut.
"Eh maaf hehe bunda mau masak soalnya." Zara menganggukan kepalanya, tersenyum canggung.
"Zara, tante," ucapnya memperkenalkan dirinya.
"Bunda," titahnya.
"Bunda Husna." sambung Husna."Pasti belum sarapan kan? Bantu bunda masak yuk." Husna menuntun Zara agar mengikutinya ke dapur. Sedangkan Farthur hanya menatap punggung mereka yang semakin jauh. Farthur memilih mengambil ponsel miliknya dikamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZARA (Queen Star's♛)
Jugendliteratur❝Slow update.❞ ✧ ೃ༄ Rasa takut ketika menatap sang Ayah, membuatnya menjadi pribadi yang pendiam ketika berada dilingkup keluarga. Ketidak sengajaan yang Ayah lakukan kepada gadisnya sewaktu kecil, merubah apapun yang ada pada gadis kecilnya. Zara...