[END] Saya Memasak di 80an / Saya Ingin Menikah Lagi / I Want To Remarry : 80

Bab 52

   Dengan seorang anak, Lu Zheng bisa bersemangat, dan He Xia sama-sama bersemangat. Kedua orang tua pemula itu berbaring di tempat tidur dan bersemangat selama setengah malam. He Xia tertidur sampai dia tidak tahan dengan rasa kantuknya saat larut malam.

Setelah He Xia tertidur, Lu Zhengneng tidak bisa tidur. Dia mencium wajah He Xia sebentar, lalu menyentuh perut He Xia. Saat Lu Zhengneng menciumnya lagi, dia menampar wajahnya dengan tamparan.

He Xia tidak banyak bersusah payah, Lu Zhengneng tidak merasakan sakit apapun. Dia meraih tangan He Xia, meletakkannya di mulutnya dan menciumnya dengan lembut, dan tertawa kecil. He Xia terbangun oleh tawanya, dan dia mengantuk Dia langsung menakut-nakuti Lu Zhengneng dengan senyuman ini untuk waktu yang lama: "Kamu tidak tidur di malam hari, kamu gila?"

Lu Zhengneng berhenti tertawa, ketika He Xia menanyakan ini, dia tertawa lagi. He Xia merasa bahwa Lu Zhengneng adalah tentang kebenaran. Saya gila, jadi saya memutar mata, membawa selimut dan pindah ke tempat tidur, dan tertidur segera setelah saya menutup mata.

He Xia langsung ketiduran saat dia bangun terburu-buru, Lu Zhengneng sudah sibuk di dapur bersama He Hongchao, He Hongchao membakar apinya, dan Lu Zhengneng membuat mie. He Xia buru-buru menggosok gigi dan membasuh wajahnya. Lari ke dalam dapur, roti kukus sudah siap dan dikukus.

He Xia buru-buru membuat isian.Sejak membuat bakpao tepung jagung, bakpao dan gulungan bunga He Xia jauh lebih sedikit dari sebelumnya. Dia menggunakan sayuran saat ini untuk bercampur dengan residu berminyak yang dibuat selama penyulingan minyak di rumah dan mencampur isian untuk membuat roti, tetapi beberapa saat kemudian, roti juga dibuat.

He Hongchao duduk di depan kompor dan tertidur, He Xia menarik bangku dan duduk di sebelahnya, Lu Zhengneng ternyata orang yang paling sibuk.

He Xia melihat api di kompor dan tiba-tiba ingin makan daging babi kukus dengan adas, jadi dia berkata kepada Lu Zhengneng, "Zhengneng, kamu harus pergi ke barisan tukang daging saat fajar, beli perut babi yang enak dan kembali. Ayo buat daging babi kukus dengan adas di siang hari. "

He Xia Bertanya Lu Zhengneng jarang tidak setuju:" Oke, ayo kita pergi pagi-pagi. Pasti ada tulang. Apakah kamu ingin membeli beberapa? "

" Tidak. "He Xia berkata," Saya tidak tidak benar-benar ingin memakannya. Ngomong-ngomong, Zhengneng, besok kamu pulang lagi, tarik jagung untuk dikuliti, tepung jagung minggu lalu sudah habis, jika kamu tidak menggilingnya, tidak akan ada hari esok "

Terakhir kali He Xia dan Lu Zhengneng pergi menggiling jagung kurang dari 100 catties. Setelah seminggu, masih ada sedikit yang tersisa.

"Oke." Lu Zhengneng menanam banyak jagung tahun lalu. Setelah panen, dia membayar gabah untuk umum. Masih ada tiga hingga empat ratus kati yang tersisa. Mereka masih menumpuk di rumah di Desa Lujia. Mereka bahkan belum diambil dari biji-bijian. Lu Zhengneng siap untuk pulang besok. Semua biji-bijian ditarik ke sini dan disimpan di sini, agar tidak dicuri.

Setelah fajar, Lu Zhengneng memimpin He Hongchao keluar dari stasiun untuk keluar dari warung. Sebelum He Xia bangun, Lu Zhengneng sudah memberi tahu He Hongchao bahwa He Xia mungkin hamil. He Hongchao yang bijaksana segera berkata bahwa dia tidak akan pernah membiarkannya. Dia bekerja Dia melihat semua kios di stasiun di belakang.

Lu Zhengneng lebih puas dengan He Hongchao, dan berjanji untuk membawakan He Hongchao radionya sendiri saat dia kembali lagi. He Hongchao mendengarkan, dan dia bekerja lebih keras.

He Xia benar-benar mengantuk, jadi Lu Zhengneng dan He Hong keluar dari pintu dan kembali ke kamar untuk tidur. Ketika dia bangun, matahari sudah naik ke angkasa. Ada mangkuk porselen besar di atas meja di meja. ruang utama dengan mangkok besar di dalamnya Mangkuk polenta, ada nasi kuning keemasan yang mengapung di dalam polenta. Di sisi mangkuk porselen besar ada sepiring kecil lobak kering goreng.