X-Silent

26. About a choice

...

Adel mengeratkan pegangannya pada pulpen yang tepat ia pegang, kepalanya pusing menghadapi soal-soal di depannya. Hari ini hari Minggu dimana biasanya ia dan Agent Y berkumpul. Namun, itu sudah mustahil adanya, karena Brian dan Randu masih belum baikan dan parahnya ia harus terjebak dengan soal mematikan di depannya.

Bunyi ponselnya mengalihkan perhatiannya, sebuah nama tertera di notifikasi panggilan," The bestie," Yaitu Samuel. Tumben cowok itu menelponnya, pasti ada masalah. Mereka saat ini sudah sulit berkomunikasi dan kejadian kemarin masih bergantung di kepala Adel.

Ia memilih mengabaikan panggilan itu, Berulang kali Samuel menelponnya. Namun, Adel tetap pada pendiriannya tidak akan mau menelpon cowok itu. Ia masih geram entah pada siapa? Atas diri atau Samuel.

Cukup lama tak ada panggilan lagi, ia kembali melanjutkan menjawab soal-soal latihan meski ia sudah sangat lelah, kemarin usahanya mencuri kunci jawaban sedikit sia-sia karena orang tuanya tetap menuntutnya untuk belajar lebih keras.

Tok-tok...

Adel menoleh kaget ke arah jendela yang tepat ada di belakangnya, ia menatap wajah sama orang yang mengetuk pintu jendelanya dan itu Samuel.

"Ngapain dia nekat!" Adel Bangkit kearah Samuel, Adel membuka jendela dan otomatis Samuel bisa melompat masuk.

Cowok itu menyeringai lebar ketika berhasil masuk dan langsung merebahkan badannya di kasur Adel tepat di samping jendela, Adel ingin marah. tapi, ia tak tahu kenapa semuanya tertahan.

"Kenapa gue telpon, Lo gak angkat?" Tanya Samuel masih dengan mata yang terpejam.

"Apa karena soal kemarin lagi?" Tak ada suara dari Adel, cewek itu masih berdiri diam sembari menatap Samuel dalam diam.

Samuel bangkit," Del, Agent Y udah hancur! Lo keluar aja dari Agent kayak gitu, gak ada gunanya sama sekali, Lo buang-buang waktu Lo di sana, lo pikir ada yang percaya sama Lo?" Adel masih diam tanpa menunjukkan ekspresi apapun.

"Del! Lo sahabat gue, cuman karena Agent gak jelas itu, persahabatan kita hancur,"

"Ada gak yang mikirin Lo yang kayak orang gila kayak gini? Lo susah, Lo butuh pertemanan baik, Lo butuh refreshing, dan mereka sibuk dengan hidup mereka tanpa menengok Lo juga susah," Adel terdiam, ucapan Samuel semuanya benar.

"Del, gue gak pernah ngajak Lo buat ngehancurin orang lain? Gue cuman gak suka sama Randu dan brian itu aja."

"Terus inti Lo datang kesini itu apa? Jelasin ini?" Ujar Adel tenang, sorot matanya masih tajam.

"Gue mau ngajak Lo jalan? Dengan soal setan itu? Lo yakin ngerjain malam ini?" Adel juga ingin mendinginkan otaknya, tapi ia masih ragu.

"Mama bakal cek jawabannya malam ini, dan gue harus selesai sekarang," cowok itu berjalan ke arah Soal itu dan berkutat dengan soal tersebut, setahu Adel ia tak pernah melihat Samuel belajar serius.