Partnya lumayan panjang, bacanya sambil enjoy ajaKalo ada typo langsung kasih tau, okey?
•
•
•
•Acara puncak akan diakhiri dengan penampilan Iqbal dan Gistara berduet. Tapi sejak Haikal selesai bernyanyi Gistara tidak terlihat ditempat duduknya. Iqbal mengedarkan pandangannya disekitar kumpulan teman-temannya. Sisa limabelas menit lagi dia harus menghibur teman-temannya.
"Cha... Gistara kemana?"
"Mana gue tau, tadi sih ada di sebelahnya Febri."
Acha menyenggol lengan Febri, "Tadi bilangnya sih ketenda Kak." Iqbal mengangguk lalu melangkahkan kakinya meninggalkan kedua temannya Gistara.
Iqbal melihat kedalam tenda, Gistara pun tidak terlihat. Apalagi disekitar denda, tidak ada satu orangpun termasuk Gistara.
***
"ELO!""
Laki-laki itu menyeringai. Gistara mulai takut akan kehadiran si pengirim coklat tadi. Ternyata dia yang mengirim, jika Gistara mengetahui pengirimnya laki-laki yang tidak ada otak itu. Maka dia juga tidak sudi bertemu.
"Ya! Kenapa? Kaget hah?"
"Engga sih cuma terkejut... Ternyata elo yang ngasih gue coklat. Ada maksud apa ni?"
"Maksud gue cuma mau kenalan aja sama Lo."
"Gue ogah tuh!"
"Belagu banget Lo jadi cewek!!" langkah Yogi semakin mendekat kearah Gistara yang sedang berdiri disamping pohon besar. Tangannya kini sudah melayangkan tamparan keras ke pipi tembam Gistara.
Plak!!
"Makannya jadi cewek jangan belagu Lo! Gue cuma ada niatan baik buat kenal sama elo," bentaknya.
"Lo emang cowok bangsat! Beraninya kok sama cewek! Berarti Lo banci tau ga?!"
"Ngomong apa Lo barusan?"
"Lo banci!!" Ucapnya penuh penekanan. Raut wajah Yogi semakin memerah. Badannya dicondongan mendekat wajah Gistara.
"Kalo diliat dari deket gini Lo cantik," ucapnya sangat halus. Perkatannya membuat bulu kuduk Gistara merinding. Masalahnya ini ditempat sepi, cuma ada pepohonan disekitarnya.
Gistara memundurkan langkahnya sampai terpentok oleh pohon. Kini posisi mereka sangat dekat. Gistara berdoa semoga saja ada yang lewat dan membantunya terlepas dari iblis satu ini.
"Kak Iqbal pliss dateng... Bantuin gue!" Gistara mencoba teriak memanggil Iqbal. Hanya cara itu dia bisa lepas dari Yogi.
Iqbal mendengarkan lagi sumber suara yang tidak asing detelingannya. Sepeti suara gadis yang sedang dia cari.
Yogi sudah memegang pundak Gistara, lalu dia meremas dengan kuat bagian bahunya. Membuat Gistara mengerang kesakitan. Sekaligus rasa takutnya semakin menjadi.
"Lo mau ngapain sih? Sakit tau gak!"
"Sakit? Ini gak seberapa sakitnya dari yang gue rasain. Semua akibat Iqbal!!" teriak Yogi.
Tangannya tertahan saat ada tangan kekar yang mencekal dan menghentikan aksinya untuk menampar pipi mulus Gistara.
"Bajingan! Sekali lagi Lo sentuh dia, gue pastiin Lo mati ditangan gue!!" sontak Gistara terkejut tangannya sudah dipaksa untuk bergandengan dengan Iqbal. Dia tidak menolak atas perlakuan Iqbal, justru dia berterimakasih sudah datang tepat waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waketos Is My Husband [On Going]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] "K-kak Iqbal ngapain maju-maju? Kak j-jangan," ucapnya terputus akibat dia terus maju kearahnya. Dan dia mendekatkan wajahnya yang hanya berjarak satu centi pada gadis tersebut. Cup Tiba-tiba saja ciuman itu mendarat tepat di k...