Arctophile - 23

543 46 43
                                    

Sorry for typo
HAPPY READING

_______

Seperti kegiatan pagi hari pada umumnya, yang dirasakan oleh para orang tua ketika sudah memiliki seorang anak yang bersekolah. Sibuk menyiapkan peralatan dan tentunya membersihkan tubuh anak itu dipagi hari, membantunya agar bisa sampai di sekolah tepat waktu.

Hal itulah yang tengah jongin rasakan pagi ini, dia harus kewalahan karena Mona meminta izin untuk menjenguk adiknya yang tengah sakit keras. Huh, kenapa semua orang memiliki acara diwaktu yang bersamaan. Pelayan dirumah ini memang bukan hanya Mona, tapi mereka sudah mengambil alih pekerjaan masing-masing yang tidak mungkin diganggu gugat begitu saja oleh jongin.

Lelaki itu kini tengah memakaikan Bre pakaian sopan yang bisa digunakan untuk bersekolah, memang tidak ada seragam khusus untuk sekolah anak itu karena preschool nya bersifat santai dan hanya mempelajari ketangkasan motorik pada anak-anak.

Jongin memasangkan jaket bulu berwarna pink pada tubuh mungil itu agar bisa menghangatkannya, ini sudah hampir memasuki musim dingin yang membuat cuaca di Korea terasa sangat sejuk.

Jongin memasangkan jaket bulu berwarna pink pada tubuh mungil itu agar bisa menghangatkannya, ini sudah hampir memasuki musim dingin yang membuat cuaca di Korea terasa sangat sejuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selesai, Appa akan mengantarmu. Siang nanti eomma yang akan menjemput" Ucap jongin sembari menghapus debu tak kasat mata di kedua pundak putrinya, dia cukup bangga dengan hasilnya yang tampak memuaskan ketika mendandani Bre.

Tidak, bukan dia yang berhasil membuat anaknya menjadi cantik, tapi Bre memang sudah menawan bahkan sebelum ia mendandaninya.

Bre mengangguk tanda paham,
"Appa, kapan kita membeli hadiah?  aku mau boneka yang banyak" Ucap gadis manis itu, dia menagih oleh-oleh yang di janjikan ayahnya sepulang dari Jepang, yang sampai saat ini belum ia dapatkan. Memang baru beberapa hari berlalu, tapi bagi Bre sebuah janji haruslah ditepati. Anak kecil dan seluruh ingatannya.

"Nanti setelah kau libur sekolah, appa akan membelikan boneka yang banyak. Come on, kau akan terlambat" Bre mengangguk, menaruh boneka yang semula ada ditangannya dan menuntun jemari Jongin yang terulur padanya.

Ia juga berpamitan pada ibunya yang ternyata masih tidur itu, Bre mengecup pipi jennie lama.
"I love you, eomma" ucap Bre sebelum benar-benar pergi bersama Jongin menuju sekolahnya.

Dia terlihat sangat bersemangat hari ini, atau karena dia akan menjalani libur musim dingin? Atau memang ada suatu hal yang membuat Bre bahagia? Entahlah.
.
.

Seperti taman kanak-kanak pada umumnya. Anak-anak bersemangat berlari menuju ruang kelas demi mendapat bintang tambahan dari guru mereka, itu juga yang saat ini Bre lakukan, dia berlari dengan tas kecil dipunggungnya menuju ruang kelas. Setelah diantar sang ayah, yang hanya sampai depan gerbang tidak seperti biasanya. Bre terus berlari menuju kelas, hingga membuatnya kelelahan, keringat pun mengucur disekitaran dahinya membuat balita itu terlihat jelas tengah kelelahan.

"Good morning Bre, kenapa berlari begitu cepat?" Tanya seorang wanita yang terlihat masih muda itu.

"karena aku mau bintang" ucap Bre dengan riang, membuat guru bernama Bae Irene-- itulah yang tertulis di nametag nya, tertawa dengan gemas.

Arctophile (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang