*Can pov*
'Knock' 'knock'
Pintu rumah kami diketuk.
Untung saja momo sedang bermain dengan p'moon hingga aku dengan cepat bisa berjalan dan membukakan pintu itu.
*klik*
Aku membuka pintu.
"Selamat siang tuan muda". Sapa salah satu pegawai tin yang ku ketahui identitasnya.
"Iya?". Aku menatapnya bingung karena meskipun aku familiar dengannya tapi aku tak paham apa tujuannya datang kerumah kami.
Aku tak bermaksud berlebihan, tapi kariawan tin yang pernah dan tau rumah kami hanya p'ohm saja.
"Maaf mengganggu tuan muda. Ini, saya hendak mengantarkan sesuatu untuk anda". Ucapnya.
Ah perlu diketahui mereka memanggil tin dengan sebutan tuan besar dan tuan muda untukku. Seingatku dulu mereka sempat memanggilku dengan sebutan tuan besar. Tapi kini tak tau sejak kapan, panggilan itu sudah berubah.
Jangan tanya aku mengapa. Akupun tak tau.
"Tin mengirimiku sesuatu?". Tanyaku namun dia hanya tersenyum dan segera menatap kebelakang memberi ijin orang orangnya yang lain untuk masuk.
"Wha....". Aku kehabisan kata kata.
"Ini paket untuk anda dari.....*ekhem!*". Sejenak dia terdiam dan membatuk. Aku bisa melihat wajahnya berubah malu.
Bukankah itu aneh?. Apa yang membuatnya harus salah tingkah didepanku?.
"Mawar ini......, Dari Mr. Stalker no. 1 anda". Ucapnya, membuatku tercengang.
Ah......
Sekarang aku paham mengapa dia malu. Siapa yang bisa begitu kuat mengucapkan pesan menggelikan itu?!.
Dengan wajahku yang merah padam karena malu, aku mengambil buket bunga yang tak bisa ku hitung jumlahnya itu.
Yang pasti, aku sungguh tak percaya 'seseorang' tanpa rasa malu memberitau bawahannya bahwa dia adalah stalker nomer satuku.
"Te....terima kasih". Aku tersenyum canggung dan secepatnya menutup pintu.
"Ah benar juga!". Pegawai itu menghentikanku.
"...............". Aku hanya menatapnya.
"Beliau benar benar tak fokus kerja tuan muda. Sepanjang hari beliau hanya menulis dan terus menulis". Ucapnya membuatku bingung.
***********
Aku mendudukkan diriku disofa dan meletakkan buket mawar yang jujur saja terasa sangat berat itu.
Aku melihat ada pesan kartu dibuket bunga itu dan mengambilnya.
*srak!*
"What?!". Aku tak percaya!.